21
2. Akuntabilitas, dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan Perundang-undangan 3.
Kondisional, sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima layanan dengan tetap berpegang pada prinsip ewfisiensi dan
efektifitas 4.
Partisipatif, mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan
harapan masyarakat. 5.
Kesamaan Hak, tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi.
6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban, pemberi dan penerima layanan
publik harus memenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak.
1.5.6 Kriteria Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Kriteria penyelenggaraan pelayanan publik yang baik, sesuai Kepmenpan No. 25 Tahun 2004, tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, antara lain meliputi: a.
Kesederhanaan, maksudnya prosedur atau tata cara pelayanan umum secara mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan
dilaksanakan b.
Kejelasan wewenang dan tanggungjawab petugas pelayanan, maksudnya ada kejelasan dan kepastian mengenai prosedur, baik
secara teknis maupun secara administrasi , rincian biaya, jadwal umum, hak dan kewajiban bagi pemberi dan penerima pelayanan.
22
c. Kesesuaian persyaratan pelayanan
d. Kedisiplinan petugas pelayanan
e. Kejelasan petugas pelayanan
f. Keahlian dan keterampilan petugas pelayanan
g. Kepastian jadwal pelayanan dan ketepatan waktu
h. Kecepatan Pelayanan
i. Keadilan mendapatkan pelayanan
j. Kesopanan dan keramahan petugas
k. Kewajaran dan kepastian biaya pelayanan
l. Kejujuran petugas pelayanan
m. Keamanan, kenyamanan dalam arti proses serta hasil pelayanan umum
dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta memberikan kepastian hukum.
n. Kenyamanan lingkungan
Dari beberapa uraian diatas dapat dilihat bahwa pelayanan publik dilaksanakan oleh pemerintah dalam arti barang dan jasa publik adalah tanggung
jawab pemerintah melalui instansinya baik dari pusat hingga daerah. Pelayanan publik berupa barang dan jasa publik tidak berorientasi pada profit, artinya
pelayanan publik tidak hanya dilaksanakan untuk meningkatkan keuntungan tetapi untuk kepuasan masyarakat sebagai pelanggan. Pemerintah dapat memberikan
kepada masyarakat suatu pelayanan publik yang prima, sehingga dengan demikian persepsi masyarakat terhadap kinerja birokrasi pemerintah akan menjadi lebih
baik lagi, yang pada akhirnya nanti dapat dibangun hubungan yang harmonis
23
antara pemerintah dan masyarakat. Pada satu sisi, pemerintah akan memiliki legitimasi yang kuat dihadapan masyarakat dan pada sisi yang lain masyarakat
akan mendapat pelayanan yang baik dan prima dari pemerintah.
1.6 Defenisi Konsep