Reliabilitas Skala Likert TINJAUAN PUSTAKA

2.13 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dipercaya, yang reliabel akan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Untuk mencari reliabilitas dapat digunakan berbagai macam rumus, salah satunya adalah rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya 0-11 tetapi rentangan antara 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5. atau 1-7. Rumus Alpha ini sebagai berikut Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Husein Umar, 2003 :     − = 1 r 11 k k         − ∑ 2 1 2 1 σ σ b Dimana : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ∑ 2 b σ = jumlah varians butir 2 1 σ = varians total Reliabilitas kuisioner dinyatakan tinggi apabila nilai koefisien reliabilitas r hitung lebih besar dari nilai kritis r r tabel dan sebaliknya reliabilitas kuisioner rendah bila nilai koefisien reliabilitas r hitung lebih kecil dari nilai kritis r r tabel .

2.14 Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau kejadian social. Dalam penelitian gejala social ini telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Pertanyaan Positif Sangat Setuju SS = 5 Setuju S = 4 Netral N = 3 Tidak Setuju TS = 2 Sangat Tidak Setuju STS = 1 Pertanyaan Negatif Sangat Setuju SS = 1 Setuju S = 2 Netral N = 3 Tidak Setuju TS = 4 Sangat Tidak Setuju STS = 5 Sangat Puas Puas Cukup Puas Kurang Puas Tidak Puas Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akn diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariabel kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi indicator-indicator yang dapat diukur. Akhirnya indicator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban duhubungkan dengan bentuk pertanyaan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut : Contoh Praktis : Pertanyaan bentuk Checklist Berilah jawaban pertanyaan dengan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat saudara. NO. PERTANYAAN ALTERNATIF JAWABAN 5 4 3 2 1 SS S N TS STS 1 Pedoman pembuat an st rukt ur organisasi dew an sekolah t elah disosialisasikan V 2 Dinas pendidikan yang t elah memiliki dat a sejumlah sekolah yang t elah memiliki st rukt ur organisasi dew an sekolah. V Keterangan : Sangat Setuju SS = 5 Setuju S = 4 Netral N = 3 Tidak Setuju TS = 2 Sangat Tidak Setuju STS = 1 Dalam hubungna teknik pengumupulan data angket, instrument tersebut disebarkan kepada 70 responden, kemudian direkapitulasi. Dari data 70 responden , misalnya : Menjawab : 5 = 2 orang Menjawab : 4 = 8 orang Menjawab : 3 = 15 orang Menjawab : 2 = 25 orang Menjawab : 1 = 20 orang Cara menghitung skor dalam penelitian : Jumlah skor untuk 2 orang menjawab 5 = 2 x 5 =10 Jumlah skor untuk 8 orang menjawab 4 = 8 x 4 =32 Jumlah skor untuk 15 orang menjawab 3 = 15 x 3=45 Jumlah skor untuk 25 orang menjawab 2 = 25 x 2=50 Jumlah skor untuk 20 orang menjawab 1 = 20 x 1=20 Jumlah=157 2.15 Penelitian Pendahuluan 1. Muhamad Yakful ulum, Analisa Pangsa Pasar Produk Teh Botol Merk Fruitea Dengan Metode Markov Chain Guna Menentukan Strategi Pemasaran.UPN veteran JATIM 2005. Persaingan yang tajam dalam dunia perdagangan menuntut sebuah pengambilan keputusan yang efektif untuk menguasai pasar. Sebuah perusahaan yang berorientasi kepada konsumen harus dapat mengantisipasi perilaku pembelian dari konsumen itu sendiri. Untuk itu diperlukan suatu alat analisis yang dapat memfokuskan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk. Salah satu aplikasi dari Markov Chain adalah memecahkan suatu masalah probabilitas peralihan merk ke merk lain. Teh botol o adalah sebuah produk minuman yang bersifat instant yang memiliki tingkat ketersediaan yang tinggi dan telah dikenal oleh masyarakat luas yang tentunya memiliki sebuah problem peralihan merk tersebut. Teh botol fruitea merupakan produk yang dikeluarkan oleh PT.Sosro dimana PT. Sosro sudah mengeluarkan teh botol merk sosro yang sudah lama dikenal oleh masyarakat luas. PT. Sosro mengeluarkan fruitea dengan alasan ingin menciptakan teh dengan rasa buah-buahan yang digemari oleh konsumen. Pada permasalahan disini PT. Sosro ingin memprediksi berapa besar pangsa pasar teh botol fruitea serta strategi apa yang tepat digunakan untuk fruitea?.. Penelitian ini menggunakan metode Markov Chain dimana metode ini untuk mengetahui atau memperkirakan proses diwaktu yang akan datang. Markov Chain bertujuan untuk memperkirakan market share dari fruitea sampai mencapai Steady State. Hasil dari penelitian dengan menggunakan analisis rantai markov didapatkan prdiksi market share periode pertama pada februari 2005 fruitea sebesar 19,20 menjadi 18,92 peluang pasar merk fruitea mengalami penurunan secara perlahan sampai tidak ada perubahan dan kemantapan steady state yaitu sebesar 18,37 dari hasil analisis SWOT strategi yang dapat diterapkan oleh fruitea adalah strategi Growth dimana merupakan strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal yaitu memperluas perusahaan dengan cara membangun dilokasi lain dan meningkatkan jenis produk dan jasa atau menerapkan strategi stabilty dengan menerapkan konsolidasi atau perbaikan dari dalam dimana tujuan relative atau devensive yaitu menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit.

2. Indri Damayanti, Penentuan Strategi Pemasaran Produk Minyak

Goreng BIMOLI Berdasarkan Market Share Dengan Mengunakan Metode Markov Chain dan analisis SWOT studi kasus : Di Wilayah Surabaya. UPN veteran JATIM 2005. Banyaknya usaha yang bergerak dibidang minyak goreng menimbulkan persaingan yang ketat diantara para produsen untuk menawarkan produk mereka dengan penyajian kemasan dan harga yang bersaing. Bila suatu produsen mengambil acuan pembagian pasar sebagai media untuk menentukan startegi pemasarannya maka perlu bagi produsen tersebut untuk mengamati kemungkinan perubahan-perubahan pembagian pasar untuk memilih strategi pemasaran yang tepat agar produknya tetap dapat bersaing di pasar. Dalam penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor yang menyebabakan berpindahnya selera atau kesetiaan konsumen dalam menggunakan merk tertentu serta menentukan strategi pemasaran yang sesuai bagi produk minyak goreng Bimoli berdasarkan hasil pembagian pasar Market Share. Tujuan dari pada penelitian ini adalah menentukan strategi pemasaran yang sesuai bagi produk minyak goreng Bimoli berdasarkan pembagian pasar dengan adanya peralihan konsumen dengan menggunakan metode Markov Chain., kemudian untuk menentkan strategi pemasaran bagi masing-masing produk digunakan analisa SWOT. Dari hasil analisa diperoleh strategi pemasaran produk Bimoli menggunakan strategi pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi vertikal, sedangkan hasil analisia pembagian pasr dengan metode Rantai Mrakov diperoleh kondisi Steady State pada periode ke – 26 dengan perolehan pangsa pasar Bimoli sebesar 34,88 , Trpucal sebesar 29,38 , Kunci Mas dengan 12,53 , Filma 12,32 dan Sania dengan perolehan sebesar 11,39 .

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan untuk penyusunan tugas akhir ini untuk data internal dari PT. WIRAMAS INTI LESTARI dan data eksternalnya dari pelanggan Giant Waru dan Giant Suncity yang menggunakan Solid Furniture. Waktu penelitian dilakukan pada Maret 2010 sampai dengan data tercukupi.

3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menentukan strategi pemasaran pada produk furniture. Jadi dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang lain variabel dependen. 1 X Variabel Kekuatan : Terdiri dari beberapa faktor yang dianggap memberikan kekuatan untuk mendorong keberhasilan perusahaan. 1. Kualitas produk baik 2. Kemudahan dalam memperoleh produk 3. Memiliki tenaga kerja yang terampil 4. Kegiatan pemasaran berjalan efektif 5. Mempunyai kemampuan dalam pengadaan bahan baku