Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai

Semua PPN Masukan yang telah perusahaan setor ke Kas Negara merupakan PPN Masukan yang dapat dikreditkna. Langkah yang telah diambil oleh perusahaan sudah benar yaitu dengan cara melaporkannya pada masa pajak berikutnya setelah terjadinya transaksi agar PPN Masukan tersebut dapat mereka kreditkan dengan PPN Keluarannya. Mekanisme atau cara pengkreditan pajak masukan yang dilakukan perusahaan yaitu berpedoman pada tanggal faktur pajak. Langkah yang dilakukan perusahaan sudah tepat, agar pencatatan tidak terlalu overstated atau understated pada bulan yang bersangkutan, walaupun batas pengkreditan pajak yaitu 3 bulan atau juga sepanjang perusahaan belum dilakukan pemeriksaan. Dalam hal pelaporan SPT Masa PPN, . Agung Sumatera Samudera Abadi Medan telah melaporkan tepat waktu yaitu setiap tanggal 20. Menurut penulis, hal ini sudah baik karena perusahaan sudh termasuk dlam WP yang taat pajak dan tidak terkena sanksi apabila terlambat melapor.

6. Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai

Berdasarkan SAK mengenai perbandingan antara pendapatan dan biaya, dimana pembebanan biaya harus dihubungkan dengan pendapatan. Untuk mendapatkan kelayakan ekonomis dan membandingkan pajak masukan dengan pajak keluaran. Pajak Masukan harus dimanfaatkan untuk menghasilkan pajak keluaran. Pajak Masukan ini akan dibebankan dalam periode yang bersangkutan. Salah satu cara yang bisa dibebankan dalam satu periode yaitu dengan membagi Universitas Sumatera Utara pajak masukan sesuai dengan pajak keluaran yang terjadi pada periode yang bersangkutan juga. Untuk mendapatkan hasil perhitungan PPN yang tepat maka pajak masukan tidak boleh dikreditkan atau dikurangkan pada penjualan yang tidak tertera pada pajak keluarannya, sehingga harus ada proporsi berapa persen yang terkena pajak keluaran. Dari persentase itu maka pajak masukan harus dikreditkan sebesar nilai tersebut, karena mengingat batas pengkreditan pajak masukan adalah 3 bulan atau sepanjang perusahaan belum dilakukan pemeriksaan dengan cara melakukan pembetulan pada SPT Masa PPN-nya. Dalam satu periode pemberian pisah batas sangat diperlukan agar pembebanan pajak masukan tidak melebihi nilai yang seharusnya. Karena bila setiap bulannya atau masa pajak, pembelian lebih besar dari penjualan maka sangat diperlukan pisah batas. Kelebihan tersebut olef fiscus dianggap menimbulkan sisa persediaan BKP. Setelah dilakukan analisis berdasarkan data yang tersedia, bahwa seluruh pajak masukan yang dikreditkan atau dikurangkan pada penjualan tertera pada pajak keluarannya. Seluruh pajak masukan yang dikreditkan atau dikurangkan pada penjualan tertera pada pajak keluarannya, sehingga tidak terjadi kelebihan pajak masukan. Perusahaan tidak melakukan pisah batas pengkreditan pajak masukan karena perusahaan melakukan pembelian BKP sesuai dengan jumlah pesanan yang diminta, maka tidak ada sisa persediaan BKP. Jadi dipastikan bahwa Universitas Sumatera Utara seluruh pajak masukan yang dikreditkan atau dikurangkan pada penjualan tertera pada pajak keluarannya. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan nilai SPT Masa PPN dengan omset SPT PPh Badan adalah: 1. Perbedaan antara pengakuan penjualan dan pembutan faktur pajaknya PT. Agung Sumatera Samudera Abadi Medan dalam penjualannya akan menerbitkan faktur pajak pada saat dilakukan transaksi di tanggal yang sama kepada konsumen yang membeli secara tunai atau kepada pelanggan yang tidak memiliki NPWP, sedangkan faktur pajak yang di undur, dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi Medan hanya untuk transaksi kepada pelanggan yang memiliki NPWP. Sehingga tanggal faktur pajaknya merupakan tanggal saat dikirimkannya faktur penjualan, dan potongan penjualan yang diberikan kepada konsumen yang memiliki NPWP akan langsung di potong pada saat terjadinya transaksi dan nilai tagihannya akan sama dengan nilai faktur. Universitas Sumatera Utara