50 Apabila seseorang memiliki indikator motivasi belajar, berarti orang itu
selalu memiliki motivasi yang cukup kuat Sardiman, 2007: 84. Indikator motivasi belajar akan sangat penting dalam pembelajaran. Prestasi belajar IPS
yang baik akan tercapai apabila siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri, siswa yang belajar
dengan baik tidak akan terjebak pada suatu rutinitas yang sama dan statis serta siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya apabila ia sudah yakin dan
dipandangnya cukup rasional. Hal-hal itu semua harus benar-benar dipahami oleh guru dan diterapkan dalam pembelajaran. Dengan demikian dalam interaksi
dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal sehingga dapat menghasilkan prestasi belajar IPS yang baik.
Keterkaitan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar dikemukakan oleh Dalyono yang menyatakan bahwa kuat lemahnya motivasi belajar seseorang
turut mempengaruhi keberhasilan belajar Djamarah, 2011. Motivasi merupakan alat yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi diperlukan
siswa untuk bersemangat dalam belajar. Prestasi belajar IPS pun akan optimal apabila motivasi telah tertanam dalam diri siswa. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran yang diberikan oleh guru. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa
dalam pencapaian prestasi belajar IPS yang optimal.
E. Hubungan Rasa Ingin Tahu dengan Prestasi Belajar IPS
Rasa ingin tahu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat ketertarikan siswa terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Apabila
51 siswa telah memiliki ketertarikan pada pembelajaran yang disampaikan oleh guru,
maka ia akan bersemangat untuk belajar dan mampu memusatkan perhatiannya pada pembelajaran yang disampaikan guru. Dengan demikian, siswa akan
memiliki ketertarikan terhadap mata pelajaran IPS dan diharapkan dapat menghasilkan prestasi belajar IPS yang optimal.
Rasa ingin tahu adalah dorongan dari dalam untuk perkembangan anak- anak dan terungkap melalui interaksi sosial Engel, 2011. Maka dari itu, rasa
ingin tahu siswa harus dibudidayakan di dalam kelas dan perlu ditumbuhkan dalam pembelajaran. Rasa ingin tahu dapat memberi rangsangan dan dorongan
siswa untuk tertarik dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang membangun pengetahuan. Rasa ingin tahu bukan hanya terhadap pengetahuan,
namun juga terhadap hal-hal lain. Oleh karena itu, rasa ingin tahu terhadap pembelajaran dalam kelas hendaknya dapat dikontrol agar terarah pada
pengetahuan. Santoso 2005: 233 memberikan pemahaman rasa ingin tahu sebagai
sesuatu yang membuat manusia dapat memecahkan setiap permasalahan dan pemikiran yang ada di dalam pikirannya. Melalui rasa ingin tahu inilah siswa
berusaha mencari informasi yang lebih lengkap dan mendalam terkait sesuatu hal yang tengah dipikirkannya, sehingga memperoleh jawaban yang lebih
memuaskan. Usaha untuk mencari tahu jawaban tersebut merupakan suatu bentuk pembelajaran, sehingga bisa memperoleh pengetahuan yang luas. Dengan
pengertian ini, rasa ingin tahu merupakan faktor pendorong yang bisa
52 menumbuhkan semangat dan usaha belajar yang lebih baik sehingga diharapkan
dapat melahirkan prestasi belajar yang optimal. Lebih lanjut, Santoso 2005: 234 mengatakan bahwa rasa ingin tahu ini
tidak dapat muncul dengan sendirinya, perlu sarana untuk mengasah kemampuan ini agar dapat tumbuh dengan baik. Rasa ingin tahu memiliki pengaruh yang
penting pada pembelajaran IPS karena merupakan faktor pendorong yang sangat dominan dalam menuntun siswa untuk menguasai mata pelajaran IPS. Hal ini
karena rasa ingin tahu merupakan dorongan yang cukup kuat dan mendasar dari seorang siswa untuk melakukan eksplorasi ide yang berguna dalam penguasaan
materi IPS. Hal ini senada dengan pendapat Nasoetion Hadi Permata, 2013: 3 yang mengatakan bahwa rasa ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk
lebih mengerti suatu hal yang sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui. Rasa ingin tahu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar. Hal ini senada dengan pendapat Suryabrata 2006: 238 yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang
berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah adanya rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
Rasa ingin tahu siswa perlu ditumbuhkan dalam pembelajaran. Dengan adanya rasa ingin tahu tersebut, siswa akan lebih mudah memahami materi
pelajaran. Gaffar Kesuma, et al., 2011: 7 mengatakan bahwa apabila rasa ingin tahu siswa tidak ditumbuhkan atau tidak dikembangkan, maka akan berdampak
pada siswa ke depannya. Siswa akan cenderung pasif dalam menerima pelajaran, tidak berani mengemukakan pendapat, dan akhirnya siswa hanya belajar di
53 sekolah. Sebaliknya, jika rasa ingin tahu siswa ditumbuhkan dan dikembangkan,
maka siswa akan menjadi pribadi yang kritis, berani mengemukakan pendapat, belajar dari berbagai sumber, dan akan berusaha mencari tahu sendiri
pengetahuannya. Dengan demikian, adanya rasa ingin tahu akan mendorong siswa untuk melakukan perbuatan belajar dalam usaha pencapaian prestasi belajar yang
baik Suryabrata, 2012: 236.
F. Hubungan Motivasi Belajar dan Rasa Ingin Tahu dengan Prestasi