Pelayanan Gratis ANALISA DATA

95

5.5. Pelayanan Gratis

Dukungan kepada pelanggan dapat bermakna suatu bentuk pelayanan yang memberikan kepuasan bagi pelanggannya, selalu dekat dengan pelanggannya, sehingga kesan yang menyenangkan senantiasa diingat oleh para pelanggannya. Bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan. Selain itu membangun kesan yang dapat memberikan citra positif dimata pelanggan karena jasa pelayanan yang diberikan dengan biaya yang terkendaliterjangkau bagi pelanggan yang membuat terdorongtermotivasi untuk bekerja samaberperan aktif dalam pelaksanaan pelayanan yang prima. Jadi sehubungan dengan pernyataan diatas, dijelaskan bahwa harganilai dari jasa pelayanan yang dibayarkan harus sesuai dengan jasa yang didapatkan oleh pelanggan. Ada nilai yang harus dibayar untuk suatu produk. Suatu nilai yang dibayarkan harus sesuai dengan kualitas produk yang dihasilkan. Pelayanan merupakan produk yang diterima masyarakat, sehingga masyarakat harus membayar untuk produk yang sudah dinikmati yaitu untuk ketersediaan tenaga listrik. Kewajaran dan kepastian biaya atau nilai yang harus dibayarkan masyarakat atau pengguna layanan harus sesuai dengan produk yang diterima tersebut. Artinya nilai yang dibayarkan masyarakat harus sebanding dengan layanan yang didapat. Pembayaran yang dilakukan pelanggan terhadap pelayanan atau biaya yang harus dibayarkan pelanggan terhadap pemberi layanan harus wajar sesuai dengan layanan yang didapatkan serta kepastian terhadap biaya yang dibayarkan, 96 sehingga tidak terjadi kesalahan di masa mendatang. Disinilah maksud dari pelayanan gratis yang diutarakan, bahwa memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu atau untaian kata lain yang mengarah pada permintaan sesuatu baik untuk alasan dinas seperti pembelian kertas, ganti ongkos cetak atau sejenisnya. Kewajaran biaya pelayanan merupakan dari bentuk pelayanan gratis, dimana pelanggan hanya membayar jasabarang yang digunakannya. Jadi yang menjadi kewajiban pelanggan adalah membayarcjasa yang diterimanya dan menjalankan haknya yaitu mendapatkan jasa sesuai dengan harga yang telah dibayarkannya ”Kalau bisa dipersulit untuk apa dipermudah, kalau bisa bayar kenapa diberi gratis”, pepatah ini muncul sebagai bentuk sindiran masyarakat terhadap kinerja birokrasi pelayanan publik. Juga sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan dan kinerja pelayan publik. Disini masyarakat memandang bahwa tidak ada pelayanan yang gratis. Hal ini menjadi rahasia umum, dimana hal-hal seperti ini masih marak terjadi. Bila seorang ingin mengurus sesuatu pada birokrasi pemerintah, khusus di beberapa instansi, ada tarif yang harus dikeluarkan oleh penerima layanan bila urusannya ingin cepat selesai, sedangkan bila tidak membayar tarif yang dimaksud, pihak instansi akan memperlama proses penyelesaiannya, sehingga si penerima layanan akan terpancing untuk membayar agar pelayanan nya cepat selesai. Hal ini sudah sering kita dengar, seperti adanya SIM “tembak”, KTP ”tembak” dan lain sebagainya. Seseorang akan meras dirugikan, dikecewakan, dibohongi, dan tidak puas apabila harus membayar diluar kewajibannya. Hal ini akan menjadi citra negatif terhadap organisasiinstansi bersangkutan dan segenap 97 pegawainya. Citra negatif inilah yang sedang diberantas instansi pemerintah dengan memperbaharui pelayanan yang ada. Munculnya perilaku menyimpang dari proses pelayanan tidak bisa kita pungkiri bahwa itu muncul dari sistem yang dibentuk oleh pemerintah sendiri, terlepas dari beragam alasan lain mengapa hal seperti itu bisa terjadi. Namun pemerintah harus tetap menjalankan tugas dan tujuannya yaitu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan dan pelayanan gratis sesuai dengan yang dimaksudkan terdahulu merupakan bagian dari yang tidak terpisahkan dari pencapaian tujuan itu. Dari hasil wawancara dengan pelangganmasyarakat, pelanggan mengungkapkan bahwa pelanggan telah mendapatkan pelayanan yang gratis. Pelanggan membayar sesuai dengan jasa yang dipakai oleh pelanggan. Pembayaran bersifat wajar karena petugas tidak pernah meminta bayaran rekening lebih dari jumlah yang tertera di rekening. Petugas juga tidak pernah mengarahkan atau menunjukkan sikap agar diberi tipuang terima kasih atas pelayanan yang diberikannya. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Lisdawati Br. Panggabean, Umur: 47 Tahun, Pekerjaan Pedagang; ”sewaktu membayar rekening, saya hanya membayar sesuai dengan jumlah yang tertera pada kertas rekening. Petugas juga tidak pernah menambah- nambahi jumlah pembayaran, karena para pelanggan akan melihat jumlah yang harus dibayar sudah tertera pada blangko rekening. Jumlah yang saya bayar juga sudah wajar, karena menurut saya penggunaan listrik saya tidak berbeda dari bulan ke bulan, jadi biasanya biaya rekeningnya samatidak jauh berbeda” Petugas juga sependapat . dengan pelanggan, petugas tidak pernah menaikkan jumlah bayaran yang harus ditanggung oleh pelanggan. Petugas juga 98 tidak pernah mengarahkan agar pelanggan memberikan uang lebih kepadanya. Seperti pengakuan dari Bapak P. Simangunsong, Umur : 41 Tahun, sebagai Staf Pelayanan Pembayaran Rekening; ”saat pelanggan membayar rekening listrik mereka, saya hanya membebankan biaya rekening sesuai dengan yang tertera pada blangko rekening, saya juga tidak mungkin menambah-nambahi jumlah biaya yang harus mereka bayarkan karena mereka juga bakal melihat berapa biaya yang harus mereka bayarkan. Saya juga tidak pernah meminta uang diluar dari biaya rekening yang harus mereka bayarkan.” Jadi bisa diketahui bahwa pelayanan yang gratis, dimana yang dimaksud dengan pelayanan gratis adalah memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu atau untaian kata lain yang mengarah pada permintaan sesuatu baik untuk alasan dinas seperti pembelian kertas, ganti ongkos cetak atau sejenisnya telah dilakukan oleh PLN. Artinya bahwa PLN sudah berusah auntuk menerapkan pelayanan yang gratis kepada pelanggannya.

5.6. Pelayanan yang Jujur

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Administrasi Negara Terhadap Pelaksanaan Pelayanan Publik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 (Studi di Kecamatan Sibolga Kota)

7 136 99

Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik ( Studi Pada Pembuatan E-KTP di Kecamatan Stabat )

9 130 150

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Syariah (Studi Kasus : Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu Gajah Mada)

10 113 93

Penerapan Sistem Pelayanan Pelanggan Online Realtime (Sppor) Terhadap Citra Pt. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Cabang Medan

0 37 96

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK PT.PLN Studi kasus Di Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau

0 6 28

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PUBLIK DAN KESEJAHTERAAN Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten J

0 4 19

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PUBLIK Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang Jawa Timur.

0 2 13

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Kota Surakarta Unit Pel

0 1 16

Persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan pada PT. Calmic Cabang Solo cover 1

0 0 1

KUALITAS PELAYANAN DI PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PT.PLN) KANTOR PELAYANAN CABANG PETIR KABUPATEN SERANG

0 2 159