Proses Pembuatan Perjanjian Kerjasama Di PT Gunung Garuda Group

BAB IV ASPEK HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA DENGAN PERUSAHAN PENGGUNA JASA TENAGA KERJA di PT GUNUNG STEEL GROUP

A. Proses Pembuatan Perjanjian Kerjasama Di PT Gunung Garuda Group

Pada dasarnya suatu perjanjian dibuat karena adanya kesepakatan para pihak untuk melakukan suatu perbuatan tertenu. Dengan demikian semenjak adanya kesepakatan itu suatu perjanjian berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Oleh karena itu, untuk membuat suatu perjanjian diperlukan ketelitian dan kecermatan dari para pihak. Hikmahanto mengemukakan bahwa ada tujuh tahap yang harus dilalui di dalam perancangan perjanjian. Ketujuh tahap perancangan itu adalah kesepakatan para pihak, pembuatan perjanjian, penelaahan perjanjian, negosiasi rancangan perjanjian, penandatanganan perjanjian, pelaksanaan, dan sengketa. Pandangan ini kurang lengkap karena tidak menganalisis tahap perancangan perjanjian pada tahap prakontraktual, yaitu adanya penawaran dan penerimaan. Hikmahanto hanya memandang dari tahap kontraktual dan pasca-kontraktual yaitu kesepakatan para pihak dan pelaksanaan kontrak. Dengan mengacu kepada tahapan yang dikemukakan oleh Hikmahanto, maka tahapan dalam perancangan perjanjian harus dilengkapi menjadi delapan tahapan yaitu : 1. penawaran dan penerimaan ; 2. kesepakatan para pihak ; 66 3. pembuatan kontrak ; 4. penelaahan kontrak ; 5. negosiasi rancangan kontrak ; 6. penandatanganan kontrak ; 7. pelaksanaan dan 8. sengketa. Tahapan pembuatan suatu perjanjian kerjasama di PT Gunung Garuda Group tidak jauh berbeda dengan tahapan-tahapan pembuatan perjanjian pada umumnya menurut para sarjana. Hanya saja ada beberapa proses yang tidak sepenuhnya serupa dengan apa yang telah disampaikan oleh para sarjana tersebut, diantaranya dalam proses pembuaatan perjanjian pada tahap pra penyusunan perjanjian, dan pada tahapan penyusunan perjanjian Pembuatan suatu perjanjian kerjasama di PT Gunung Garuda Group pada dasarnya dibuat karena adanya suatu kebutuhan tertentu yang dalam hal ini lebih spesifiknya adalah kebutuhan akan tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifatnya atau kegiatannya akan selesai dalam waktu tertentu. Berdasarkan suatu kebutuhan tersebut maka perusahaan PT Gunung Garuda Group melakukan perjanjian kerjasama dalam hal penyediaan pekerja. Perjanjian kerjasama dalam hal penyediaan pekerja ini berarti bahwa PT Gunung Garuda Group selaku pengguna jasa menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan di dalam perusahaan kepada perusahaan lain melalui perusahaan penyedia jasa pekerja. Kegiatan yang dilakukan perusahaan penyedia jasa pekerja yaitu kegiatan penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Adapun yang dimaksud dengan kegiatan penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi adalah kegiatan yang berhubungan di luar usaha pokok suatu perusahaan. Dalam Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, menyatakan bahwa bentuk kegiatan penyediaan jasa pekerja dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksud antara lain ditentukan dengan wajib dilaksanakan melalui perjanjian yang dibuat secara tertulis. Sebelum suatu perjanjian kerjasama antara PT Gunung Garuda Group dengan perusahaan penyedia jasa pekerja sampai pada tahapan-tahapan pembentukan perjanjian, maka PT gunung garuda group sebagai pengguna jasa tenaga kerja dan juga pemberi kerja terlebih melakukan beberapa proses sebelum pada akhirnya memutuskan menggunakan dan melakukan kerjasama dengan suatu perusahaan penyedia jasa pekerja. PT Gunung Garuda Group dalam hal melakukan kerjasama dengan Perusahaan penyedia jasa pekerja selalu diawali dengan membuat pemberitahuan atau pengumuman akan adanya suatu kebutuhan tertentu dan didalam pemberitahuan atau pengumuman ini juga memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang akan dikerjakan oleh perusahaan penyedia jasa. Suatu pengumuman dan pemberitahuan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu: cara pertama, pengumumanpemberitahuan tersebut dilakukan secara terbuka. Pengumuman secara terbuka artinya bahwa kebutuhan pekerja untuk melakukan kegiatan penunjang tersebut diberitahukan secara umum melalui website resmi perusahaan PT Gunung Garuda Group www.grdsteel.com dan media lainnya. Sedangkan cara kedua, pengumuman atau pemberitahuan secara tertutup. Pemberitahuan atau pengumuman dengan cara ini hanya memberitahu kan kebutuhan tersebut kepada perusahaan tertentu yang pernah melakukan kerjasama dengan PT Gunung Garuda Group dan kepada perusahaan tertentu yang memiliki hubungan baik dengan PT Gunung Garuda Group. Pengumuman atau pemberitahuan dengan cara kedua ini lebih kepada pengumuman atau pemberitahuan secara intern. Setelah melakukan pemberitahuan atau pengumuman baik itu terbuka maupun yang tertutup, diharapkan agar perusahaan penyedia jasa pekerja yang telah mengetahui pengumuman tersebut dan berminat untuk melakukan kerjasama dapat mengikuti proses seleksi selanjutnya dalam hal pengelolaan pekerja di PT Gunung Garuda Group. Apabila proses pemberitahuan telah selesai maka proses selanjutnya adalah seleksi administrasi perusahaan penyedia jasa pekerja yang telah mendaftar. Proses seleksi administrasi ini meliputi seleksi proposal yang telah di ajukan oleh beberapa perusahaan penyedia jasa pekerja. Suatu proposal yang di ajukan oleh perusahaan penyedia jasa pekerja pada dasarnya berisi latarbelakang dan penawaran-penawaran tentang keuntungan dan kelebihan apabila PT Gunung Garuda Group bekerjasama dengan perusahaan penyedia jasa pekerja tersebut. Setelah seleksi administrasi selesai dilakukan maka terhadap perusahaan yang lolos seleksi administrasi selanjutnya dipanggil oleh PT Gunung Garuda Group untuk dapat mempresentasikan proposalnya tersebut. Presentasi proposal perlu dilakukan guna menilai mampu atau tidaknya suatu perusahaan penyedia jasa pekerja mengelola dan bertanggung jawab terhadap pekerjanya. Setelah terpilih satu Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja, maka tahapan selanjutnya adalah penyusunan draft perjanjian kerjasama. Sebagaimana pembuatan perjanjian pada umumnya, struktur perjanjian kerjasama yang dibuat oleh di PT Gunung Garuda Group dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, isi, dan bagian penutup. Bagian pendahuluan ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu: bagian pertama adalah subbagian pembuka. Subbagian ini memuat nama perjanjian kerjasama, Misalnya, Perjanjian penyediaan tenaga kerja. Berikutnya yang juga termasuk juga dalam sub bagian pembuka adalah hari dan tanggal dari perjanjian yang dibuat. Contohnya: Pada hari ini, Jumat tanggal 31 tiga puluh satu bulan Juli tahun 2009. Bagian kedua yaitu subbagian identitas para pihak. Identitas para pihak merupakan hal yang penting dalam pembuatan suatu perjanjian kerjasama agar mempunyai daya ikat. Maka untuk itu penyebutan identitas para pihak harus jelas dan orang yang menandatangani perjanjian kerjasama harus jelas pula kapasitanya didalam perushaan. Bagian ketiga yaitu subbagian penjelasan. Pada subbagian penjelasan ini merupakan alasan atau sebab-sebab mengapa para pihak membuat perjanjian kerjasama premise. Penyusunan suatu draft perjanjian kerjasama dilakukan sambil para pihak menegoisasikan harga dan hak serta kewajiban lainnya. Pada proses ini merupakan proses yang dilakukan untuk menentukan isi dari perjanjian kerjasama itu sendiri. dan selanjutnya setelah tercapai kesepakatan tentang harga dan hak kewajiban lainnya, maka sebelum penandatangan perjanjian kerjasama, suatu draft perjanjian kerjasama tersebut terlebih dahulu diajukan kepada BOA owner guna dilakukan penelaahanan dan setelah diberikan paraf tenda setuju baru dilangsungkan penandatanganan perjanjian kerja sama.

B. Status Pekerja Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja Terhadap Perusahaan

Dokumen yang terkait

Hukum Perjanjian Antara Agen Pemasaran Perusahaan Property One Dan Pemilik Rumah/Tanah (Studi Pada Perusahaan Property One Medan Kota)

11 89 157

Strategi Komunikasi Customer Service Dalam Melayani Pengguna Jasa Bandara (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Customer Service Bandara Internasional Kualanamu Dalam Melayani Wisatawan Asing Dan Wisatawan Domestik)

31 229 196

Implementasi Hukum Terhadap Perjanjian Penyedia Jasa Pekerja Yang Dilakukan PT. PLN (Persero) Dengan PT. SENTRA (Studi Pada PT. PLN (Persero) Wil. Area Binjai).

0 40 106

Dinamika Sistem Hubungan Kerja Antara Pengguna Jasa Dengan Buruh Tani Harian di Kelurahan Padang Mas Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

0 46 170

Pengawasan Pemerintah Terhadap Pemberian Izin Penyedia Jasa Tenaga Kerja Berdasarkan Permenkertrans No 19 tahun 2012 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain

1 114 66

Analisis Hukum Perjanjian Kerja Outsourcing Studi Pada Perjanjian Kerja Antara PT. Mahkota Grup Dengan PT. ISS Indonesia

5 58 122

Tinjauan Hukum Pembatalan Akta Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang Atas Dasar Wanprestasi (Studi PT.TNC)

3 102 129

Valuasi Ekonomi Hutan Sebagai Penyedia Jasa Wisata Alam di DAS Deli

10 68 42

Peranan Perjanjian Antara Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) Dengan Tenaga Kerja...

1 44 5

BAB II KEABSAHAN PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA DENGAN PEKERJA OUTSOURCING 2.1 Hubungan Hukum Antara Perusahaan Penyedia Jasa Dengan PekerjaBuruh - LEGALITAS PERJANJIAN KERJA ANTARA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA PEKERJA DENGAN PEKERJA

0 0 19