11
1.5 Kerangka Teori
1.5.1 Pengertian Persepsi Masyarakat
Seorang pakar organisasi bernama Robbins 2001 : 88 mengungkapkan bahwa Persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dengan mana individu-
individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.
Defenisi persepsi juga diartikan oleh Indrawijaya 2000 : 45 , sebagai suatu penerimaan yang baik atau pengambilan inisiatif dari proses komunikasi.
Persepsi dalam psikologi diartikan sebagai salah satu perangkat psikologis yang menandai kemampuan seseorang untuk mengenal dan memaknakan sesuatu objek
yang ada dilingkungannya. Miftah Thoha 1998:23 mengungkapkan bahwa perepsi merupakan proses kognitif yang dialami setiap orang didalam memahami
informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaaan dan penciuman, Thoha menambahkan bahwa kunci untuk
memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar
terhadap situasi. Psikologi kontemporer menyebutkan persepsi secara umum diperlukan sebagai satu variabel campur tangan intervening variable,
bergantung pada faktor-faktor motivasional. Artinya suatu objek atau satu kejadian objektif ditentukan baik oleh kondisi perangsang maupun oleh faktor-
faktor organisme. Dengan alasan sedemikian, persepsi mengenai dunia oleh pribadi-pribadi
yang berbeda juga akan berbeda, karena setiap individu menanggapinya
12
berkenaan dengan aspek-aspek situasi tadi yang mengandung arti khusus sekali bagi dirinya. Jadi persepsi dapat disimpulkan oleh penulis adalah pandangan
seseorang dalam memaknai objek yang ada disekitarnya. Dalam hal ini, pandangan tersebut diartikan sebagai penilaian individu terhadap objek yang
dilihat dan dirasakannya dan juga penafsiran berdasarkan data-data yang diperoleh dari lingkungan yang diserap oleh indera manusia sebagai pengambilan
inisiatif dari proses komunikasi. Sedangkan Abdul Syani 1987 Masyarakat merupakan kelompo-
kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan
tersendiri. Manusia diikat dalam kehidupan kelompok karena rasa sosial yang serta merta dan kebutuhan.
Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup secara bersama-sama dan saling berhubungan.
Artinya bahwa setiap individu manusia yang satu sadar akan adanya individu yang lain dan memperhatikan kehadiran individu tersebut.
Bila gabungkan antara persepsi dengan masyarakat maka dapat memberikan defenisi bahwa persepsi masyarakat adalah sebuah pandangan
dimana sekelompok individu yang hidup dan tinggal dalam wilayah tertentu, memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dianggap menarik dari lingkungan
tempat tinggal mereka.
13
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat menurut Robbins 2001:23 ada tiga faktor, yaitu:
1. Pelaku Persepsi, bila seseorang memandang suatu objek dan menafsirkan
apa yang dilihatnya dan penafsiran itu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku persepsi.
2. Target atau objek, karakteristik-karakteristik dan target yang diamati dapat
mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Target tidak dipandang dalam keadaan terisolasi. Hubungan suatu target dengan latar belakangnya
mempengaruhi persepsi seperti kecenderungan kita untuk mengelompokkan benda-benda yang bersekatan atau mirip.
3. Situasi, dalam hal ini penting untuk melihat konteks objek atau peristiwa,
sebab unsur-unsur lingkungan mempengaruhi persepsi kita.
1.5.2 Pelayanan Publik