3. Praktik Partisipasi Politik
Berdasarkan riset-riset tentang partisipasi politik yang dilakukan di beberapa negara, Huntington dan Nelson menemukan lima bentuk kegiatan utama
yang dipraktikan dalam partisisipasi politik. Bentuk-bentuk itu diantaranya: a. Kegiatan pemilihan
b. Lobbying c. Kegiatan organisasi
d. Mencari koneksi contacting e. Tidnakan kekerasan violence
f. Tingkatan Partisipasi Politik
Pada dasarnya seluruh tingkatan partisipasi politik secara praktis mungkin sekali memiliki perbedaan antara yang demokratis dengan
nondemokratis, karena akan memiliki implikasi yang besar pada pembatasan-pembatasan partisipasi politik rakyat atau perluasan-perluasan
partisipasi politik. Selain itu, meskipun suatu sistem politik sama-sama demokratis, bentuk-bentuk partisipasi politik dan tingkatan-tingkatannya
sangat mungkin terdapat perbedaan. Hubungan antara dua criteria ini cenderung diwujudkan dalam
hubungan “berbanding terbalik”, lingkup partisipasi politik yang beasr biasanya terjadi dalam intensitas yang kecil atau rendah, misalnya
partisipasi dalam pemilihan umum. Sebaliknya, jika lingkup partisipasi politik rendah atau kecil, maka intensitasnya semaikin tinggi. Contoh, kegiatan
aktivis-aktivis partai politik, pejabat partai politik, dan kelompok-kelompok memengaruhi kebijakan pemerintah
public policy. pimpinan publik atau
memengaruhi kebijakan publik.
Ramlan Surbakti
Partisipasi politik ialah keikutsertaan warga
negara biasa
dalam menentukan
segala keputusan
menyangkut atau
memengaruhi hidupnya
Keikutsertaan warga negara
dalam pembuatan
dan pelaksanaan
kebijakan publik Dilakukan
oleh warga negara biasa
Michael Rush
dab Philip Althoft
Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-
macam tingkatan di dalam sistem politik.
Berwujud keterlibatan individu
dalam sistem politik Memiliki
tingkatan- tingkatan partisipasi
penekan. Jadi, dalam hal ini, terjadi hubungan, “semakin luas ruang lingkup partisipasi politik maka semakin rendah atau kecil intensitasnya, dan
sebaliknya semakin kecil ruang lingkup partisipasi politik, maka intensitasnya semakin tinggi”.
Perhatikan bentuk piramida partisipasi politik berikut ini.
Aktivis Partisipan
Pejabat partai sepenuh waktu. Pemimpin partaikolompok kepentingan.
Petugas kampanye. Anggota aktif partaikelompok kepentingan dalam proyek-
proyek sosial. Menghadiri rapat umum anggota
partaikelompok kepentingan membicarakan masalah politik, mengkuti perkembangan
politik melalui media massa, memberikan suara dalam pemilu.
Orang-orang yang apolitis