Deskripsi Data Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

97

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan dengan cara menyebarkan tes dan skala psikologi serta disertakan analisis data dan pembahasan hubungan motivasi belajar dan rasa ingin tahu dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD se-gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

A. Deskripsi Data Penelitian

Pada deskripsi data ini diuraikan data-data mengenai variabel bebas yaitu motivasi belajar siswa X 1 dan rasa ingin tahu siswa X 2 dan variabel terikat yaitu prestasi belajar IPS Y. Data penelitian diperoleh dari sampel penelitian yang berjumlah 117 siswa pada populasi siswa kelas V yang tersebar di 7 sekolah, yaitu SD N Sendangadi 1, SD N Sendangadi 2, SD N Mlati 1, SD N Mlati 2, SD Ngemplak Nganti, SD Jatisari, dan SD Kanisius Duwet. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan skala psikologi. Instrumen penelitian berupa tes prestasi belajar IPS, skala motivasi belajar dan skala rasa ingin tahu ini digunakan untuk membuktikan hipotesis yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya. 1. Variabel Prestasi Belajar IPS Pada penelitian ini data prestasi belajar IPS diperoleh dari tes yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas V SD se-gugus Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta pada materi Peristiwa Sekitar Proklamasi. Tes yang diberikan berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 24 soal. Apabila jawaban benar 98 diberikan skor 1 dan apabila jawaban salah diberikan skor 0. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai tes prestasi belajar IPS adalah sebagai berikut. Nilai = Setelah dilakukan penyekoran secara keseluruhan pada variabel prestasi belajar IPS, maka dapat dilihat skor untuk setiap indikator dari prestasi belajar IPS pada tabel berikut ini. Tabel 17. Skor Indikator Prestasi Belajar IPS No. Indikator Jumlah Skor Persentase 1. Siswa dapat mengenali tanggal terjadinya peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 50 2,64 2. Siswa dapat mengingat kembali tokoh-tokoh yang terlibat pertemuan di Dallat, Vietnam 88 4,64 3. Jumlah skor indikator Siswa dapat mengingat kembali tokoh-tokoh dalam peristiwa Rengasdenglok 49 2,59 4. Siswa dapat mengingat kembali tokoh-tokoh yang terlibat dalam perumusan teks Proklamasi dan tokoh-tokoh yang berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 173 9,13 5. Siswa dapat memberi contoh usaha Jepang dalam merebut hati bangsa Indonesia 86 4,53 6. Siswa dapat memberikan contoh tindakan melawan penjajah 96 5,07 7. Siswa dapat memberi contoh cara menghargai jasa-jasa tokoh dalam Proklamasi kemerdekaan 163 8,60 8. Siswa dapat mengelompokan nama-nama pahlawan berdasarkan organisasi yang menaunginya 33 1,74 9. Siswa mampu merangkum suatu runtutan kejadian selama masa Proklamasi 85 4,49 10. Siswa mampu meyimpulkan sebab akibat suatu kejadian selama masa Proklamasi 66 3,48 11. Siswa mampu menjelaskan sebab-akibat terjadinya peristiwa-peristiwa penting sekitar Proklamasi 71 3,75 12. Siswa dapat menjelaskan peranan tokoh yang terlibat dalam peristiwa Proklamasi 117 6,17 13. Siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari 818 43,17 Jumlah 1895 100 99 2.64 4.64 2.59 9.13 4.53 5.07 8.60 1.74 4.49 3.48 3.75 6.17 43.17 10 20 30 40 50 P e rsent a se Indikator Prestasi Belajar IPS Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8 Indikator 9 Indikator 10 Indikator 11 Indikator 12 Indikator 13 Untuk lebih jelasnya, maka data di atas dapat dirubah ke dalam bentuk grafik batang histogram seperti di bawah ini. Gambar 2. Histogram Skor Indikator Prestasi Belajar IPS Dari tabel 17 dan gambar 2 dapat diketahui bahwa untuk indikator variabel prestasi belajar IPS yang tertinggi adalah indikator “siswa dapat mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari ” sebesar 818 atau 43,17. Sedangkan yang memiliki skor terendah adalah indikator “siswa dapat mengelompokan nama-nama pahlawan berdasarkan organisasi yang menaunginya” sebesar 33 atau 1,74. Setelah dilakukan pengambilan data variabel prestasi belajar IPS, dapat disajikan deskripsi data kecenderungan pemusatan berupa mean M, median Me, dan mode Mo serta ukuran keragaman atau variabilitas yaitu variance, standar deviation serta skor minimal dan maksimal. Deskripsi tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut. 100 Tabel 18. Deskripsi Data Ukuran Kecenderungan Pemusatan serta Ukuran KeragamanVariabilitas Prestasi Belajar IPS Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum 67,47 66,70 63 15,892 252,556 21 100 Sumber: Lampiran 8 halaman 193 Dari tabel tersebut dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut: rata-rata= 67,47; nilai tengah= 66,70; modus= 63; simpangan baku= 15,892; variance= 252,556; skor terendah= 21; dan skor tertinggi= 100. Kecenderungan rata-rata skor variabel prestasi belajar IPS diketahui dengan cara mengkategorikan skor rerata ideal yang seharusnya diperoleh. Tabel distribusi frekuensi untuk variabel prestasi belajar IPS disajikan dengan jumlah kelas interval yang dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Rumus rentangan R: R = skor tertinggi – skor terendah = 100 – 21 = 79 Jumlah Kelas K: K = 1+ 3,3 log n = 1 + 3,3 log 117 = 1 + 3,3 x 2,07 =1 + 6,9 = 7,9 dibulatkan menjadi 8 Interval I: 101 I = = = 9,88 dibulatkan menjadi 10 Dari data tersebut dapat ditentukan besar jangkauan R= 79 dan jumlah kelas K= 7,9 dibulatkan menjadi 8, sehingga diperoleh interval I= 9,88 dibulatkan ke atas menjadi 10. Tabel 19. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar IPS No. Interval Skor Frekuensi Frekuensi 1. 21-30 2 1,71 2. 31-40 5 4,27 3. 41-50 10 8,55 4. 51-60 18 15,38 5. 61-70 24 20,51 6. 71-80 32 27,36 7. 81-90 18 15,38 8. 91-100 8 6,84 Jumlah 117 100 Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut. Gambar 3. Histogram Prestasi Belajar IPS 2 5 10 18 24 32 18 8 5 10 15 20 25 30 35 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Fr e ku e n si Interval Prestasi Belajar IPS 102 Dari histogram tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki skor prestasi belajar IPS antara 21-30 ada 2 siswa, 31-40 ada 5 siswa, 41-50 ada 10 siswa, 51-60 ada 18 siswa, 61-70 ada 24 siswa, 71-80 ada 32 siswa, 81-90 ada 18 siswa, dan 91-100 ada 8 siswa. 2. Variabel Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar X 1 diungkap menggunakan skala psikologi dengan total pernyataan 23 item. Sebaran skor untuk masing-masing item adalah 1-4. Skala motivasi belajar siswa disajikan dengan 4 pilihan jawaban selalu, sering, kadang- kadang, tidak pernah. Untuk penyekoran pernyataan favorable, yaitu selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang-kadang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1. Sedangkan untuk penyekoran pernyataan unfavorable yaitu selalu diberi skor 1, sering diberi skor 2, kadang-kadang diberi skor 3, dan tidak pernah diberi skor 4. Setelah dilakukan penyekoran secara keseluruhan pada variabel motivasi belajar, maka dapat dilihat skor untuk setiap indikator dari motivasi belajar pada tabel berikut ini. Tabel 20. Skor Indikator Motivasi Belajar Siswa No. Indikator Jumlah Skor Persentase 1. Tekun dalam menghadapi tugas 1817 22,58 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar IPS 603 7,50 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah dalam belajar IPS 2135 26,54 4. Lebih senang bekerja mandiri 1472 18,30 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin 298 3,70 6. Dapat mempertahankan pendapat 1316 16,36 7. Senang mencari dan memecahkan berbagai masalah 404 5,02 Jumlah 8045 100 103 22.58 7.50 26.54 18.30 3.70 16.36 5.02 5 10 15 20 25 30 Motivasi Belajar Tekun dalam menghadapi tugas Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar IPS Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah dalam belajar IPS Lebih senang bekerja mandiri Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin Dapat mempertahankan pendapat Senang mencari dan memecahkan berbagai masalah Untuk lebih jelasnya, maka data di atas dapat diubah ke dalam bentuk grafik batang histogram seperti di bawah ini. Gambar 4. Histogram Skor Indikator Motivasi Belajar Dari tabel 20 dan gambar 4 dapat diketahui bahwa untuk indikator variabel motivasi belajar yang tertinggi adalah indikator “menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah dalam belajar IPS” sebesar 2135 atau 26,54. Sedangkan yang memiliki skor terendah adalah indikator “cepat bosan pada tugas- tugas yang rutin” sebesar 298 atau 3,70. Setelah dilakukan pengambilan data variabel motivasi belajar pada siswa kelas V, maka dapat disajikan deskripsi data ukuran kecenderungan pemusatan yaitu mean M, median Me, dan mode Mo serta ukuran keragaman atau variabilitas yaitu variance, standar deviation serta skor minimal dan maksimal. Deskripsi tersebut disajikan dalam tabel berikut. 104 Tabel 21. Deskripsi Data Ukuran Kecenderungan Pemusatan serta Ukuran KeragamanVariabilitas Motivasi Belajar Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum 68,76 70,00 66 11,642 135,546 41 90 Sumber: Lampiran 8 halaman 193 Tabel tersebut menjelaskan beberapa hal sebagai berikut: rata-rata = 68,76; nilai tengah = 70,00; modus = 66; simpangan baku = 11,642 dibulatkan menjadi 11,64; variance = 135,546 dibulatkan menjadi 135,55; skor terendah = 41; skor tertinggi = 90. Untuk mengetahui kecenderungan rata-rata skor variabel motivasi belajar siswa adalah dengan cara mengkategorikan skor rerata ideal yang seharusnya diperoleh. Tabel distribusi frekuensi untuk variabel motivasi belajar disajikan dengan jumlah kelas interval yang dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Rumus rentangan R: R = skor tertinggi – skor terendah = 90 – 41 = 49 Jumlah Kelas K: K = 1+ 3,3 log n = 1 + 3,3 log 117 = 1 + 3,3 x 2,07 =1 + 6,9 = 7,9 dibulatkan menjadi 8 Interval I: I = = 105 8 5 15 26 31 17 13 2 5 10 15 20 25 30 35 41-47 48-54 55-61 62-68 69-75 76-82 83-89 90-96 Fr e kue nsi Interval Motivasi Belajar = 6,125 dibulatkan ke atas menjadi 7 Dari data tersebut diketahui besar jangkauan R= 49 dan jumlah kelas K= 7,9 dibulatkan menjadi 8, sehingga diperoleh interval I= 6,125 dibulatkan ke atas menjadi 7. Tabel 22. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa No. Interval Skor Frekuensi Frekuensi 1. 41-47 8 6,84 2. 48-54 5 4,27 3. 55-61 15 12,82 4. 62-68 26 22,22 5. 69-75 31 26,50 6. 76-82 17 14,53 7. 83-89 13 11,11 8. 90-96 2 1,71 Jumlah 117 100 Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut. Gambar 5. Histogram Motivasi Belajar 106 Dari histogram tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki skor motivasi belajar antara 41-47 ada 8 siswa, 48-54 ada 5 siswa, 55-61 ada 15 siswa, 62-68 ada 26 siswa, 69-75 ada 31 siswa, 76-82 ada 17 siswa, 83-89 ada 13 siswa, dan 90-96 ada 2 siswa. 3. Variabel Rasa Ingin Tahu Siswa Rasa Ingin Tahu X 2 diungkap menggunakan skala psikologi dengan jumlah 18 item pernyataan dengan sebaran skor 1-4 untuk masing-masing item. Skala rasa ingin tahu disajikan dengan 4 pilihan jawaban. Untuk penyekoran pernyataan favorable, yaitu selalu diberi skor 4, sering diberi skor 3, kadang- kadang diberi skor 2, dan tidak pernah diberi skor 1. Sedangkan untuk penyekoran pernyataan unfavorable yaitu selalu diberi skor 1, sering diberi skor 2, kadang- kadang diberi skor 3, dan tidak pernah diberi skor 4. Setelah dilakukan penyekoran secara keseluruhan pada variabel rasa ingin tahu, maka dapat dilihat skor untuk setiap indikator dari rasa ingin tahu pada tabel berikut ini. Tabel 23. Skor Indikator Rasa Ingin Tahu Siswa No. Indikator Jumlah Skor Persentase 1. Bereaksi positif terhadap unsur-unsur baru, aneh, ganjil, atau misterius di lingkungannya dengan bergerak, menjelajahi, atau memanipulasi 1419 22,52 2. Keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang dirinya dan lingkungannya 1373 21,79 3. Menjelajah lingkungannya untuk mencari pengalaman baru 1388 22,03 4. Menjelajahi objek atau peristiwa 719 11,41 5. Membaca atau mendiskusikan gejala sosial yang baru saja terjadi 743 11,80 6. Bertanya tentang beberapa permasalahan sosial, yang baru didengar 658 10,45 Jumlah 6300 100 107 22.52 21.79 22.03 11.41 11.80 10.45 5 10 15 20 25 Rasa Ingin Tahu Bereaksi positif terhadap unsur-unsur baru, aneh, ganjil, atau misterius di lingkungannya dengan bergerak, menjelajahi, atau memanipulasi Keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang dirinya dan lingkungannya Menjelajah lingkungannya untuk mencari pengalaman baru Menjelajahi objek atau peristiwa Membaca atau mendiskusikan gejala sosial yang baru saja terjadi Bertanya tentang beberapa permasalahan sosial, yang baru didengar Untuk lebih jelasnya, maka data di atas dapat diubah ke dalam bentuk grafik batang histogram seperti di bawah ini. Gambar 6. Histogram Skor Indikator Motivasi Belajar Dari tabel 23 dan gambar 6 dapat diketahui bahwa untuk indikator variabel rasa ingin tahu siswa yang tertinggi adalah indikator “bereaksi positif terhadap unsur-unsur baru, aneh, ganjil, atau misterius di lingkungannya dengan bergerak, menjelajahi, atau memanipulasi” sebesar 1419 atau 22,52. Sedangkan yang memiliki skor terendah adalah indikator “bertanya tentang beberapa permasalahan sosial, yang baru didengar” sebesar 658 atau 10,45. Setelah dilakukan pengambilan data variabel rasa ingin tahu, maka dapat dijabarkan mengenai data ukuran kecenderungan pemusatan yaitu mean M, median Me, dan mode Mo serta ukuran keragaman atau variabilitas yaitu 108 variance, standar deviation serta skor minimal dan maksimal. Deskripsi tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 24. Deskripsi Data Ukuran Kecenderungan Pemusatan serta Ukuran KeragamanVariabilitas Rasa Ingin Tahu Mean Median Mode Std. Deviation Variance Minimum Maximum 53,85 55,00 58 7,157 51,218 35 68 Sumber: Lampiran 8 halaman 193 Dari tabel di atas, dapat dideskripsikan bahwa data penelitian variabel rasa ingin tahu memiliki rata-rata= 53,85; nilai tengah= 55; modus= 58; simpangan baku= 7,157; variance= 51,218; skor terendah= 35; dan skor tertinggi= 68. Kecenderungan rata-rata skor variabel rasa ingin tahu diketahui dengan cara mengkategorikan skor rerata ideal yang seharusnya diperoleh. Tabel distribusi frekuensi untuk variabel rasa ingin tahu disajikan dengan jumlah kelas interval yang dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. Rumus rentangan R: R = skor tertinggi – skor terendah = 68 – 35 = 33 Jumlah Kelas K: K = 1+ 3,3 log n = 1 + 3,3 log 117 = 1 + 3,3 x 2,07 =1 + 6,9 = 7,9 dibulatkan menjadi 7 Interval I: I = 109 3 7 20 27 35 18 7 5 10 15 20 25 30 35 40 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 Fr e ku e n si Interval Rasa Ingin Tahu = = 4,125 dibulatkan menjadi 5 Dari data tersebut dapat ditentukan besar jangkauan R= 33 dan jumlah kelas K= 7,9 dibulatkan menjadi 7, sehingga diperoleh interval I= 4,125 dibulatkan ke atas menjadi 5. Tabel 25. Distribusi Frekuensi Rasa Ingin Tahu Siswa No. Interval Skor Frekuensi Frekuensi 1. 35-39 3 2,56 2. 40-44 7 5,98 3. 45-49 20 17,10 4. 50-54 27 23,08 5. 55-59 35 29,92 6. 60-64 18 15,38 7. 65-69 7 5,98 Jumlah 117 100 Berdasarkan tabel di atas, distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut. Gambar 7. Histogram Rasa Ingin Tahu 110 Dari histogram tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang memiliki skor rasa ingin tahu antara 35-39 ada 3 siswa, 40-44 ada 7 siswa, 45-49 ada 20 siswa, 50-54 ada 27 siswa, 55-59 ada 35 siswa, 60-64 ada 18 siswa, dan 65-9 ada 7 siswa.

B. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi

0 5 91

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 085115 SIBOLGA.

0 2 25

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD Se-GUGUS II DEPOK SLEMAN.

0 0 131

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE GUGUS III SEYEGAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 128

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD SE-GUGUS WONOKERTO TURI SLEMAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 1 109

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SENDANGADI 1 MLATI SLEMAN.

0 4 191

HUBUNGAN INTENSITAS PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SE-GUGUS 3 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 178

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH.

0 1 178

HUBUnGAn AnTARA MOTIVASI BeRPReSTASI SISWA dAn POlA ASUH ORAnG TUA denGAn PReSTASI BelAJAR IlMU PenGeTAHUAn SOSIAl kelAS III Sd neGeRI Se-GUGUS 3 keCAMATAn PRAMBAnAn

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) TIPE PERCONTOHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MARGASANA - repository perpustakaan

0 0 15