32
pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognisi.
Pada penelitian ini penguasaan konsep peserta didik didasarkan pada taksonomi Bloom, yaitu dari ranah C1 sampai C4. Menurut Imam dan
Anggraini 2012:26 ranah C1sampai C4 meliputi kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, dan menganalisis.
6. Keterampilan Proses Sains
Menurut Mundilarto 2002:13 Sains adalah pengetahuan yang kompleks sehingga mempelajari sains tidak hanya dari fakta, konsep dan
teori yang dihafalkan, tetapi juga melibatkan kegiatan aktif menggunakan metode ilmiah. Sains terdiri dari tiga komponen yaitu sikap ilmiah, proses
ilmiah , dan produk ilmiah. Sikap dan proses ilmiah merupakan bagian dari komponen pembelajaran sains sehingga jika pembelajaran hanya bertujuan
untuk mendapatkan fakta dan teori maka pembelajaran hanya mencapai pada salah satu komponen sains.
Pendidikan sains juga bertujuan untuk mengembangkan kepribadian peserta didik melalui proses pembelajaran. Komponen sikap ilmiah yang
harus dikembangkan dalam peserta didik antara lain sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli , kerjasama, terbuka, objektif, kreatif, percaya diri
dan lain-lain. Proses ilmiah diturunkan dari langkah-langkah yang dikerjakan oleh
saintis ketika melakukan penelitian ilmiah. Langkah-langkah tersebut disebut keterampilan proses sains, mencakup mengamati, mengukur,
33
inferensi, manipulasi variabel, merumuskan hipotesis, menyusun grafik, dan tabel data, mendefinisikan variabel secara operasional, dan melaksanakan
eksperimen. Untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan tersebut peserta didik harus melaksanakan langsung. Oleh karena itu, pendekatan ini
mengurangi proporsi kegiatan membaca dan memperbesar proporsi kegiatan berinteraksi dengan material-material nyata. Pendekatan proses dapat
memberikan pemahaman yang benar tentang hakikat sains. Dengan demikan, peserta didik dapat mengalami excitement sains dan dapat
memahaminya dengan lebih baik. Menurut Indrawati dalam Trianto 2012:144, keterampilan proses
merupakan keseluruahan ilmiah yang terarah baik kognitif maupun psikomotor yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau
prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu
penemuanklasifikasi. Menurut Wahyana Trianto, 2012: 144, keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan mental,
fisik dan sosial yang mendasar sebagai pengerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan mendasar yang telah dikembangkan lama-
kelamaan akan menjadi suatu keterampilan. Funk dalam Trianto 2012: 144 membagi keterampilan proses menjadi
dua tingkatan, yaitu keterampilan proses tingkat dasar basic science process skill dan keterampilan proses terpadu integrated science process
skill. Keterampilan tingkat dasar meliputi: observasi, klasifikasi,
34
komunikasi, pengukuran, prediksi dan inferensi. Sedangkan keterampilan proses terpadu meliputi menentukan variabel, menyusun tabel, menyusun
grafik, memberi hubungan variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan variabel secara operasional,
merencanakan penyelidikan dan melakukan eksperimen. Menurut Mundilarto 2002: 14-15, keterampilan proses sains dapat
dikelompokkan ke dalam: a.
Keterampilan proses sains dasar, meliputi: mengamatiobservasi, mengklasifikasi, berkomunikasi, mengukur, memprediksi, dan
membuat inferensi. b.
Keterampilan proses sains terpadu, meliputi : mengidentifikasi variabel, merumuskan definisi operasional dari variabel, menyusun
hipotesis, merancang penyelidikan, mengumpulkan dan mengolah data, menyusun tabel data, menyusun grafik, mendeskripsikan
hubungan antar variabel, menganalisis, melakukan penyelidikan, dan melakukan eksperimen.
Agar peserta didik memiliki keterampilan-keterampilan tersebut, maka diperlukan pembelajaran yang dapat melatih keterampilan peserta didik.
Pemberian pengalaman belajar secara langsung pembelajaran sains sangat diperlukan khususnya pada pengembangan keterampilan proses sains dan
sikap ilmiah peserta didik untuk memahami konsep fisika.
35
Trianto 2012:148 menyatakan bahwa keterampilan proses perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA khusunya fisika karena
keterampilan proses mempunyai peranan sebagai berikut: a.
Membantu peserta didik dalam mengembangkan pikirannya b.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan penemuan
c. Meningkatkan daya ingat
d. Memberikan kepuasan instrinsik bila peserta didik telah berhasil
menemukan seseuatu e.
Membantu peserta didik dalam mempelajari konsep-konsep sains Keterampilan proses sains yang ditekankan pada penelitian
pengembangan LKPD ini meliputi kegiatan mengamati, menyusun hipotesis, mengidentifikasi variabel, melakukan eksperimen, membuat tabel
dan membuat kesimpulan. Pemilihan keterampilan proses sains didasarkan pada tujuan pembuatan LKPD yaitu untuk membantu peserta didik
menemukan dan menguasai suatu konsep.
7. Fluida Statis a. Tekanan Hidrostatis