pada soal tes yang berjumlah genap. Uji reliabilitas ini diukur dengan rumus K-R 20 sebagaimana berikut Suharsimi Arikunto, 2010: 231.
Keterangan: r
11
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir soal atau butir pertanyaan V
t
: varians total P
: proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu suatu butir q
: proporsi subjek yang menjawab salah pada suatu suatu butir Dari hasil pengujian diperoleh nilai r
11
. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r
tabel
. Apabila nilai r
11
lebih besar daripada r
tabel
, maka soal tes dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya, apabila nilai r
11
lebih kecil daripada r
tabel
, maka soal tes dapat dikatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Untuk lebih jelasnya mengenai
hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Soal Koefisien r
11
r
tabel
Keterangan
Soal I 0,904
0,361 Reliabel
Soal II 0,953
0,361 Reliabel
Hasil uji reliabilitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh soal adalah reliabel dengan nilai r
11
lebih besar daripada r
tabel
, yaitu 0,904 untuk soal I dan 0,953 untuk soal II. Dengan demikian, kedua soal tes dapat
digunakan dalam pengumpulan data penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Alat-alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk
menguraikan data kualitatif berupa informasi-informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran Sistem transmisi menggunakan metode kooperatif tipe
SDM. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menjabarkan data kuantitatif yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian. Alat-alat analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai data
penelitian. Analisis deskriptif dilakukan terhadap hasil tes yang diberikan pada siswa. Hasil tes prestasi belajar yang diberikan kepada siswa kemudian
digambarkan melalui nilai rata-rata, nilai minimal dan nilai maksimal. Selain deskripsi data prestasi belajar melalui nilai rata-rata, nilai minimal dan nilai
maksimal, juga dilakukan pengaktegorian nilai siswa dengan Pendekatan Acuan Patokan PAP. Jenis PAP yang digunakan adalah PAP tipe I. Dalam Penilaian
Acuan Patokan tipe I ini batas minimal passing score yang dianggap dapat meluluskan dari derajat penguasaan kompetensi yang dituntut minimal 65.
Derajat penguasaan kompetensi minimal 65 diberi nilai cukup Widanarto, 2006. Untuk skor yang ada di atas atau dibawah skor yang ditentukan sebagai
berikut.
Tabel 3. Penguasaan Kompetensi PAP I
Tingkat Penguasaan Kriteria
90-100 Sangat Baik
80-89 Baik
65-79 Kurang Baik
64 Tidak Baik
Bila nilai dikoreksi dengan Penilaian Acuan Patokan tipe I, maka diperoleh hasil sebagai kompetensi nilai dengan skor maksimal 100. Tingkat
penguasaan kompetensi adalah sebagai berikut. a.
90 x 100 = 90 b.
80 x 100 = 80 c.
65 x 100 = 65 Kategori skor adalah adalah sebagai berikut.
a. sangat baik = skor 90 - 100
b. baik
= skor 80 – 89
c. kurang
= skor 65 – 79
d. buruk
= skor 0 – 64
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan tindakan dibagi dalam dua aspek, yaitu keberhasilan proses dan keberhasilan hasil. Masing-masing indikator
keberhasilan diuraikan sebagai berikut.
1. Indikator Keberhasilan Hasil
Indikator keberhasilan hasil didasarkan atas peningkatan prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode kooperatif tipe
SDM. Perubahan prestasi belajar siswa yang positif dapat dilihat pada