57 Berdasarkan hasil pengujian seperti data yang terlihat pada Tabel 10
dapat dinyatakan bahwa semua variabel bebas memiliki hubungan yang linear terhadap variabel terikatnya dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji linearitas
dapat dilihat pada Lampiran 13.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidak korelasi yang
tinggi antar variabel bebas. Akan terjadi permasalahan pada uji multikolinearitas
apabila nilai VIF lebih dari 10 dan tolerance kurang dari 0,10. Variabel bebas
dikatakan terjadi multikolinearitas jika nilai VIF 10 dan tolerance 0,10.
Rangkuman hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Rangkuman Uji Multikolinearitas
No Variabel bebas
VIF TOLERANCE
1 Praktik kerja industri
0,751 1,332
2 Pengalaman pelatihan
0,782 1,278
3 Kecakapan vokasional
0,780 1,282
Berdasarkan hasil pengujian seperti yang terlihat pada Tabel 11 dapat dinyatakan bahwa variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi masalah
multikolinearitas pada penelitian ini, dengan nilai VIF semua variabel kurang dari 10 dan tolerance semua variabel lebih dari 0,10. Hasil uji multikolinearitas dapat
dilihat pada Lampiran 13.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
58 heteroskedastisitas. Adapun rangkuman hasil pengujian heteroskedastisitas dapat
dilihat pada grafik scatterplot. Grafik scatterplot menunjukkan gambar acak
yang artinya tidak adanya gejala heteroskedastisitas, dapat dilihat pada Lampiran
14. C. Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian agar dapat mengetahui
kebenarannya secara empiris. Pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi berganda.
Penjelasan hasil pengujian dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa “t
erdapat pengaruh antara praktik kerja industri terhadap kompetensi siswa kelas XII kelompok mata pelajaran
produktif di SMK 1 Sedayu Bantul”. Sesuai dengan kerangka berpikir dan
hipotesis sementara maka Ha: Koefisien regresi signifikan jika Sig. 0,05 atau
thitung ttabel. Berdasarkan analisis, diperoleh pengujian hipotesis pertama
yaitu t
hitung
= 5,009 t
tabel
= 1,99 dengan signifikansi 0,000 0,05 sehingga H
a
diterima. Berdasarkan hasil pengujian seperti yang terlihat pada Lampiran 15 dapat
disimpulkan bahwa praktik industri memiliki pengaruh yang signifikan
kompetensi siswa kelas XII kelompok mata pelajaran produktif di SMK 1 Sedayu Bantu
l. Besarnya pengaruh
praktik kerja industri terhadap kompetensi
siswa dapat dilihat
dari koefisiensi determinasi R
2
yaitu 0,237 atau sebesar 23,7 Hasil perhitungan dapat dilihat pada
Lampiran 15.
59
2. Pengujian Hipotesis Kedua