62 post facto
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian meruntut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian
tersebut. Penelitian ex-post facto bertujuan untuk melacak kembali, jika dimungkinkan, apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya sesuatu. Dalam
penelitian ini, penelitian ex-post facto bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar dan rasa ingin tahu terhadap prestasi belajar IPS siswa
kelas V SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan November 2016-Juni 2017.
Pengambilan data penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017. Penentuan waktu menyesuaikan dengan jadwal yang diberikan oleh sekolah.
2. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD se-Gugus Sendangadi, Kecamatan
Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Ajaran 20162017. SD se-Gugus Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta berjumlah 7 sekolah dasar. Alamat masing-masing SD tersebut adalah sebagai berikut.
a. SD Negeri Sendangadi 1 yang terletak di Dusun Mlati Beningan, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. b. SD Negeri Sendangadi 2 yang terletak di Dusun Tegalturi, Desa Sendangadi,
Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
63 c. SD Negeri Mlati 1 yang terletak di Dusun Mlati Glondong, Desa Sendangadi,
Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. d. SD Negeri Mlati 2 yang terletak di Dusun Gondangan, Desa Sendangadi,
Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. e. SD Negeri Ngemplak Nganti yang terletak di Dusun Ngemplak, Desa
Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
f. SD Negeri Jatisari yang terletak di Dusun Jaten, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
g. SD Kanisius Duwet yang terletak di Dusun Duwet, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian Sugiyono 2011: 80 mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Arikunto 2013: 173 bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Jadi populasi
bukan sekedar jumlah obyeksubyek yang hendak dikaji, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh obyeksubyek tersebut. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa-siswi kelas V SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 20162017 yang memiliki karakteristik sebagaimana
yang diungkapkan oleh Piaget Izzaty, et al., 2013: 104, antara lain:
64 a. berada pada usia sepuluh tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau
dua belas tahun, b. berada pada tahap operasional konkret,
c. senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang meniru.
Selanjutnya Suryobroto Djamarah, 2002: 89 mengatakan bahwa masa usia sekolah dasar dikatakan sebagai masa intelektual atau masa keserasian
sekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini siswa lebih mudah dididik daripada masa sebelum atau sesudahnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui karakteristik siswa kelas V SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Dengan demikian, peneliti
memilih siswa kelas V SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta yang memiliki karakteristik yang sama untuk dijadikan anggota populasi dalam
penelitian ini. Jumlah siswa kelas V SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta tahun ajaran 20162017 disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4. Jumlah Siswa Kelas V SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta.
No. Nama Sekolah
Jumlah Siswa Kelas V
1. SD Negeri Sendangadi 1
30 2.
SD Negeri Sendangadi 2 18
3. SD Negeri Mlati 1
30 4.
SD Negeri Mlati 2 21
5. SD Negeri Ngemplak Nganti
17 6.
SD Negeri Jatisari 15
7. SD Kanisius Duwet
34 Jumlah
165
Sumber: SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan data di atas, maka populasi siswa kelas V SD se-Gugus
Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 20162017 seluruhnya berjumlah 165 siswa.
65 2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2011: 81. Hal ini senada dengan pendapat Arikunto
2013: 174 bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Kesimpulan yang didapat dari penelitian terhadap sampel dapat diberlakukan pada
populasi. Dengan demikian, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar
representatif mewakili.
Riduwan Akdon 2007: 253-254 mengatakan apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Berdasarkan pendapat tersebut, dikarenakan jumlah populasi mencapai 165 siswa, maka peneliti menentukan untuk menggunakan sampel.
Teknik sampling pada penelitian ini adalah probability sampling. Probability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel Sugiyono, 2011: 82. Kemudian cara pengambilan sampel dengan random sampling atau diambil secara acak dari semua kelas V SD se-
Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Pada teknik random sampling peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek
dianggap sama, dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan chance dipilih menjadi sampel
Arikunto, 2013: 177. Teknik pengambilan ukuran sampel menggunakan rumus dari Taro
Yamane atau Slovin Riduwan Akdon, 2007: 254 sebagai berikut.
66 Keterangan:
N = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d
2
= Presisi Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi ditetapkan 5 dengan tigkat kepercayaan
95 Dengan menggunakan rumus tersebut, maka perhitungan banyaknya
anggota sampel penelitian adalah sebagai berikut. n
=
=
=
= 116, 81 dibulatkan 117 Jadi, banyaknya anggota sampel dalam penelitian ini adalah 117 siswa
yang tersebar ke dalam 7 SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Dari jumlah sampel 117 siswa tersebut kemudian ditentukan jumlah
masing-masing sampel dari tiap SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta dengan rumus dari Riduwan Akdon, 2007: 254 sebagai berikut.
Keterangan: ni
= jumlah sampel tiap sekolah n
= jumlah sampel seluruhnya Ni
= jumlah populasi tiap sekolah N
= jumlah populasi seluruhnya
ni =
n =
N N d
67 Setelah sampel dari masing-masing sekolah diperoleh, selanjutnya
menentukan sampel dari seluruh siswa di kelas. Teknik penentuannya juga dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Peneliti akan
melakukan undian dalam menentukan perwakilan sampel dari seluruh siswa di kelas. Random sampling dilakukan peneliti dengan cara menggunakan kertas
undian di setiap kelasnya yang bertuliskan nomor urut siswa. Misalnya, pada SD N Sendangadi 1 dibuat undian dari nomor 1 sampai nomor 30, kemudian diambil
21 siswa secara acak untuk dijadikan anggota sampel. Adapun data perhitungan sampel perwakilan tiap SD se-Gugus
Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 5. Perhitungan Sampel dalam Perwakilan Tiap Sekolah
No. Nama
Sekolah Jumlah
Populasi Sampel
Jumlah Sampel
1. SD Negeri Sendangadi 1
30 x 117 = 21,27
dibulatkan menjadi 21 21
2. SD Negeri Sendangadi 2
18 x 117 = 12,76
dibulatkan menjadi 13 13
3. SD Negeri Mlati 1
30 x 117 = 21,27
dibulatkan menjadi 21 21
4. SD Negeri Mlati 2
21 x 117 = 14,89
dibulatkan menjadi 15 15
5. SD Negeri Ngemplak
Nganti 17
x 117 = 12,05 dibulatkan menjadi 12
12 6. SD Negeri
Jatisari 15
x 117 = 10,63 dibulatkan menjadi 11
11 7. SD Kanisius
Duwet 34
x 117 = 24,10 dibulatkan menjadi 24
24 Jumlah
165 117
68
E. Variabel Penelitian