Uji Coba Instrumen Instrumen Penelitian

77 Tabel 12. Penyekoran Pernyataan Unfavorable Selalu Sering Kadang-kadang Tidak pernah Skor 1 2 3 4

I. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilaksanakan sebelum melakukan penelitian. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Oleh karena itu, agar instrumen dapat memperoleh hasil yang diandalkan perlu diadakan uji coba instrumen. 1. Uji Validitas Instrumen Validitas merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Arikunto, 2013: 167. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid Sugiyono, 2015: 173. Suatu alat ukur yang tinggi validitasnya akan memiliki eror pengukuran yang kecil, artinya skor setiap subjek yang diperoleh oleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dari skor yang sesungguhnya Azwar, 2003: 43. a. Uji Validitas Instrumen Tes Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tesebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Tes prestasi belajar yang disusun oleh peneliti diuji validitasnya dengan menggunakan pengujian validitas isi. Pengujian validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement atau disebut juga experts judgement Azwar, 2003: 45. Para ahli diminta pendapatnya 78 tentang instrumen yang telah disusun oleh peneliti. Pendapat yang mungkin diberikan ahli yaitu instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, atau dirombak total. Maka dalam penelitian ini instrumen penelitian tes prestasi belajar IPS dikonsultasikan kepada Mujinem, M.Hum. Evaluasi dan analisis dalam penelitian ini menggunakan pendapat ahli experts judgement. Langkah selanjutnya adalah menguji kualitas aitem secara empirik menggunakan data hasil uji coba aitem yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sendangadi 1 kelas VB yang berjumlah 27 siswa, dengan cara analisis daya beda aitem. Daya beda aitem atau daya diskriminasi aitem, yaitu sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2016: 80. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product-moment Pearson dan menggunakan bantuan perangkat lunak Statistics Package for Social Software SPSS versi 23 for Windows. Rumus korelasi product-moment Pearson tersebut sebagai berikut. ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara X dan Y N = Banyaknya subjek ΣX = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y ΣX 2 = Jumlah kuadrat nilai X ΣY 2 = Jumlah kuadrat nilai Y Arikunto, 2013: 213 79 Suatu item soal dikatakan valid jika memiliki indeks d ≥ 0,3. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kriteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem- total, biasanya digunakan batasan koefisien ≥ 0,30. Item yang memiliki kofisien korelasi ≥ 0,30 daya pembedanya dinyatakan memenuhi syarat sebagai bagian dari tes. Namun kriteria ini tidak menjadi patokan tunggal dalam menentukan aitem yang digunakan dalam tes Azwar, 2012: 164. Dalam seleksi aitem, setiap aitem yang memiliki indeks daya beda lebih besar daripada 0,50 dapat langsung dianggap sebagai aitem yang baik, aitem yang memiliki daya beda 0,20 dapat langsung dibuang, sedangkan aitem lainnya dapat ditelaah lebih lanjut untuk direvisi Thorndike dalam Azwar, 2003: 139. Penghitungan koefisien korelasi product moment Pearson dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 23 for Windows kemudian dianalisis sehingga diketahui butir soal yang valid atau tidak valid. Butir soal instrumen tes prestasi belajar dikatakan valid apabila dengan taraf signifikansi 5. Butir soal instrumen prestasi belajar pada penelitian ini dinyatakan valid apabila 0,381. Selanjutnya item tes prestasi belajar yang valid dapat digunakan sedangkan item tes prestasi belajar yang tidak valid dihilangkan. Hasil pengujian butir-butir pernyataan variabel prestasi belajar IPS adalah sebagai berikut di lampiran 3, dan berikut disajikan distribusi butir layak dan gugur tes prestasi belajar IPS. Butir layak akan digunakan dalam pengambilan data penelitian dan item yang tidak lolos pengujian sehingga dinyatakan gugur maka akan dihapus serta tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian. 80 Tabel 13. Distribusi Butir Layak dan Gugur Tes Prestasi Belajar IPS Tingkat Kognitif Indikator Nomor Soal Jumlah Soal ∑soal Layak Gugur Layak Gugur Meng- ingat C1 1. Siswa dapat mengenali tanggal terjadinya peristiwa- peristiwa sekitar Proklamasi 1 2, 3 1 2 1 2. Siswa dapat mengingat kembali tokoh-tokoh yang terlibat pertemuan di Dallat, Vietnam 4 5 1 1 1 3. Siswa dapat mengingat kembali tokoh-tokoh dalam peristiwa Rengasdenglok 6 7 1 1 1 4. Siswa dapat mengingat kembali tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan teks Proklamasi dan tokoh-tokoh yang berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 8, 11 9, 10 2 2 2 Mema- hami C2 5. Siswa dapat memberi contoh usaha Jepang dalam merebut hati bangsa Indonesia 12 13 1 1 1 6. Siswa dapat memberikan contoh tindakan melawan penjajah 14 15 1 1 1 7. Siswa dapat memberi contoh cara menghargai jasa-jasa tokoh dalam Proklamasi kemerdekaan Indonesia 16, 17 18 2 1 2 8. Siswa dapat mengelompokan nama-nama pahlawan berdasarkan organisasi yang menaunginya 19 20 1 1 1 9. Siswa mampu merangkum suatu runtutan kejadian selama masa Proklamasi 22 21 1 1 1 10. Siswa mampu meyimpulkan sebab akibat suatu kejadian selama masa Proklamasi 23 24 1 1 1 11. Siswa mampu menjelaskan sebab-akibat terjadinya peristiwa-peristiwa penting sekitar Proklamasi 27 25, 26 1 2 1 12. Siswa dapat menjelaskan peranan tokoh yang terlibat dalam peristiwa Proklamasi 28, 29 - 2 - 2 Meng- aplikasi- kan C3 13. Siswa dapat mengimplementasikan nilai- nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40 30, 37 9 2 9 Total 24 12 24 Sumber: Lampiran 3 halaman 155 81 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 24 item yang layak digunakan untuk pengambilan data penelitian, yaitu item nomor 1 , 4 , 6, 8, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 22, 23, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40. Sedangkan item yang tidak layak digunakan untuk pengambilan data penelitian sebanyak 16 item, yaitu nomor 2, 3 , 5, 7, 9, 10, 13, 15, 18, 20, 21, 24, 25, 26, 30, 37. b. Uji Validitas Instrumen Skala Psikologi Azwar 2016: 131 mengemukakan bahwa untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian validitas isi. Pengujian validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement atau disebut juga experts judgement Azwar, 2003: 45. Dalam hal ini setelah instrumen dibuat tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun oleh peneliti. Pendapat yang mungkin diberikan ahli yaitu instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, atau dirombak total. Maka dalam penelitian ini instrumen penelitian dikonsultasikan kepada Agung Hastomo, M.Pd. Evaluasi dan analisis dalam penelitian ini menggunakan pendapat ahli experts judgement. Langkah selanjutnya adalah menguji kualitas aitem secara empirik menggunakan data hasil uji coba aitem yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sendangadi 1 kelas VB yang berjumlah 27 siswa, dengan cara analisis daya beda 82 aitem. Daya beda aitem atau daya diskriminasi aitem, yaitu sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2016: 80. Pengujian daya beda aitem dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product-moment Pearson dan menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 23 for Windows. Rumus korelasi product-moment Pearson tersebut sebagai berikut. Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara X dan Y N = Banyaknya subjek ΣX = Jumlah skor tiap butir ΣY = Jumlah skor total ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y ΣX 2 = Jumlah kuadrat nilai X ΣY 2 = Jumlah kuadrat nilai Y Arikunto, 2013: 213 Hasil data yang diperoleh dari SPSS versi 23 for Windows kemudian dicocokkan dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5. Azwar 2016: 86 mengemukakan bahwa semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Lebih lanjut Azwar 2016: 81 r xy = N √{N } {N } 83 mengatakan bahwa semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasinya rendah mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya rendah. Bila koefisien korelasi yang dimaksud ternyata berharga negatif, dapat dipastikan terdapat cacat serius pada aitem yang bersangkutan. Setelah dilakukan pengujian daya beda item maka butir instrumen yang layak akan digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini. Instrumen penelitian dikatakan layak atau valid jika r hitung ≥ r tabel. Nilai pada uji coba skala ini dapat dicari dengan cara melihat dengan signifikansi 0,05, dengan uji 2 sisi dan jumlah data n = 27. yang didapatkan adalah 0,381. Selanjutnya jika , maka item tersebut dikatakan valid, jika , maka item soal tersebut dikatakan tidak valid. 1 Skala Motivasi Belajar Hasil pengujian butir-butir pernyataan variabel motivasi belajar menggunakan uji daya beda aitem atau daya diskriminasi aitem adalah sebagai berikut di lampiran 3, dan berikut disajikan distribusi butir layak dan gugur skala motivasi belajar. Butir yang dinyatakan layak akan digunakan dalam pengambilan data penelitian dan item yang dinyatakan tidak lolos pengujian sehingga dikatakan gugur maka akan dihapus serta tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian di SD se-Gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. 84 Tabel 14. Distribusi Butir Layak dan Gugur Skala Motivasi Belajar No. Indikator Motivasi Belajar Sub Indikator Motivasi Belajar Nomor Butir Jumlah Butir ∑ Layak Gugur Layak Gugur 1. Tekun dalam menghadapi tugas Dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, dan tidak pernah berhenti sebelum selesai 3 1, 2 1 2 1 Adanya keinginan untuk berhasil 4, 5, 6 - 3 - 3 Teliti dalam mengerjakan setiap tugas 7 8 1 1 1 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar IPS Tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan tugas 9, 10 - 2 - 2 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah dalam belajar IPS Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap mata pelajaran IPS 11, 14, 16 - 3 - 3 Mempunyai rasa ketertarikan pada guru atau mata pelajaran IPS 12, 15 13 2 1 2 Selalu memperhatikan dengan antusias yang tinggi 18 17 1 1 1 4. Lebih senang bekerja mandiri Memiliki rasa percaya yang tinggi dalam mengerjakan tugas 20 19 1 1 1 Tekun mengerjakan tugas- tugas dan lebih senang belajar mandiri 21 22 1 1 1 Selalu ingin menjadi yang terbaik dibandingkan dengan teman yang lain 23, 24 - 2 - 2 5. Cepat bosan pada tugas- tugas yang rutin Tidak suka melakukan hal yang sama berulang-ulang saat mata pelajaran IPS 25 26 1 1 1 6. Dapat mempertahan kan pendapat Berani berpendapat dalam diskusi saat pelajaran IPS 27, 29 - 2 - 2 Gigih mempertahankan pendapat yang diutarakan dalam diskusi saat pelajaran IPS 31, 32 28, 30 2 2 2 7. Senang mencari dan memecahkan berbagai masalah Peka dan responsif terhadap berbagai masalah di lingkungan sekitarnya 34 33 1 1 1 Total 23 11 23 Sumber: Lampiran 3 halaman 156 85 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 23 item yang layak digunakan untuk pengambilan data penelitian, yaitu item nomor 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 34. Sedangkan item yang tidak layak digunakan untuk pengambilan data penelitian sebanyak 11 item, yaitu nomor 1, 2, 8, 13, 17, 19, 22, 26, 28, 30, 33. 2 Skala Rasa Ingin Tahu Hasil pengujian butir-butir pernyataan variabel rasa ingin tahu adalah sebagai berikut di lampiran 3, dan berikut disajikan distribusi butir layak dan gugur skala rasa ingin tahu. Tabel 15. Distribusi Butir Layak dan Gugur Skala Rasa Ingin Tahu No. Indikator Nomor Butir Jml Butir Jml Layak Gugur Layak Gugur 1. Bereaksi positif terhadap unsur-unsur baru, aneh, ganjil, atau misterius di lingkungannya dengan bergerak, menjelajahi, atau memanipulasi 1, 3, 4, 5 2, 6 4 2 4 2. Keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang dirinya dan lingkungannya 7, 8, 9, 10 11, 12, 13, 14 4 4 4 3. Menjelajah lingkungannya untuk mencari pengalaman baru 15, 16, 17, 19 18 4 1 4 4. Menjelajahi objek atau peristiwa. 20, 21 22, 23 2 2 2 5. Membaca atau mendiskusikan gejala sosial yang baru saja terjadi 24, 25 26, 27 2 2 2 6. Bertanya tentang beberapa permasalahan sosial, yang baru didengar 29, 30 28 2 1 2 Total 18 12 18 Sumber: Lampiran 3 halaman 157 86 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat 18 item yang layak digunakan untuk pengambilan data penelitian, yaitu item nomor 1, 3, 4, 5 , 7, 8, 9, 10, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 24, 25, 29, 30. Sedangkan item yang tidak layak digunakan untuk pengambilan data penelitian sebanyak 12 item, yaitu nomor 2, 6, 11, 12, 13, 14, 18, 22, 23, 26, 27, 28. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen penelitian dikatakan layak untuk digunakan sebagai alat pengambilan data maka harus valid dan reliabel. Arikunto 2013: 221 menjelaskan bahwa reliabilitas mengandung pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi, instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula jadi data yang dihasilkan dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal . Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test retest stability, equivalent , dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu Sugiyono, 2011: 130. Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas internal atau internal consistency , yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Sugiyono, 2011: 131. Hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas skala 87 motivasi belajar siswa, skala rasa ingin tahu siswa dan tes prestasi belajar IPS siswa adalah dengan rumus Cronb ach’s Alpha. Rumus Alpha yang digunakan adalah sebagai berikut. [ ] [ ∑ ] Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal ∑ = jumlah varians butir = varians total Arikunto, 2013: 239 Penelitian ini dibantu program SPSS versi 23 for Windows. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas, yaitu apabila koefisien Alpha Cronbach 0,7 atau lebih, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan memenuhi syarat guna dijadikan instrumen penelitian Arikunto, 2002: 171. Berikut disajikan tabel ringkasan hasil pengujian instrumen penelitian ini. Tabel 16. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian No. Variabel Penelitian Koefisien r hit Koefisien Alpha Keterangan 1. Prestasi Belajar IPS 0,841 0,7 Reliabel 2. Motivasi Belajar 0,871 0,7 Reliabel 3. Rasa Ingin Tahu 0,778 0,7 Reliabel Sumber: Lampiran 4 halaman 158

J. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 085115 SIBOLGA.

0 2 25

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD Se-GUGUS II DEPOK SLEMAN.

0 0 131

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE GUGUS III SEYEGAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 128

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE-GUGUS WONOKERTO TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 1 109

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SENDANGADI 1 MLATI SLEMAN.

0 4 191

HUBUNGAN INTENSITAS PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 178

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH.

0 1 178

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) TIPE PERCONTOHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASANA - repository perpustakaan

0 0 15