Kebijakan Terkait Penjualan Akuntansi Pajak Penghasilan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi Medan

7. Kebijakan Terkait Penjualan

PT. Agung Sumatera Samudera Abadi menjual barang dangangan dari pemasok dan dari hasil tangkapan kapal-kapal nya sendiri. Barang dagangan dapat dijual secara langsung maupun tidak langsung kepada konsumen. Proses penjualan secara langsung terjadi ketika pihak konsumen datang ke tangkahan atau gudang dan membeli ikan-ikan serta kemudian langsung melakukan pembayaran pada saat itu juga. Dengan kata lain, transaksi penjualan oleh Perusahaan terjadi secara tunai. Secara tidak langsung, konsumen dapat melakukan pesanan terlebih dahulu, selanjutnya pihak gudang akan mengirimkan ikan-ikan yang telah dipesan tersebut. Dengan ini, transaksi penjualan oleh Perusahaan dapat dibayar secara tunai maupun kredit. Dalam hal terjadinya retur penjualan, pihak Perusahaan bersedia menerima pengembalian barang dagangan yang sudah dibeli. Retur penjualan yang dimaksud disini yaitu ikan-ikan yang telah di beli oleh konsumen dari perusahaan yang rusak. Dan pihak konsumen tidak menerbitkan nota retur kepada perusahaan melainkan meminta untuk mengganti dengan ikan yang sama, maka pihak Perusahaan akan mengganti sesuai permintaan kustomer.

8. Akuntansi Pajak Penghasilan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi Medan

a. Transaksi Pembelian Barang Dagangan dari Pengusaha Kena Pajak : Universitas Sumatera Utara Transaksi pembelian yang dilakukan oleh PT. Agung Sumatera Samudera Abadi dapat berasal dari Pengusaha Kena Pajak PKP dan Bukan Pengusaha Kena Pajak Non PKP. Saat perusahaan melakukan pembelian barang dagang, maka perusahaan akan dipungut Pajak Pertambahan Nilai oleh Pemasok yang lebih dikenal dengan istilah PPN Masukan. Perusahaan juga harus meminta faktur pajak dari pemasok yang dapat digunakan sebagai bukti pungutan PPN dan sebagai sarana untuk mengkreditkan PPN Masukan. PPN Masukan yang timbul atas pembelian Barang Kena Pajak BKP yang berasal dari PKP, dapat dikreditkan selambat-lambatnya sampai 3 bulan dari masa pajak. Dengan demikian pembelian BKP dicatat dengan mendebet rekening persedian. Contoh jurnal untuk transaksi tanggal 8 November 2010 adalah sebagai berikut: Pembelian Rp 1.022.960 PPN Masukan Rp 102.296 Hutang Dagang Rp 1.125.256 Contoh jurnal yang dibuat untuk transaksi retur pembelian tanggal 20 November 2010 adalah: Hutang Dagang Rp 1.125.256 Retur persediaan Rp 2.094.810 Universitas Sumatera Utara PPN Masukan Rp 209.481 b. Transaksi Pembelian Barang Dagang dari Non Pengusaha Kena Pajak Non PKP Apabila pembelian ikan-ikan yang dilakukan oleh Perusahaan berasal dari pemasok yang bukan merupakan PKP, maka perusahaan tidak akan dipungut PPN Masukan. PPN Masukan atas BKP yang dibeli dari pemasok yang bukan merupakan PKP akan bernilai nihil. Sehingga PPN Masukan tersebut juga tidak dapat dikreditkan dalam penghitungan PPN terutang pada akhir masa pajak. Tabel 4.1 Data Pembelian yang Berasal dari Non Pengusaha Kena pajak PKP Selama Tahun 2009 dalam Rupiah Kelompok Pembelian Keperluan Kantor 145.174.597 Pemeliharaan Aktiva 25.516.065 Total 170.690.662 Sumber: Dokumen Perusahaan Jurnal yang dibuat untuk transaksi diatas adalah: Biaya keperluan Kantor Rp 145.174.597 Kas Rp 145.174.597 Biaya pemeliharaan aktiva Rp 25.516.065 Kas Rp 25.516.065 Universitas Sumatera Utara Pembelian barang yang tujuan semula tidak untuk diperdagangkan oleh perusahaan dan digunakan untuk keperluan sehari-hari perusahaan maka akan langsung dibiayakan. c. Transaksi Penjualan Barang Dagang Dalam hal penjualan barang dagang, Perusahaan dapat secara langsung melakukan penyerahan kepada konsumen maupun tidak langsung. Peredaran usaha di SPT PPh, merupakan penjualan yang sudah digabung dengan penjualan kepada PKP maupun non PKP. Perusahaan tidak membuat faktur pajak keluaran kepada pihak PKP pada saat terjadinya transaksi melainkan pada saat penagihan. Sedangkan pada penjualan tunai kepada Non PKP merupakan saat transaksi dan juga saat pembuatan faktur pajak. Jurnal atas peredaran usaha tersebut adalah: PiutangKas Rp 22.574.054.691 Potongan Penjualan Rp 74.901.225 Penjualan Rp 20.589.959.924 PPN Keluaran Rp 2.058.995.992 Mengenai retur penjualan hanya dilakukan oleh PKP saja, non PKP tidak dapat melakukan retur penjualan kepada perusahaan. Retur penjualan : Retur jual Rp 58.689.929 Universitas Sumatera Utara PPN Keluaran Rp 5.868.992 PiutangKas Rp 64.558921 d. Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Terutang : Oleh karena menerapkan tarif umum PPN 10, maka besarnya PPN terutang yang harus dibayar dan disetor ke kas negara adalah selisih antara PPN Keluaran dan PPN Masukan. Jumlah PPN Keluaran diperoleh dari 10 atas transaksi penjualan kepada konsumen. Sedangkan jumlah PPN Masukan diperoleh dari dari 10 atas transaksi pembelian yang berasal dari PKP.

9. Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai PPN