41
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Awalia 2013 dengan judul “Pengembangan LKS Fisika SMA Model Inkuiri dengan Strategi
Pembelajaran 5E untuk Meningkatkan Kemampuan Identifikasi Variabel dan Interpretasi Data
“ menyimpulkan bahwa LKS inkuiri layak digunakan dan dapat meningkatkan kemampuan identifikasi variabel dan
interpretasi data peserta didik dengan gain sebesar 0,32 dan termasuk dalam kategori sedang.
Penelitian yang dilaksanakan oleh Rina Fitriani 2009 dengan judul ” Penggunaan Learning Cycle Lorsbasch dalam pembelajaran fisika untuk
meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis peserta didik SMA” yang menyimpulkan bahwa pembelajaran Learning Cycle
Lorsbasch dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik . Pada siklus I presentase ketercapaian kemampuan
berpikir kritis rata-rata 64,38. Pada siklus II presentase ketercapaian kemampuan berpikir kritis rata-rata 65,44. Pada siklus III presentase
ketercapaian kemampuan berpikir kritis rata-rata 68,61. Hasil belajar peserta didik ditinjau dari hasil pretest dan posttest yang memiliki gain
sebesar 0,60 dengan kategori sedang. Berdasarkan kedua penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
pembelajaran inquiry berbasis siklus belajar 5E dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains peserta didik, karena
pembelajaran berbasis penyelidikan dan eksperimen. Dalam pembelajaran peserta didik menemukan sendiri konsepnya sehingga peserta didik lebih
42
menguasai konsep selain itu kegiatan penyelidikan dapat meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik.
C. Kerangka Berfikir
Kondisi pembelajaran fisika di sekolah pada umumnya hanya menggunakan metode ceramah dan latihan soal. Hal ini mengakibatkan
pembelajaran hanya berlangsung satu arah yang mana peserta didik akan menerima konsep yang diberikan oleh guru, tanpa ikut andil dalam upaya
penemuan konsep tersebut. Peserta didik akan menerima apapun konsep yang diberikan guru, tanpa ikut terlibat dalam upaya penemuan
konsep.Selain itu kegiatan pembelajaran hanya terfokus pada penyelesaian soal-soal latihan.
Pembelajaran fisika idealnya tidak hanya bertumpu pada pengerjaan soal, namun juga harus mengembangkan keterampilan dan sikap ilmiah
peserta didik. Fisika adalah mata pelajaran yang mempelajari fenomena fisis yang terjadi di kehidupan sehari- hari. F
isika sebagai proses atau “a way of investigating
“dimana fisika memberi gambaran tentang kegiatan penemuan-penemuan konsep baik berdasarkan pada eksperimen maupun
observasi dan prediksi. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran peserta didik harus dilibatkan langsung pada suatu kegiatan penemuan guna
meningkatkan kemampuannya dalam menemukan konsep atau masalah. Salah satu pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan
penemuan atau penyelidikan adalah pembelajaran dengan pendekatan inquiry. Pendekatan ini menekankan kegiatan penyelidikan saat
43
pembelajaran sehingga peserta didik dapat menemukan dan menganalisis konsep fisika secara utuh. Pembelajaran ini dapat diuraikan dengan
skenario pembelajaran siklus belajar 5E yang dapat mengarahkan peserta didik dalam proses penyelidikan. Pada pembelajaran ini peserta didik
dihadapkan pada fenomena fisis yang terjadi kemudian peserta didik dibimbing untuk membuat hipotesis yang berhubungan dengan fakta
tersebut. Kemudian peserta didik dibimbing untuk melaksanakan kegiatan percobaan sehingga peserta didik akan menemukan konsep fisika. Kegiatan
pembelajaran yang
menggunakan percobaan
diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. Dalam pembelajaran peserta didik menemukan konsep secara langsung sehingga diharapkan
pemahaman konsep peserta didik juga akan meningkat. Pembelajaran ini memerlukan suatu LKPD yang dapat mendukung
karena LKS yang digunakan di sekolah memiliki format yang tidak jauh berbeda setiap tahunnya, yaitu berisi ringkasan materi pelajaran dan latihan
soal. LKS ini tidaklah cukup digunakan dalam pembelajaran karena hanya mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menjawab soal. Oleh
karena itu diharapkan LKPD pendekatan inquiry yang dapat membimbing peserta didik untuk aktif dalam menemukan konsep melalui kegiatan
penyelidikan.
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation
dan Evaluation.
Menurut Endang
2012:199-202 model
yang dikembangkan oleh Dick and Carry 1996 dapat digunakan untuk
mengembangkan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media, dan bahan ajar. Tahap pengembangan LKPD
menggunakan model ADDIE adalah sebagai berikut: 1.
Analisis Analyze
Kegiatan dalam tahap ini adalah melakukan identifikasi masalah atau kebutuhan yang belum terpenuhi terkait proses pembelajaran di
kelas. Setelah itu dilakukan penentuan tentang produk model, metode, media atau bahan ajar yang akan dikembangkan untuk mengatasi
masalah tersebut. Dalam menentukan harus diperhatikan apakah produk tersebut mampu mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi, apakah
mendapat dukungan fasilitas untuk menerapkan, apakah produk tersebut relevan dengan kebutuhan peserta didik, materi pembelajaran dan
kemampuan guru.