24
ia akan lebih mudah dalam berbagi, mudah dalam menerima kritik dan masukan, memiliki hubungan yang baik, serta dapat melihat dirinya lebih dalam lagi
sehingga dengan demikian akan mudah dalam menghadapi persoalan hidup. Kepercayaan dan keterbukaan sangatlah penting dalam komunikasi
antarpribadi. Narapidana yang terbuka memiliki ketertarikan sosial yaitu senang apabila bergaul dengan banyak orang. Karena mereka memiliki keyakinan kalau
mereka mudah beradaptasi, kompeten, dan percaya terhadap orang lain. Sehingga mereka beranggapan bahwa komunikasi terbuka banyak memberikan manfaat
bagi kehidupannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri individu yang mampu
mengungkapkan diri adalah individu yang lebih mampu menyesuaikan diri, lebih percaya diri, lebih kompeten, ekstrovert, dapat diandalkan, lebih mampu bersikap
positif dan percaya pada orang lain, lebih obyektif dan terbuka. Hal lain yang sangat penting adalah dapat menerima masukan serta penolakan dari orang lain.
Hal tersebut dapat menjadikan seseorang menerima dirinya sehingga dengan penerimaan diri yang baik akan mempermudah dalam menghadapi permasalahan
dalam hidup serta menumbuhkan hubungan sosial yang baik.
2.2.6 Proses Terbentuknya Pengungkapan diri
Dalam berkomunikasi dengan sesamanya, manusia pada dasarnya melakukan pengungkapan diri. Namun, pengungkapan diri tersebut mungkin saja
baru sampai pada sisi-sisi terluar dari dirinya. Ketika situasi komunikasi
25
antarpribadi terbentuk dan pelaku komunikasi berkeinginan mempengaruhi jalannya komunikasi, pengungkapan diri berlangsung.
Proses terbentuknya pengungkapan diri yang dikemukakan Sofa dalam Journal of Disclosure, 20 Februari 2009 adalah sebagai berikut :
1 Komunikasi dua orang dyadic
2 Pengungkapan diri itu bersifat timbal balik atau ada juga yang
menyatakan, dalam komunikasi pengungkapan diri itu bersifat simetris.
3 Berkaitan dengan situasi komunikasi antarpribadi yang berlangsung
karena keakraban dan pengungkapan diri berlangsung karena keakraban antara pihak-pihak yang terlibat.
Komunikasi antarpribadi itu merupakan komunikasi di antara dua orang dyadic yang sudah akrab maka pengungkapan diri itu akan berlangsung hingga
bisa tersingkapkan bagian-bagian diri yang terdalam. Masing-masing orang yang terlibat dalam komunikasi itu akan saling
mengungkapkan dirinya. Apabila salah satu pihak yang berkomunikasi itu tidak membuka dirinya maka pengungkapan diri tidak akan bisa berlangsung.
Pengungkapan diri tidak mungkin berlangsung di antara orang yang saling bermusuhan, saling mencurigai atau sedang berkonflik. Dalam situasi bermusuhan
atau saling mencurigai, orang akan saling menutup diri. Begitu juga dalam situasi konflik akan bertahan pada posisinya masing-masing sehingga tidak
memungkinkan terjadinya pengungkapan diri. Dengan cara demikian, bisa dibangun saling percaya dan akhirnya saling
membuka diri sehingga komunikasi bisa berlangsung. Terjadilah pertukaran gaul, pertukaran kata, pertukaran pikiran, dan pertukaran hati. Terbangunnya relasi
yang positif di antara narapidana yang terlibat menjadi dasar terbangunnya komunikasi antarpribadi yang positif pula melalui pengungkapan diri. Hal penting
26
lain yang perlu diperhatikan, pengungkapan diri itu tidak akan pernah terjadi begitu saja atau mendadak terjadi.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengungkapan diri merupakan salah satu bagian penting dalam membangun komunikasi antarpribadi.
Dengan pengungkapan diri narapidana bisa saling mengokohkan keakraban dan membangun saling percaya. Keakraban dan saling percaya itu, sangat penting
dalam membangun komunikasi antarpribadi yang saling mendukung dan memberikan manfaat positif bagi pihak-pihak yang berkomunikasi. Namun
masalahnya, pada masyarakat moderen yang individualistik, justru kekakraban itu makin lenyap sehingga salah satu krisis yang dihadapi manusia moderen adalah
krisis komunikasi antarpribadi. Dalam hal ini perlu adanya penguatan mental pada tiap narapidana, agar mereka tetap bisa konsisten selama mendapat penolakan
dalam mengungkapkan diri. Oleh karena itu, pengungkapan diri yang positif diperlukan dan komunikasi antarpribadi yang memungkinkan pengembangan diri
masing-masing bisa berlangsung dengan baik.
2.2.7 Faktor- faktor Perkembangan Pengungkapan diri