Pengembangan Profesionalisme Pengawas SekolahMadrasah

e. Memiliki kompetensi pengawas yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi pengawas f. Berusia maksimal 55 lima puluh lima tahun g. DP3 setiap unsurnya paling rendah baik dalam dua tahun terakhir dan Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin sedang atau tingkat berat selama menjadi PNS. 58 Rekrutmen pengawas PAI merupakan hal yang sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia. Sistem rekrutmen pengawas PAI sangat mempengaruhi mutu dan kualitas kepengawasan. Karena sumber daya manusia berkualitas akan memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan rencana program serta visi dan misi organisasi, tercapainya program pengawasan tergantung kepada kemampuan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan program organisasi.

F. Pengembangan Profesionalisme Pengawas SekolahMadrasah

Sejak Undang-undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikeluarkan, penataan profesi keguruan mulai tertata dengan baik dan serius. Pemikiran ini didasarkan pada pendidikan yang merupakan suatu sistem yang diharapkan melahirkan generasi-generasi penerus bangsa. Guru merupakan tugasprofesi yang tidak bisa dilakukan setengah hati, karena guru dituntut untuk melahirkan generasi yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia. Hal ini berbeda dengan profesi-profesi lain yang tuntutannya tidak seberat guru. Inilah yang menjadikan perhatian pemerintah kepada guru sangat besar. Penataan profesi guru dan dosen harus juga diikuti oleh penataan pengawas sekolah. Hal ini disebabkan secara hirarki maupun fungsioanl, pengawas bertugas untuk melakukan penilaian dan pembinaan pada sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Pengawasan adalah proses kegiatan dalam sebuah lembagaorganisasi yang dilakukan untuk memantau apakah perencanaan yang sudah disusun dapat 58 Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang Standar Pengawas Sekolah dan Madrasah. Bab 4 Pasal 6 Point a s.d h. dilaksanakan. Pengawasan juga dilakukan untuk mengoreksi dan memperbaiki jika terjadi penyimpangankekurangan. penilaian terhadap proses yang sudah dilaksanakan juga menjadi salah satu tugas pengawasan. Hal inilah yang harus difahami bahwa fungsi pengawasan dalam proses manajemen pendidikan Islam harus diwujudkan seperti halnya fungsi-fungsi manajemen yang lain. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No 118 tahun 1996 tentang Jabatan Fungsioanal Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Berdasarkan keputusan tersebut, yang disebut yang dimaksud dengan pengawas sekolah adalah pegawai negeri sispil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar dan sekolah menengah. Sementara pada pasal 2, tugas pokok pengawas adalah membina dan menilai penyelenggaraan pendidikan pada sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya. 59 Tugas menilai dan membina adalah pekerjaan yang cukup sulit jika benar- benar dilaksanakan. Tugas ini membutuhkan kemampuan dan kompetensi dari seorang pengawas. Pengawas harus jeli melihat kondisi sekolah dalam segal aspeknya, komunikasi yang terjalin di sekolah tersebut, kendala yang dihadapi. Dengan kemampuan tersebut pengawas diharapkan dapat menjadi partner kerja yang sejalan dengan pihak sekolah dalam memajukan sekolah tersebut. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi di atas, setidaknya ada tiga kegiatan yang harus dilaksanakan oleh pengawas, yaitu: 1. Melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan kinerja seluruh staf sekolah. 2. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program sekolah beserta pengembangannya. 3. Melakukan penilaian terhadap proses dan hasil program pengembangan sekolah secara bersama-sama dengan sekoalh. 59 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsioanal Pengawas dan Angka Kreditnya. Berkaitan dengan hal itu, maka seorang pengawas pendidikan di sekolah harus seorang yang profesional, yang memiliki kualifikasi tertentu, kompetensi serta memenuhi persyaratan pengalaman kerja dan pengalaman lainnya yang dapat mneunjang aktifitas pengawasan. Pengawas yang profesional juga harus mampu menjalankan tugas bimbingan dan pelatihan profesioanl secara optimal kepada guru-guru yang menjadi binaannya.

G. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 1

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 3

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 6 10

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 6 46

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 20

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 24

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Implementasi komunikasi persuasif guru agama Islam dalam menyampaikan pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Al-Manar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 142