AAAA J. Pedoman Penskoran

masyarakat tertentu yang mengandung unsur-unsur moral. Dengan demikian, demokrasi didasari oleh beberapa nilai value. Hendry B. Mayo mengemukan tentang nilai-nilai dalam demokrasi, antara lain: a. menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga institutionalized peacefull settlement of conflict, b. menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah peaceful changein a changing society, c. menyelenggarakan penggantian pemimpin secara teratur membatasi pemakaian kekerasanpaksaan seminimal mungkin minim of coercion, d. mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman diversity, e. menjamin tegaknya keadilan, f. memajukan ilmu pengetahuan, g. pengakuan dan penghormatan terhadap kekebasan. Melalui penerapan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, pelaksanaan demokrasi mampu mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Kedaulatan rakyat yang dimaksud bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. Walaupun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. Banyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada warga yang telah melewati umur tertentu, misalnya umur 18 tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal. Penerapan demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai di dalamnya, membawa keuntungan bagi masyarakat. Keuntungan tersebut antara lain: 1. kebebasan untuk berpendapat, 2. kebebasan untuk membuat kelompok, 3. kebebasan untuk berpartisipasi, 4. kesetaraan antarwarga, 5. saling percaya, 6. kerja sama. Akan tetapi, mengingat masyarakat Indonesia memiliki tingkat keberagaman yang tinggi, segala bentuk kebebasan tersebut haruslah dilaksanakan dengan batasan-batasan untuk saling menghormati. Hal paling penting inilah yang seharusnya menjadi agenda utama pemerintah saat ini guna mengurangi kesalahpahaman dalam memahami nilai-nilai demokrasi. Bila tidak, kesalahpahaman sering kali mengakibatkan hal-hal destruktif terhadap masyarakat. Diamond Lipset, 3 tiga syarat pokok demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan : 1. Kompetisi, yang sungguh-sungguh dan meluas untuk memperebutkan jabatan-jabatan pemerintahan; 2. Partisipasi politik yang melibatkan sebanyak mungkin warga negara dalam pemilihan pemimpin atau kebijakan; 3. Suatu tingkat kebebasan sipil dan politik. Menurut Hans Kelsen, pada dasarnya demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Gambarannya sebagai berikut : 1. Yang melakukan kekuasaan negara adalah wakil-wakil yang terpilih untuk menyalurkan kehendak rakyat. 2. Cara melaksanakan kekuasaan negara ialah selalu mengingat kehendak dan keinginan rakyat. 3. Menyelesaikan setiap konflik secara damai melalui dialog, kompromi, konsensus, kerjasama dan dukungan. Budaya demokrasi adalah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi. Unsur-unsur budaya demokrasi adalah : 1. Kebebasan, adalah eleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari

Dokumen yang terkait

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Periode 15 Agustus – 15 September 2016 LOKASI : SMA NEGERI 1 MLATI Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyaka.

0 28 254

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 MLATI Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 15 Juli – 15 September 2016.

0 0 159

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 MLATI Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 15 Juli – 15 September 2016.

0 6 557

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 MLATI Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 15 Agustus – 15 September 2016.

0 1 122

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 MLATI Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 15 Juli–15 September 2016.

0 20 254

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 MLATI Cebongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta 15 Juli–15 September 2016.

0 7 303

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SD NEGERI TLOGOADI Getas, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

0 0 103

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN Lokasi SMP NEGERI 3 MLATI Gedongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

0 0 238

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMA NEGERI 1 MLATI CEBONGAN, TLOGOADI, MLATI, SLEMAN, YOGYAKARTA.

0 0 47

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN Lokasi SMP NEGERI 3 MLATI Gedongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

0 4 142