perushaan. Bagian ketiga yaitu subbagian penjelasan. Pada subbagian penjelasan ini merupakan alasan atau sebab-sebab mengapa para pihak
membuat perjanjian kerjasama premise. Penyusunan suatu draft perjanjian kerjasama dilakukan sambil para
pihak menegoisasikan harga dan hak serta kewajiban lainnya. Pada proses ini merupakan proses yang dilakukan untuk menentukan isi dari perjanjian
kerjasama itu sendiri. dan selanjutnya setelah tercapai kesepakatan tentang harga dan hak kewajiban lainnya, maka sebelum penandatangan perjanjian
kerjasama, suatu draft perjanjian kerjasama tersebut terlebih dahulu diajukan kepada BOA owner guna dilakukan penelaahanan dan setelah diberikan
paraf tenda setuju baru dilangsungkan penandatanganan perjanjian kerja sama.
B. Status Pekerja Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja Terhadap Perusahaan
Pengguna Jasa Tenaga Kerja PT Gunung Garuda G roup
Status pekerja perusahaan pemborong pekerjaan atau penyedia jasa pekerja, adalah pada perusahaan pemborong pekerjaan atau penyedia jasa
pekerja itu sendiri, yang digunakan oleh perusahaan pemberi pekerjaan atau perusahaan pengguna jasa tenaga kerja, melalui suatu ikatan perjanjian
kerjasama antara perusahaan pemberi pekerjaan atau perusahaan pengguna jasa dengan perusahaan pemborong pekerjaan atau perusahaan penyedia jasa
PT Gunung Garuda Group yang berada di Cikarang Barat Cibitung Kabupaten Bekasi diatas area seluas 180 hektare, yang bergerak dibidang
industri baja, saat ini memiliki pekerja sebanyak 5000 orang dengan setatus hubungan kerja terdiri dari hubungan kerja tetap PKWTT sebanyak 2600
orang, hubungan kerja berdasarkan PKWT atau kontrak sebanyak 2150 orang, dan hubungan kerja berdasarkan perjanjian kerja sama dengan
perusahaan penyedia jasa sebanyak 250 orang Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa pekerja yang
mempunyai hubungan kerja langsung dengan PT Gunung Garuda Group sebanyak 4750 orang atau dengan kata lain bahwa unsur hubungan kerja yang
terdiri dari upah, pekerjaan, dan perintah, berada langsung dibawah PT Gunung Garuda Group, sedangkan 250 orang pekerja dipekerjakan
berdasarkan perjanjian kerja sama antara PT Gunung Garuda Group dengan perusahaan penyedia jasa. PT Gunung Garuda Group
Perusahaan penyedia jasa pekerja Dalam menjalankan kegiatannya memiliki hubungan kerja dengan pekerja, sedangkan hubungan antara
perusahaan pengguna jasa tenaga kerja PT Gunung Garuda Group dan perusahaan penyedia jasa pekerja hanyalah terkait perkerjaan yang diserahkan
pengelolaan nya tersebut. Di perusahaan penyedia jasa pekerja, pekerja menjalankan tugas yang diberikan dan tunduk pada peraturan perusahaan dari
perusahaan pengguna jasa tenaga kerja PT Gunung Garuda Group, sedangkan sistem pembayaran upah dilakukan oleh PT Gunung Garuda
Group selaku pemberi kerja kepada perusahaan penyedia jasa pekerja, lalu perusahaan penyedia jasa pekerjalah yang akan memberikan upah pekerjanya.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan segitiga yang saling terkait satu dengan yang lain, yaitu:
1. Hubungan kerja antara perusahaan penyedia jasa pekerja dengan PT
Gunung Garuda Group selaku pengguna jasa tenaga kerja. 2.
Hubungan kerja antara pengguna jasa tenaga kerja PT Gunung Garuda Group dengan pekerja
3. Hubungan kerja antara perusahaan penyedia jasa pekerja dengan pekerja.
Dari ketiga hubungan kerja tersebut untuk menentukan hubungan kerja mana yang tunduk pada hukum perjanjian kerja menurut titel7a KUH
Perdata adalah dengan cara mengidentifikasi pada hubungan kerja mana terdapat keempat elemen perjanjian kerja. Dari identifikasi itu dapat diketahui
bahwa pada kedua hubungan kerja yang disebut lebih dahulu, kita tidak menemukan adanya elemen perjanjian kerja. Dengan demikian terhadap
hubungan kerja antara pekerja dan PT Gunung Garuda Group selaku pengguna jasa tenaga kerja, tidak dapat diuji berdasarkan hukum perjanjian
kerja sehingga dalam hubungan pekerja dengan pengguna jasa tenaga kerjaPT Gunung Garuda Group tidak mungkin pekerja mendapat
perlindungan berdasarkan hukum ketenagakerjaan. Sedangkan hubungan dengan perusahaan penyedia jasa pekerja, pekerja mendapat perlindungan
hukum ketenagakerjaan menjadi tanggung jawab sepenuhnya perusahaan pemborong pekerjaan perusahaan penyedia jasa.
Namun dalam Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, status pekerja dengan perusahaan penyedia jasa pekerja
dapat beralih menjadi pekerja tetap perusahaan pengguna jasa tenaga kerja beserta segala perlindungan hak-hak pekerja lainnya, apabila perusahaan
pengguna jasa tenaga kerja memberikan pekerjaan yang sifatnya terus- menerus, walaupun telah mengalami pergantian beberapa perusahaan
penyedia jasa pekerja.
C. Implementasi Uudang-Undang Ketenagakerjaan Dalam Hal Penyerahan