Hasil Pengamatan Selama Proses Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

98 narapidana wanita antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan bimbingan kelompok pada setiap aspek. Berdasarkan penjelasan hasil analisis uji Wilcoxon maka dapat diketahui bahwa pengungkapan diri pada setiap anggota kelompok maupun setiapaspek pengungkapan diri mengalami peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan diri pada narapidana wanita dapat dikembangkan melalui layanan bimbingan kelompok.

4.1.2 Hasil analisis deskriptif kualitatif

Untuk analisis deskriptif kualitatif, maka akan dipaparkan hasil pengamatan progres selama proses bimbingan kelompok dari pertemuan pertama sampai pertemuan ke delapan. Kemudian untuk evaluasi hasil akhir dari pemberian layanan bimbingan kelompok, para anggota kelompok diberikan lembar penilaian segera Laiseg setiap selesai pertemuan, yang didalamnya berisi tentang pemahaman, perasaan dan rencana apa yang akan dilakukan berkaitan dengan materi yang baru saja dibahas. Untuk hasil evaluasi setiap pertemuan dapat dilihat pada lampiran.

4.1.2.1 Hasil Pengamatan Selama Proses Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

Berikut ini akan dikemukakan hasil pengamatan selama proses pelaksanaan bimbingan kelompok selama delapan kali pertemuan berupa proses dan perkembangan setiap aspek dalam setiap pertemuan. 99 Tabel 4.9 Hasil perubahan selama proses pelaksanaan bimbingan kelompok Pertemuan Evaluasi Proses bimbingan kelompok Evaluasi Hasil Pertemuan pertama Hari : Kamis, Tanggal : 10 Desember 2009 Waktu : pukul 10.00-11.00 WIB. Tempat : ruang kelas Bimbingan kelompok pertemuan pertama diawali dengan salam dan membaca doa. Sebelum pembahasan topik, pemimpin kelompok PK mengadakan perkenalan dan permainan. Tahap pembentukan diawali dengan doa dilanjutkan dengan perkenalan lalu permainan “ Penghargaan “. Setiap tahap berjalan dengan baik, akan tetapi AK belum mengalami perkembangan dalam tiap aspek. Mereka masih cenderung menjadi pendengar dan pasif. Kegiatan diakhiri dengan doa. Setiap aspek belum sepenuhnya tampak pada setiap AK. Satu AK yang sudah menampakkan aspek yang ada, namun masih belum sepenuhnya. Mereka cenderung diam dan menjadi pendengar. Pertemuan kedua Hari : Senin, 14 Desember 2009 Waktu : pukul 10.00-11.00 WIB. Tempat : ruang kelas Pertemuan kedua ini membahas tentang Penyesuaian Diri. Sebelum pembahasan dilakukan, diadakan permainan yaitu Gambaran Teman untuk membentuk dinamika kelompok. AK sudah mulai antusias dalam mengikuti permainan namun belum begitu aktif dalam membahas materi. Kegiatan diakhiri dengan doa. Pada pertemuan kedua, hanya beberapa aspek yang mengalami perkembangan antara lain aspek menyesuaikan diri. Hal tersebut tampak dari perubahan tingkah laku nenerapa AK antara lain mampu menerima diri sendiri, menilai lingkungan secara obyektif, dan menghormati orang lain. Aspek lain yaitu positif dan percaya terhadap orang lain, ditunjukkan dalam mampu memberikan kritik dan saran, sedikit terbuka pada orang lain. Terdapat 2 AK yang masih tampak diam. Pertemuan ketiga Hari : Kamis, 17 Desember 2009 Waktu : pukul 10.00-11.00. Tempat : ruang kelas Pertemuan ketiga berjalan dengan baik, lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Sebelum tahap kegiatan PK mengadakan permainan “Memutar Botol” untuk meningkatkan dinamika kelompok. Kegiatan membahas topik tugas yaitu Mengembangkan Rasa Percaya Diri. Tujuannya adalah agar AK dapat memeiliki kesiapan mental dan percaya diri yang tinggi ketika mereka telah bebas Pertemuan ketiga, aspek yang mengalami perkembangan antara lain menyesuaikan diri, percaya diri, ekstrovert, dan obyektif dan terbuka. Dua orang masih belum mengalami perkembangan, dari awal pertemuan mereka cenderung diam, tidak berani 100 dari LP. Hal tersebut dikarenakan sebagian narapidana di dalam LP sudah memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah. Beberapa AK aktif bertanya dan menanggapi pendapat AK lain atau pertanyaan dari PK. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi doa. mengemukakan pendapat, sesekali melamun, kurang tegas, tertutup, dan belum berani dalam membrikan kritik atau saran bagi AK lain. Pertemuan keempat Hari : Senin, 21 Desember 2009 Waktu : pukul 10.00, Tempat : ruang kelas Pertemuan keempat diadakan pada tanggal pada pertemuan keempat ini materi yang dibahas adalah Menjadi Pribadi yang Kompeten. Tujuan materi tersebut adalah agar setiap AK dapat menyalurkan dan mengembangkan apa yang sudah menjadi bakat mereka. Selanjutnya mengenali keterampilan apa yang sudah diperoleh dari LP. Sehingga harapannya mereka dapat menekuni apa yang sudah dipelajari dan dapat mengaplikasikannya di lingkungan masyarakat nanti. Dalam kegiatan ini untuk meningkatkan dinamika kelompok, PK mengadakan permainan “Siapa Yang Mempunyai Sifat Seperti Itu ?”. Pada pertemuan kali ini R-06 sudah menunjukkan keterbukaannya. Pertemuan diakhiri dengan doa. Pada pertemuan keempat, setiap aspek sudah muncul tetapi belum muncul pada semua AK. AK yang pasif pada pertemuan sebelumnya hanya mengalami sedikit perkembangan pada pertemuan ini. Antara lain sedikit terbuka dan berbicara sesuai dengan kenyataan. Pertemuan kelima Hari : Kamis, 24 Desember 2009, Waktu : pada pukul 10.00- 11.00 WIB. Tempat : ruang kelas Pada pertemuan kali ini topik yang dibahas adalah “Mengembangkan Sikap Ekstrovert”, sebelum pembahasan topik dilaksanakan diadakan permainan “Mengapa Karena” dengan tujuan untuk meningkatkan dinamika kelompok. Setiap AK aktif mengajukan pertanyaan. Dalam pembahasan topik kali ini banyak ditemui narapidana yang mengalami perubahan sikap menjadi sangat tertutup ketika harus menerima kenyataan menjadi seorang narapidana. Hal tersebut sebagian besar dikarenakan mereka belum siap menerima kenyataan, hal lain karena mereka harus hidup dengan orang-orang baru selama di penjara dan dengan nasib yang sama. Sehingga dengan demikian kepercayaan terhadap orang lain maupun lingkungan dari setiap narapidana semakin berkembang. Kesimpulannya,mereka semua siap mendengar keluhan atau siap membantu kalau ada masalah. Kegiatan dilanjutkan dngan mengadakan evaluasi serta mengisi laiseg, kemudian ditutup dengan berdoa bersama. Setiap aspek mengalami perkembangan dalam pertemuan ini. Setiap AK sudah menampakkan pengungkapan diri yang baik, mereka aktif bertanya, berani menerima kritik dari AK lain, bersikap pro aktif, tegas terhadap pendapat yang diajukan, dan menghormati serta menghargai diri sendiri dan orang lain. 101 Pertemuan keenam Hari : Selasa, 29 Desember 2009, Waktu : pada pukul 10.00- 11.00 WIB. Tempat : ruang kelas. Pertemuan keenam membahas topik Mengelola Emosi. Sebelum kegiatan diadakan permainan Awal Yang Menentukan. Setiap AK lebih aktif mengikuti kegiatan dibandingkan pertemuan sebelumnya. Setiap AK memberikan tanggapan kepada AK lain yang berpendapat, aktif mendengar dan memahami apa yang disampaikan oleh PK. Hanya 1 Ak yang mengalami penurunan dikarenakan sedang masa asimilasi. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan evaluasi dan ditutup dengan doa. Setiap aspek mengalami perkembangan dalam pertemuan ini. Setiap AK sudah menampakkan pengungkapan diri yang baik, mereka aktif bertanya, berani menerima kritik dari AK lain, bersikap pro aktif, tegas terhadap pendapat yang diajukan, dan menghormati serta menghargai diri sendiri dan orang lain. Akan tetapi ada satu AK yang mengalami penurunan pengungkapan diri. Setelah PK menanyakan penyebab, AK tersebut sedang mengalami masa asimilasi yaitu masa pra bebas. Ia dipisahkan dari narapidana lain. Perilaku yang tampak antara lain tidak menaruh kepercayaan dengan AK lain, diam, gelisah saat kegiatan, lebih tertutup, malas memberikan tanggapan atau berpendapat. Pertemuan ketujuh Hari : Kamis, 31 Desember 2009, Waktu : pada pukul 10.00- 11.00 WIB Tempat : ruang kelas. Pada pertemuan ini topik yang dibahas adalah mengenai Membangun Berpikir Positif. Sebelum kegiatan PK mengadakan permainan Demonstrasi agar dinamika kelompok semakin meningkat. Tujuan pemberian topik Membangun Berpikir Positif agar setiap narapidana pada khususnya AK dapat memiliki sikap yang optimis, menerima segala sesuatu apa adanya, cepat pulih dari keterpurukan menjadi narapidana, bercerita tentang segala sesuatu untuk perkembangan mereka, bersikap antusias, lebih peka, humoris, sportif, rendah hati, bersyukur, beriman, serta berpengharapan. Setiap AK antusias mengikuti kegiatan. Setiap AK mengalami perkembangan pengungkapan diri yang baik. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi dan doa. Setiap aspek telah muncul pada pertemuan ini meskipun beberapa hanya mengajukan satu atau dua pertanyaan atau tanggapan, mereka mengajukan pertanyaan bagaimana agar dapat terus berpikir positif dengan kehidupan mereka saat ini. Dinamika kelompok tampak dalam pertemuan ini. Pertemuan Pertemuan terakhir diisi dengan topik Setiap aspek muncul pada 102 kedelapan Hari : Senin, 04 Januari 2010 Waktu : pada pukul 10.00- 11.00 WIB. Tempat : ruang kelas Pribadi Obyektif dan Terbuka. Diawali dengan doa dan permainan Berkarya Tanpa Berbicara. Pada pertemuan terakhir setiap anggota antusias mengikuti kegiatan terutama permainan. Setiap anggota aktif bertanya maupun memberikan pendapat. Tujuan dari pemberian topik Pribadi Obyektif dan Terbuka dengan alasan karena ada sebagian dari narapidana yang belum mampu menganalisis secara logis fakta- fakta dalam membuat keputusan dan membicarakannya dengan orang lain, serta mereka cenderung tertutup dan merasa bahwa saran atau kritik dari orang lain yang bersifat membangun tidak penting bagi mereka. Sehingga harapannya setelah mendapat materi tersebut maka AK dapat mengembangkan sikap lebih terbuka, lebih mampu menganalisa fakta dalam membuat keputusan dan membicarakaanya dengan orang lain. AK juga diharapkan dapat mengembangkan sikap untuk terbuka dengan kritik maupun saran dari orang lain yang membangun dan bermanfaat bagi mereka. Pada pertemuan terakhir AK banyak yang mengadakan curhat pada PK. Kegiatan diakhiri dengan evaluasi dan doa. pertemuan terakhir ini, mereka menikmati kegiatan dengan banyak bertanya tentang materi yang disampaikan. Mereka mengeluhkan tentang kelemahan mereka yang cenderung tertutup terhadap petugas LP.

4.2 PEMBAHASAN

Analisis data menunjukan bahwa bimbingan kelompok dapat mengem- bangkan pengungkapan diri pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kals IIA Wanita Semarang. Sebelum diberikan bimbingan kelompok, 10 narapidana kelompok eksperimen memiliki kemampuan pengungkapan diri dengan kriteria rendah 38,96, sesudah diberikan bimbingan kelompok kemampuan pengungkapan diri pada 10 narapidana wanita menjadi tinggi 83,44. Dengan demikian terjadi perkembangan sebesar 43,18. Perbedaan tersebut dikarenakan adanya pemberian perlakuan yaitu bimbingan kelompok