Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

87 motivasi belajar siswa, skala rasa ingin tahu siswa dan tes prestasi belajar IPS siswa adalah dengan rumus Cronb ach’s Alpha. Rumus Alpha yang digunakan adalah sebagai berikut. [ ] [ ∑ ] Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal ∑ = jumlah varians butir = varians total Arikunto, 2013: 239 Penelitian ini dibantu program SPSS versi 23 for Windows. Kriteria yang digunakan untuk menentukan tingkat reliabilitas, yaitu apabila koefisien Alpha Cronbach 0,7 atau lebih, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel dan memenuhi syarat guna dijadikan instrumen penelitian Arikunto, 2002: 171. Berikut disajikan tabel ringkasan hasil pengujian instrumen penelitian ini. Tabel 16. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian No. Variabel Penelitian Koefisien r hit Koefisien Alpha Keterangan 1. Prestasi Belajar IPS 0,841 0,7 Reliabel 2. Motivasi Belajar 0,871 0,7 Reliabel 3. Rasa Ingin Tahu 0,778 0,7 Reliabel Sumber: Lampiran 4 halaman 158

J. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kuantitatif merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data dalam penelitian kuantitatif ditujukan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik analisis data 88 dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Menurut Sugiyono 2011: 147 terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Peneliti memilih statistik inferensial karena teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris. Penelitian ini menggunakan statistik parametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel Sugiyono, 2011: 149. 1. Analisis Statistik Deskriptif Deskripsi data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif Sugiyono, 2015: 207 adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, histogram, perhitungan ukuran tendensi sentral mean, median, modus, standar deviasi, varian, nilai minimal, dan nilai maksimal. 2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data pada penelitian ini berbentuk interval untuk itu datanya diukur dengan penggunaan statistik parametis. Statistik parametis mensyaratkan jika data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, maka sebelum 89 pengujian hipotesis perlu dilakukan normalitas data Sugiyono, 2011: 172. Apabila data yang dipilih berdistribusi normal, maka analisis dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test . Konsep dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test yaitu dengan membandingkan distribusi data yang akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Perhitungan dalam uji normalitas dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 23 for Windows. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih besar dari 5 atau 0,05. Rumus Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebagai berikut: √ Keterangan : Kd : harga Kolmogorov-Smirnov n1 : jumlah sampel yang diobservasi n2 : jumlah sampel yang diharapkan Sugiyono, 2014: 159 b. Uji Linearitas Uji linearitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat dari data yang diperoleh. Uji linearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat hubungan secara langsung antara variabel independen X dan variabel dependen Y, serta untuk mengetahui apakah terdapat perubahan pada variabel X akan diikuti dengan variabel Y. Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan test of linierity dengan bantuan SPSS versi 23 for windows. Untuk mengetahui apakah data-data 90 dari instrumen bersifat linear, peneliti melihat hasil pada tabel ANOVA. Kriterianya, jika nilai sig linierity di bawah 0,05 dan nilai sig deviation of linierity di atas 0,05 maka variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear. c. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah antar-variabel bebas terjadi multikolinier atau tidak. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan varian inflation factor VIF. Jika menggunakan alphatolerance 10 atau 0,10, maka VIF adalah 10. Jika VIF hitung VIF = 10, dan semua tolerance variabel bebas di atas 10 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 23 for Windows. 3. Uji Hipotesis Analisis data di dalam penelitian ini adalah untuk melakukan perhitungan dalam rangka menjawab rumusan masalah dan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Dikarenakan rumusan masalah dari hipotesis merupakan hubungan antarvariabel dan selanjutnya digunakan untuk memprediksi variabel terikat apabila variabel bebas diketahui, maka analisis data dengan teknik korelasi parsial, korelasi ganda dan regresi ganda. a. Uji Korelasi Parsial Uji korelasi parsial partial correlation menurut Riduwan 2012: 233 adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua variabel atau lebih, yang salah satu atau bagian variabel X konstan atau dikendalikan. Uji korelasi parsial digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y dimana 91 salah satu variabel X dibuat tetap konstan. Koefisien korelasi parsial dirumuskan sebagai berikut. 1 Bila X 1 tetap = √ Ha: Ada hubungan yang signifikan antara X 2 dengan Y apabila X 1 tetap. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara X 2 dengan Y apabila X 1 tetap. 2 Bila X 2 tetap = √ Ha: Ada hubungan yang signifikan antara X 1 dengan Y apabila X 2 tetap. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara X 1 dengan Y apabila X 2 tetap. Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan pengujian ini signifikan atau tidak, maka perlu diuji dengan uji signifikansi, untuk koefisien korelasi parsial menggunakan t hitung . Rumus t hitung : √ √ Keterangan: t hitung = nilai yang akan dibandingkan dengan tabel n = jumlah sampel r parsial = nilai koefisien parsial Riduwan, 2012: 234 Hipotesis yang diajukan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut. 92 1 Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS Ha: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS. 2 Hubungan rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS Ha: Ada hubungan yang signifikan antara rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS. Uji korelasi parsial dilakukan dengan bantuan SPSS versi 23 for windows. Dasar pengambilan keputusan hipotesis di atas adalah dengan membandingkan dengan nilai adalah jika nilai nilai , maka Ho ditolak. Jika nilai nilai , maka Ho diterima. Kemudian membandingkan signifikansi dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan jika nilai signifikansi 0,05 maka Ho diterima. b. Uji Korelasi Ganda Uji korelasi ganda multiple correlate menurut Riduwan 2012: 238 adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain. Rumus yang digunakan utnuk menghitung korelasi ganda antara variabel terikat Y dengan 2 variabel bebas X 1 dan X 2 adalah sebagai berikut. 93 = √ Keterangan: R X1X2Y = korelasi antara X1 dan X2 dengan Y r 2 X1Y = korelasi antara X1 dengan Y r2X2Y = korelasi antara X2 dengan Y r X1X2 = korelasi antara X1 dengan X2 Riduwan, 2012: 238 Selanjutnya menghitung indeks determinasi koefisien korelasi multiple, yaitu: Keterangan: R = koefisien korelasi multiple n = banyak sampel k = banyak variabel bebas S y = simpangan baku variabel Y Yusri, 2013: 277 Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X 1 dan X 2 terhadap Y ditentukan dengan rumus F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel sebagai berikut: Keterangan: R = nilai koefisien korelasi ganda K = jumlah variabel bebas independen n = jumlah sampel F = F hitung yang selanjutnya akan dibandingkan dengan F tabel 94 Riduwan, 2012: 238 Uji korelasi ganda bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel motivasi belajar dan rasa ingin tahu secara bersama- sama dengan prestasi belajar IPS. Pengajuan hipotesis pada uji korelasi ganda adalah sebagai berikut. Ha: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan rasa ingin tahu secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS. Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan rasa ingin tahu secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS. Uji korelasi ganda dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 23 for windows. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Kriterianya yaitu jika nilai sig. 0,05, maka signifikan, dan sebaliknya jika nilai sig. 0,05, maka tidak signifikan. c. Uji Regresi Ganda Riduwan 2012: 252, uji regresi ganda adalah alat analisis peramalan nilai hubungan dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua variabel bebas atau l ebih X1, X2, X3, … Xn dengan satu variabel terikat. Persamaan regresi ganda untuk dua variabel bebas yaitu: Keterangan: Ý = prediksi X1 dan X2 = prediktor 1 dan 2 a = intersep Y = a + b1 X1 + b2 X2 95 b1 = koefisien regresi 1 b2 = koefisien regresi 2 Riduwan, 2012: 253 Pengujian regresi ganda pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi 23 for windows. d. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Menurut Hadi 1994: 42 sumbangan relatif SR dan sumbangan efektif SE masing-masing prediktor dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 1 Rumus jumlah kuadrat regresi Jk reg = a 1 .∑x 1 y + a 2 .∑x 2 y Keterangan: Jk reg = jumlah kuadrat regresi a 1 = koefisien prediktor X 1 a 2 = koefisien prediktor X 2 ∑x 1 y = jumlah product moment antara X 1 dan Y ∑x 2 y = jumlah product moment antara X 2 dan Y 2 Rumus sumbangan relatif SR masing-masing prediktor SR. = ∑ SR. = ∑ Keterangan: SR. = sumbangan relatif SR dari SR. = sumbangan relatif SR dari Jk reg = jumlah kuadrat regresi a 1 = koefisien prediktor X 1 a 2 = koefisien prediktor X 2 ∑x 1 y = jumlah product moment antara X 1 dan Y ∑x 2 y = jumlah product moment antara X 2 dan Y 3 Rumus sumbangan efektif SE masing-masing prediktor SE. = SR. × R 2 SE. = SR. × R 2 96 Keterangan: SE. = sumbangan efektif SE dari SE. = sumbangan efektif SE dari R 2 = nilai koefisien determinan 97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dengan cara menyebarkan tes dan skala psikologi serta disertakan analisis data dan pembahasan hubungan motivasi belajar dan rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD se-gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

A. Deskripsi Data Penelitian

Pada deskripsi data ini diuraikan data-data mengenai variabel bebas yaitu motivasi belajar siswa X 1 dan rasa ingin tahu siswa X 2 dan variabel terikat yaitu prestasi belajar IPS Y. Data penelitian diperoleh dari sampel penelitian yang berjumlah 117 siswa pada populasi siswa kelas V yang tersebar di 7 sekolah, yaitu SD N Sendangadi 1, SD N Sendangadi 2, SD N Mlati 1, SD N Mlati 2, SD Ngemplak Nganti, SD Jatisari, dan SD Kanisius Duwet. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan skala psikologi. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar IPS, skala motivasi belajar dan skala rasa ingin tahu ini digunakan untuk membuktikan hipotesis yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. 1. Variabel Prestasi Belajar IPS Pada penelitian ini data prestasi belajar IPS diperoleh dari tes yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas V SD se-gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta pada materi Peristiwa Sekitar Proklamasi. Tes yang diberikan berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 24 soal. Apabila jawaban benar

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 085115 SIBOLGA.

0 2 25

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD Se-GUGUS II DEPOK SLEMAN.

0 0 131

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE GUGUS III SEYEGAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 128

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE-GUGUS WONOKERTO TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 1 109

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SENDANGADI 1 MLATI SLEMAN.

0 4 191

HUBUNGAN INTENSITAS PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 178

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH.

0 1 178

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) TIPE PERCONTOHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASANA - repository perpustakaan

0 0 15