Pengujian hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
74
tinggi dibandingkan mesin manual dengan nilai 3,062, nilai rata-rata aspek kebersihan kain menggunakan mesin high speed dengan nilai 3,312 lebih
tinggi dibandingkan dengan mesin manual dengan nilai 3,187, nilai rata-rata aspek bentuk kerah menggunakan mesin high speed dengan nilai 3,250
lebih tinggi dibandingkan dengan mesin manual dengan nilai 2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui beberapa aspek yang belum
mencapai KKM, antara lain: penilaian menyambung kelepak kerah dengan kaki kerah menggunakan mesin high speed ada 2 siswa 12,5 dan mesin
manual ada 1 siswa 6,25 masih belum kompeten, penilaian menyambung kerah pada leher menggunakan mesin high speed ada 1
siswa 6,25 dan mesin manual ada 3 siswa 18,75 yang tidak kompeten, pada penilaian ketepatan jahitan menggunakan mesin high
speed tidak terdapat siswa yang tidak kompeten dan pada mesin manual terdapat 3 siswa 18,75 yang tidak kompeten, pada aspek bentuk kerah
yang menggunakan mesin high speed ada 1 siswa 6,25 dan yang menggunakan mesin manual ada 3 siswa 18,75 yang tidak kompeten.
Hasil nilai unjuk kerja praktik membuat kerah kemeja kemudian dibuat presentase pada tiap aspek proses, yaitu sebagai berikut: aspek
menjahit kelepak kerah menggunakan mesin high speed 100 kompeten sedangkan menggunakan mesin manual 100 kompeten, aspek
menyambung kelepak kerah dengan kaki kerah menggunakan mesin high speed 87,5 kompeten dan 12,5 tidak kompeten, aspek menyambung
kerah pada leher menggunakan mesin high speed 93,75 kompeten dan 6,25 tidak kompeten, aspek menyambung kerah pada leher menggunakan
mesin high speed 93,75 kompeten dan 6,25 tidak kompeten dan
75
menggunakan mesin manual 81,25 kompeten dan 18,75 tidak kompeten, dan pada aspek mengoperasikan mesin jahit high speed 100 kompeten
dan mesin manual 100 kompeten. Pada aspek hasil kerja sesuai hasil nilai unjuk kerja praktik membuat
kerah kemeja juga dibuat presentase tiap aspek hasil kerja, yaitu sebagai berikut: aspek ketepatan jahitan menggunakan mesin high speed 100
kompeten dan menggunakan mesin manual 81,25 kompeten dan 18,75 tidak kompeten, aspek ketepatan ukuran menggunakan mesin high speed
100 kompeten dan menggunakan mesin manual 100 kompeten, aspek kebersihan kain menggunakan mesin high speed 100 kompeten dan
menggunakan mesin manual 100 kompeten, aspek bentuk kerah menggunakan mesin high speed 93,75 kompeten dan 6,25 tidak
kompeten dan menggunakan mesin manual 81,25 kompeten dan 18,75 tidak kompeten.
Pembuatan kerah kemeja menggunakan mesin mesin high speed dan mesin manual menyatakan bahwa pada penilaian rata-rata aspek yang
hanya mengambil skor-skor pada saat penggunaan mesin high speed dan mesin manual semua aspek kompeten, dilihat dari hasil jahitannya juga tidak
berbeda jauh tetapi ditinjau dari nilai pencapaian kompetensi lebih baik menggunakan mesin high speed daripada mesin manual.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifatul Jannah dkk 2012 dengan judul “Perbedaan Kuantitas dan Kualitas
Hasil Jahitan Mesin Jahit Manual dan Mesin High Speed”. Hasil dalam penelitian ini menyatakan penggunaan mesin jahit manual mempunyai
karakteristik yang lebih familiar dibandingkan mesin high speed, lebih mudah