Pembahasan Pengujian Koefisien Determinasi R

194 Tabel 4.14 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .621 a .293 .471 3.709 a. Predictors: Constant, Budaya, Kompensasi Sumber : Hasil Pengelolaan SPSS 17.0, 2014 Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa : 1. Nilai R sebesar 0.621 sama dengan 62,1 berarti hubungan antara variabel Kompensasi X 1 dan Budaya Organisasi X 2 terhadap variabel Kinerja Karyawan Y sebesar 62,1 artinya hubungannya erat. 2. Nilai Adjusted R Square0.471 berarti 47,1 kinerja karyawan dapat di jelaskan oleh variable Kompensasi dan variabel Budaya Organisasi. Sedangkan sisanya 52,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan lain sebagainya. 3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate3.709.

4.5 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi dan budaya organisasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM Paritohan. Berdasarkan data Universitas Sumatera Utara 195 jawaban responden terhadap variabel Kompensasi diketahui jawaban dominan setuju terdapat pada pernyataan ketiga Insentif memberikan semangat yang lebih dalam bekerja dan pernyataan keempat Insentif diberikan kepada karyawan yang berprestasi berdasarkan data tersebut karyawan merasa setuju bahwa insentif yang diberikan perusahaan dapat memberikan semangat yang lebih dalam bekerja dan telah diberikan kepada karyawan yang berprestasi. Pemberian insentif ini tidak terlepas dari penilaian kinerja yang adil terhadap karyawan yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan harus mempertahankan atau bahkan meningkatkan jumlah insentif yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan kinerja yang diberikan karyawan, hal ini harus dilakukan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja. Namun untuk sebagian karyawan merasakan bahwa perusahaan belum memberikan kompensasi yang sepenuhnya memuaskan, hal ini dapat dilihat dari peryataan ke empat belas Tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan dapat memenuhi kebutuhan saya dihari raya dan pernyataan ke lima Bonus yang diterima sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan meski beberapa karyawan merasa tunjangan hari raya dan bonus yang diberikan perusahaan telah dapat memenuhi kebutuhan, namun sebanyak 43,6 karyawan pada pernyataan ke empat belas dan sebanyak 42,7 karyawan merasa bahwa tunjangan hari raya dan bonus yang diberikan perusahaan belum dapat memenuhi kebutuhan karyawan. Pada variabel kompensasi responden merasa bahwa kompensasi yang diberikan oleh perusahaan baik berupa insentif maupun bonus yang diberikan sesuai dengan kinerja yang mereka berikan dapat memberikan semangat yang Universitas Sumatera Utara 196 lebih dalam bekerja. Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mempertahankan semangat bekerja karyawan ialah dengan tetap memberikan insetif yang memuaskan bagi karyawan. Dengan meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja diharapkan juga mampu untuk meningkat kinerja karyawan ke arah yang lebih baik. Berdasarkan data jawaban responden terhadap variabel budaya organisasi diketahui bahwa responden dominan setuju terhadap pada pernyataan keempat belas Atasan mengawasi perilaku saya dalam bekerja. Berdasarkan data tersebut mayoritas karyawan merasa telah mendapatkan pengawasan dari atasan terhadap perilakunya dalam bekerja. Kontrol dan pengawasan yang dilakukan atasan terhadap perliaku bawahannya dalam bekerja bertujuan agar karyawan dapat menjalankan pekerjaannya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut didalam perusahaan. Dengan menekankan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan kepada karyawan diharapkan dapat membantu untuk mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Namun beberapa karyawan merasa belum mampu untuk menyelesaikan setiap masalah didalam pekerjaanya, hal ini dapat dilihat dari peryataan kedua Saya mampu menyelesaikan masalah didalam pekerjaan. Sebanyak 45,6 karyawan didalam perusahaan merasa belum mampu menyelesaikan masalah di setiap pekerjaannya. Jika hal ini terus berlangsung maka akan membawa dampak buruk bagi perusahaan, karena beberapa karyawan yang merasa belum mampu Universitas Sumatera Utara 197 untuk menyelesaikan masalah didalam pekerjaannya nantinya akan berdampak kinerja karyawan. Pada variabel budaya organisasi responden merasa telah mendapatkan pengawasan dan kontrol terhadap perilaku mereka dalam bekerja. Hal ini harus terus dan tetap dipertahankan untuk dapat tetap menjalankan dan menanamkan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan kepada tiap karyawan yang nantinya akan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang pada akhirnya akan membantu dan mempermudah perusahaan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan data terhadap variabel kinerja karyawan jawaban dominan setuju terdapat pada pernyataan pertama Saya memberikan hasil pekerjaan terbaik. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa karyawan merasa telah memberikan hasil pekerjaan terbaiknya untuk kepentingan dan kemajuan perusahaan. Namun berdasarkan data, responden masih ada jawaban yang kurang setuju terdapat pada pernyataan kedua Saya melaksanakan pekerjaan dengan teliti. Untuk itu karyawan harus berupaya lebih memperhatikan ketelitiannya dalam bekerja. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan didalam perusahaan dilakukan dengan teliti maka kinerjanya dapat meningkat pula dan memiki prestasi kerja yag baik pula. Berdasarkan Uji t, kompensasi memiliki pengaruh positif dan signifikan.Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi 0.047 0.05 dan nilai t hitung 2,024 t tabel 1,669. Ini menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini artinya jika variabel kompensasi ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,216 satuan. Pada variabel kompensasi, responden merasa kompensasi yang diberikan oleh Universitas Sumatera Utara 198 perusahaan kepada karyawan baik berupa insentif, bonus, dan tunjangan lainnya yang diberikan telah sesuai dengan kinerja yang mereka hasilkan. Hal ini dapat memberikan semangat yang lebih dalam bekerja. Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan semangat bekerja karyawan ialah dengan tetap memberikan insetif, bonus, dan tunjangan lainnya yang memuaskan bagi karyawan. Dengan meningkatkan semangat karyawan dalam bekerja diharapkan juga mampu untuk meningkat kinerja karyawan. Pada variabel budaya organisasi dari hasil pengolahan data diperoleh angka t hitung sebesar 3,710 t tabel sebesar1,669. Hal ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan paling dominan terhadap kinerja karyawan. Dimana jika variabel budaya organisasi ditingkatkan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,262 satuan.Pada variabel budaya organisasi responden merasa telah mendapatkan pengawasan dan kontrol terhadap perilaku mereka dalam bekerja. Hal ini harus terus dan tetap dipertahankan untuk dapat menjalankan dan menanamkan nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan kepada tiap karyawan yang nantinya akan dapat meningkatkan kinjerja karyawan yang pada akhirnya akan membantu dan mempermudah perusahaan untuk mencapai tujuan. Semakin baik kualitas faktor-faktor budaya organisasi, maka semakin baik pula kinerja karyawan. Berdasarkan koefisien determinasi R 2 hubungan antara variabel kompensasi X 1 budaya organisasi X 2 terhadap variabel kinerja karyawan Y memiliki hubungan yang erat. Nilai Adjusted R Square0,471 berarti 47,1 kinerja karyawan dapat di jelaskan oleh variabel bebas kompensasi dan budaya Universitas Sumatera Utara 199 Organisasi. Sedangkan sisanya 52,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti lingkungan kerja, gaya kepemimpinan, motivasi, disiplin kerja, dan lain sebagainya. Sedangkan f hitumg adalah sebesar 13,477 f tabel 3,55 hal ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi dan budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Raysa 2006 yang melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan pada Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan” . Penelitian ini dilakukan pada 75 karyawan Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Pengujian data dilakukan dengan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti: uji validitas dan reabilitas, analisis regresi linear berganda, pengujian hipotesis dengan uji F hitung, t hitung dan pengujian Koefisien Determinan R2, dengan bantuan SPSS 16,00 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Perum Pegadaian Kanwil 1 Medan. Universitas Sumatera Utara 200 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan