BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1 Proses pembuatan perjanjian kerjasama di PT Gunung Garuda Group
dilakukan karena adanya kebutuhan pengelolaan pekerjaan. Mekanisme pemberitahuan kebutuhan pengelolaan pekerjaan yang dilakukan dengan
dua cara, yaitu pertama, pemberitahuan secara terbuka kepada umum, atau cara kedua pemberitahuan secara tertutup kepada perusahaan yang pernah
bekerjasama dengan PT Gunung Garuda Group atau merupakan prusahaan dari kolega pemilik owner. Pemberitahuan diberitahukan melalui website
resmi perusahaan www.grdsteel.com
. Proses pemberitahuan merupakan tahapan awal sebelum pemilihan perusahaan yang akan bekerjasama.
Pemilihan perusahaan yang akan bekerjasama dengan PT Gunung Garuda Group dilakukan dengan seleksi proposal yang di ajukan oleh perusahaan
penyedia jasa pekerja. Seleksi proposal ini dikenal dengan seleksi secara administratif. Tahapan setelah terpilihnya satu perusahaan penyedia jasa
pekerja yang akan melakukan kerjasama dengan PT Gunung Garuda Group adalah penyusunan suatu draft penjanjian kerjasama. Sebelum
penandatanganan perjanjian kerjasama oleh direksi PT Gunung Garuda maka draft perjanjian kerjasama tersebut harus di berikan terlebih dahulu
kepada BOA Owner guna dilakukan penelaahan, setelah dilakukan penelaahan dan diberi paraf owner, barulah direksi dapat melanjutkan pada
proses penandatanganan draft perjanjian antara para pihak.
88
2 Status pekerja perusahaan penyedia jasa pekerja terhadap PT Gunung
Garuda Group perusahaan pengguna jasa tenaga kerja tidak memiliki perlindungan hukum. Mengenai hubungan hukum dan perlindungan
hukum terhadap pekerja menurut undang-undang no 13 tahun 2003 berada di tangan perusahaan penyedia jasa pekerja. Dengan kata lain pemenuhan
hak-hak pekerja mengenai pesangon dan jaminan lain-lain terletak pada perusahaan penyedia jasa pekerja. Namun mengenai kewajiban untuk
membayar upah berada di PT Gunung Garuda Group selaku pengguna jasa tenaga kerja yang diberikan melaui perusahaan penyedia jasa pekerja
tempat pekerja tersebut berasal. 3
Undang-Undang no 13 tahun 2003 secara implisit memberikan pilihan kepada perusahaan untuk memilih mengerjakan sendiri pekerjaan atau
menyerahkan pekerjaan tersebut kepada perusahaan lain. jenis pekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan penyedia jasa pekerja
merupakan pekerjaan yang bersifat sementara dan merupakan pekerjaan yang terpisah dari kegiatan utama perusahaannya. Beberapa pekerjaan
yang diserahkan oleh PT Gunung Garuda Group pada umumnya telah memenuhi kriteria yang diatur dalam undang-undang no 13 tahun 2003,
namun dalam pelaksanaannya belum dapat dilaksanakan sepenuhnya karena berbagai faktor yang harus dihadapi dilapangan.
4 Penyelesaian perselisihan yang terjadi di PT Gunung Garuda Group dapat
digolongkan kedalam dua aspek hukum yaitu penyelesaian perselisihan antara pekerja dengan pengusaha PT Gunung Garuda Group yang
menyangkut masalah perjanjian kerja, atau yang dikenal dengan perselisihan hubungan industrial maka penyelesaiannya mengacu kepada
Undang-Undang No.2 Tahun 2004, sedangkan penyelesaian perselisihan yang menyangkut masalah perjanjian kerja sama antara PT Gunung
Garuda Group dengan perusahaan pemborong pekerjaan atau penyedia jasa tenaga kerja, mengacu kepada KUHPerdata
B. Saran