Subjek Pajak Pertambahan Nilai

JKP adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkansuatu barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak tersediauntuk dipakai, temasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan. d. Jasa Tidak Kena Pajak Non JKP Berdasarkan Pasal 4A ayat 3 UU PPN 1984 yang dijabarkan lebih lanjut dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000 dtetapkan jenis jasa yang tidak dikenakan PPN sebagai berikut: 1 Jasa di bidang pelayanan kesehatan medic 2 Jasa di bidang pelayanan social 3 Jasa di bidang pengiriman surat dengan perangko 4 Jasa di bidang perbankan, asuransi, dan sewa guna usaha dengan hak opsi 5 Jasa di bidang keagamaan 6 Jasa di bidang pendidikan baik pendidikan sekolah maupun penyelenggaraan pendidikan luar sekolah 7 Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang sudah dikenakan Pajak Tontonan 8 Jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat iklan 9 Jasa di bidang angkutan umum 10 Jasa di bidang tenga kerja 11 Jasa di bidang perhotelan 12 Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum

3. Subjek Pajak Pertambahan Nilai

a. Pengusaha Kena Pajak PKP. Pengusaha adalah orang atau badan yang dalm kegiatan usaha atau pekerjaannya melakukan aktivitas : Universitas Sumatera Utara 1 Menghasilkan barang 2 Mengimpor barang 3 Mengekspor barang 4 Melakukan usaha perdagangan 5 Memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean 6 Melakukan usaha jasa 7 Memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak , tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. b. Pengusaha Kecil Kriteria Pengusa Kecil yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 552KMK.042000 tanggal 22 Desember 2000 diubah dengan keputusan Menteri Keuangan Nomor 571KMK.032003 tanggal 29 Desember 2003. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan ini Pengusaha Kecil sebagai berikut: 1 Pengusaha Kecil adalah pengusaha yang menyerahkan BKP dan atau JKP dalam satu tahun buku memeperoleh jumlah peredaran bruto atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 600.000.000 enam ratus juta rupiah 2 Apabila sampai dengan suatu Masa Pajak dalam satu tahun buku jumlah peredaran bruto lebih dari RP 600.000.000, maka pengusaha ini memenuhi syarat sebagai PKP sehingga wajib melaporkan usahanya Universitas Sumatera Utara untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak selambat-lambatya pada akhir bulan berikutnya. 3 Dalam hal kewajiban pelaporan usaha dimaksud dilaksanakan tidak tepat waktu, maka saat pengukuhan adalah awal bulan berikutnya setelah akhir bulan seharusnya kewajiban pelaporan usaha dilakukan. 4 Dalam hal pengukuhan sebagai PKP dilakukan secara jabatan, maka saat pengukuhan tetap pada awal bulan berikutnya setelah batas akhir bulan seharusnya kewajiban pelaporan usaha dilakukan. c. Bukan Pengusaha Kena Pajak Non PKP 1 Siapapun yang mengimpor BKP Ps. 4 huruf b UU PPN 2 Siapapun yang memanfaatkan BKP tidak berwujud JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean ps. 4 huruf d,e UU PPN 3 Siapapun yang membangun sendiri tidak dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaannya Ps. 16 UU PPN

4. Dasar Pengenaan Pajak