Pengertian Pengawasan Konsep Pengawasan Pendidikan

          Artinya: Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada pembicaraan antara lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada pula pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. 30 Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa konsep manajemen sangat erat kaitannya dengan pendidikan Islam. Banyak lembaga pendidikan Islam yang di atur sedemikain rupa dengan manajemen yang baik berhasil dan berkembang pesat tidak hanya dari segi kuantitas bahkan juga kualitas. Namun juga tak jarang ada lembaga pendidikan Islam yang kurang berkembang. Hal ini semata-mata karena kurangnya pemahaman tentang manajemen yang baik.

B. Konsep Pengawasan Pendidikan

1. Pengertian Pengawasan

Dari beberapa fungsi manajemen, pengawasan merupakan salah satu fungsi yang cukup penting dalam pencapaian tujuan manajemen itu sendiri. Bebarapa fungsi manajemen lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan akan berjalan dengan baik apabila fungsi pengawasan ini dilakukan dengan baik juga. Demikian pula halnya dengan fungsi evaluasi terhadap pencapaian tujuan manajemen akan berhasil baik apabila fungsi pengawasan telah dilakukan dengan baik. Dalam kehidupan sehari –hari baik kalangan masyarakat, lingkungan perusahaan swasta maupun pemerintahan, pengawasan ini agaknya tidak terlalu sulit untuk difahami. Akan tetapi memberi batasan tentang pengawasan ini masih sulit untuk diberikan. Secara sederhana, pengawasan secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap pekerjaaan yang 30 Q. S. Mujadalah58:7. sudah diselesaikan, apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak. Karena itu pengawasan bukanlah bermaksud untuk mencari siapa yang salah atau siapa yang benar. Pengawasan lebih diarahkan pada upaya untuk melakukan koreksi terhadap hasil kegiatan. Dengan demikian jika terjadi kesalahan atau penyimpangan –penyimpangan yang tidak sesuai dengan rencana yang ingin dicapai, maka segera diambil langkah –langkah yang dapat meluruskan kegiatan berikutnya, sehingga lebih terarah pelaksanaannya. Pengawasan merupakan penilaian sejauhmana implementasi aktifitas atau program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 31 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah pengawasan berasal dari kata awas yang artinya memperhatikan baik –baik, dalam arti melihat sesuatu dengan cermat dan seksama, tidak ada lagi kegiatan kecuali memberi laporan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya dari apa yang diawasi. 32 Menurut Manullang, pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. 33 Menurut Harold Koonz sebagaimana dikutip Salinderho mengatakan bahwa pengawasan adalah pengukuran dan pembetulan terhadap kegiatan para bawahan untuk menjamin bahwa apa yang terlaksana itu sudah sesuai atau tidak dengan rencana. Jadi pengawasan itu mengukur pelaksanaan dibandingkan dengan cita –cita dan rencana, memperlihatkan di mana ada penyimpangan yang negatif dan dengan menggerakkan tindakan –tindakan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut, sehingga rencana –rencana yang telah ditetapkan dapat tercapai. 34 Fathoni dalam buku Organisasi dan Manajemen mendefinisikan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan aparat atau unit bertindak atas nama pimpinan organisasi dan bertugas mengumpulkan segala data dan informasi yang 31 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan, Tinjauan Teori dan Praktik Jakarta: Rajawali Pers, 2014, h. 2. 32 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 79. 33 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995, h. 18. 34 Jhon Salindeho, Tata Laksana dalam Manajemen Jakarta: Sinar Grafika, 2006, h. 39 diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk menilai kemajuan dan kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. 35 Dengan pengawasan diharapkan tidak terjadi penyimpangan terhadap rencana-rencana yang sudah ditetapkan sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Pengawasan yang dibuat dalam fungsi manajemen sebenarnya merupakan strategi untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari segi pendekatan rasional terhadap keberadaan input jumlah dan kualitas bahan, uang, staf, peralatan, fasilitas dan informasi. Demikian pula pengawasan terhadap aktifitas penjadwalan dan ketepatan pelaksanaan kegiatan organisasi, sedangkan yang lain adalah pengawasan terhadap output standar produk yang diinginkan. 36 Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat difahami bahwa pengawasan secara umum adalah suatu usaha untuk mengawasi pekerjaan yang telah direncanakan, agar proses pelaksanaannya sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen, kepentingannya tidak diragukan lagi seperti halnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Pengawasan dapat menentukan apakah dalam proses pencapaian tujuan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau belum. Dari sini dapat ditarik dua kesimpulan, yaitu: pertama, pengawasan merupakan proses kegiatan yang terus menerus dilaksanakan untuk mengetahui pekerjaan apa yang telah dilaksanakan, kemudian diadakan penilaian serta mengoreksi apakah pelaksanaannya sesuai dengan semestinya atau tidak. Kedua, pengawasan adalah suatu penilaian yang merupakan suatu proses pengukuran dan pembandingan dari hasil-hasil pekerjaan yang nyata telah dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. Dengan kata lain, hasil pengawasan harus dapat menunjukkan sampai dimana terdapat kecocokan atau ketidakcocokan serta mengevaluasi sebab-sebabnya.

2. Pengawasan Pendidikan, Tujuan dan Fungsinya

Dokumen yang terkait

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 1

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 3

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 6 10

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 6 46

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 20

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 24

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Tipe-Tipe Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabuapaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Implementasi komunikasi persuasif guru agama Islam dalam menyampaikan pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Al-Manar Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 142