DudaJanda 4
3 0,
8 9
6 9,
2 1
3 1
4 Jumlah Keluarga
0,7 64
Banyak 11
2 1,
2 4
1 7
8, 8
5 2
1
Sedikit 9
1 8,
8 3
9 8
1, 2
4 8
1
5 Tingkat Pendidikan
0,0 89
Rendah 2
6, 9
2 7
9 3,
1 2
9 1
Sedang 1
3 2
3, 6
4 2
7 6,
4 5
5 1
Tinggi 5
3 1,
2 1
1 6
8, 8
1 6
1
6 Pekerjaan
0,1 02
Bekerja 1
7 2
3, 4
5 3
7 5,
7 7
1
Tidak Bekerja 3
6, 2
7 9
0, 3
1
4.3.2 Hubungan Sosiopsikologi dengan Pemanfaatan Puskesmas
Dari hasil tabulasi silang antara persepsi terhadap penyakit dengan pemanfaatan puskesmas diperoleh data bahwa dari 61 responden yang memiliki
persepsi yang kurang baik terhadap penyakit sebanyak 8,2 yang memanfaatkan puskesmas. Dari 39 responden yang memiliki persepsi yang baik terhadap penyakit
sebanyak 38,5 yang memanfaatkan puskesmas. Hasil uji statistik chi-square
Universitas Sumatera Utara
diperoleh nilai p = 0,000, artinya ada hubungan yang bermakna antara persepsi terhadap penyakit dengan pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas.
Dari hasil tabulasi silang antara kepercayaan terhadap pelayanan medis dengan pemanfaatan puskesmas diperoleh data bahwa dari 59 responden yang
memiliki kepercayaan yang kurang baik terhadap pelayanan medis sebanyak 3,4 yang memanfaatkan puskesmas. Dari 41 responden yang memiliki kepercayaan yang
baik terhadap pelayanan medis 43,9 yang memanfaatkan puskesmas. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,0003 menunjukkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara kepercayaan terhadap pelayanan medis dengan pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas. Hasil penelitian terlihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16 Hubungan Sosiopsikologi dengan Pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja
No Sosiopsikologis
Pemanfaatan Puskesmas Nilai
p Tidak
Ya Total
F1 F2
F
1 Persepsi terhadap Penyakit
0,000 Kurang Baik
56 91,8 5
8,2 61
100 Baik
24 61,5 15 38,5 39 100
2 Kepercayaan terhadap
Pelayanan Medis 0,000
Kurang Baik 57 96,6
2 3,4
59 100
Baik 23 56,1 18 43,9 41
100
4.3.3 Hubungan Pelayanan Kesehatan dengan Pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun
Dari hasil tabulasi silang antara kecepatan pelayanan dengan pemanfaatan puskesmas diperoleh data bahwa dari 55 responden yang berpendapat kecepatan
pelayanan kurang baik 1,8 yang memanfaatkan puskesmas dan dari 45 responden
Universitas Sumatera Utara
yang berpendapat kecepatan pelayanan baik sebanyak 42,2 yang memanfaatkan puskesmas. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 artinya ada
hubungan yang bermakna antara kecepatan pelayanan dengan pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas.
Dari hasil tabulasi silang antara pelayanan personil dengan pemanfaatan puskesmas diperoleh data bahwa dari 52 responden yang menyatakan pelayanan
personil kurang baik 3,8 yang memanfaatkan puskesmas, dan dari 48 responden yang menyatakan pelayanan personil baik sebanyak 37,5 yang memanfaatkan
puskesmas. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 artinya ada hubungan yang bermakna antara pelayanan personil dengan pemanfaatan Puskesmas
Raja Maligas. Dari hasil tabulasi silang antara ketersediaan pelayanan dengan pemanfaatan
puskesmas diperoleh data bahwa dari 53 responden yang menyatakan ketersediaan pelayanan di puskesmas kurang baik sebanyak 1,9 yang memanfaatkan puskesmas
dan dari 47 responden yang menyatakan ketersediaan pelayanan di puskesmas baik sebanyak 40,4 yang memanfaatkan puskesmas. Hasil uji statistik chi-square
diperoleh nilai p = 0,000 artinya ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan pelayanan dengan pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas.
Dari hasil tabulasi silang antara biaya pelayanan dengan pemanfaatan puskesmas diperoleh data bahwa dari 52 responden yang menyatakan biaya
pelayanan mahal sebanyak 11,5 yang memanfaatkan puskesmas, dan dari 48 responden yang menyatakan biaya pelayanan murah sebanyak 29,2 yang
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan puskesmas. Hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,028
artinya ada hubungan yang bermakna antara biaya pelayanan dengan pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas. Hasil penelitian ini dapat terlihat pada tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hubungan Pelayanan Kesehatan Kecepatan Pelayanan, Pelayanan Personil, Ketersediaan Pelayanan, Biaya Pelayanan dengan
Puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja
No Pelayanan Kesehatan
Pemanfaatan Puskesmas Nilai
p Tidak
Ya Total
F1 F2
F
1 Kecepatan Pelayanan
0,000 Kurang Baik
54 98,2
1 1,8
55 100
Baik 26
57,8 19 42,2
45 100
2 Pelayanan Personil
0,000 Kurang Baik
50 96,2
2 3,8
52 100
Baik 30
62,5 18
37,5 48
100 3
Ketersediaan Pelayanan 0,000
Kurang Baik 52
98,1 1
1,9 53
100 Baik
28 59,6 19
40,4 47
100 4
Biaya Pelayanan 0,028
Mahal 46
88,5 6
11,5 52
100 Murah
34 70,8
14 29,2
48 100
4.4 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan variabel bebas faktor sosiodemografi, faktor sosiopsikologis dan pelayanan kesehatan yang paling
berpengaruh terhadap pemanfaatan puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun. Uji yang digunakan dalam analisis multivariat ini
adalah uji regresi logistik berganda dengan metode enter. Namun, sebelum uji multivariat dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pemilihan variabel yang memenuhi
syarat untuk dimasukkan ke dalam uji multivariat.
Universitas Sumatera Utara
Variabel yang terpilih untuk dimasukkan kedalam uji multivariat ditentukan dari hasil analisis uji bivariat dimana bila hasil analisis bivariat didapat nilai p 0,25
yaitu tingkat pendidikan, pekerjaan, persepsi terhadap penyakit, kepercayaan terhadap pelayanan medis, kecepatan pelayanan, pelayanan personil, ketersediaan pelayanan,
dan biaya pelayanan maka variabel ini akan dimasukkan ke dalam uji multivariat. Faktor yang akan dipertimbangkan untuk masuk tiap seleksi dilihat dari nilai p
setiap variabel. Pada setiap tahapan seleksi, variabel yang tidak signifikan dikeluarkan satu per satu mulai dari variabel yang memiliki nilai p terbesar. Setiap
tahap selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama hingga seleksi terakhir diperoleh variabel yang seluruhnya berhubungan signifikan p 0,05.
Dari hasil analisis multivariat diperoleh bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu
Raja Kabupaten Simalungun adalah kepercayaan terhadap pelayanan medis. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari nilai OR Exp {B} dengan kekuatan
hubungan OR = 76,267. Hasil analisis dapat terlihat pada tabel 4.18 dibawah ini :
Tabel 4.18 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Berganda dengan
Metode Enter No.
Variabel B
Nilai P
Exp B
1. Kepercayaan terhadap Pelayanan Medis
4,334 0,000
76,267
2. Kecepatan Pelayanan
3,737 0,003
41,986 3.
Ketersediaan Pelayanan 2,855
0,030 17,380
Constant -8,658
0,000 0,000
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis regresi logitik ini, diperoleh model persamaan sebagai berikut:
P =
1 1+�
−�
dimana, y= -8,658 + 4,334 kepercayaan terhadap pelayanan medis + 3,737 kecepatan
pelayanan + 2,855 ketersediaan pelayanan Contoh interpretasi pada salah seorang responden penelitian :
Seorang responden, berumur 37 tahun, perempuan, menikah, pendidikan SMA dan bekerja. Kepercayaan terhadap pelayanan medis baik, kecepatan pelayanan baik,
ketersediaan pelayanan baik, pelayanan bidan baik, biaya pelayanan kesehatan murah, dan persepsi terhadap penyakit baik, maka peluang responden tersebut untuk
memanfaatkan puskesmas adalah : y= -8,658 + 4,334 kepercayaan terhadap pelayanan medis + 3,737 kecepatan
pelayanan + 2,855 ketersediaan pelayanan y= -8,658 + 4,334 1 + 3,737 1 + 2,855 1
y= 2,268 maka persamaannya adalah
p =
1 1+2,7
−2,268
p = 0,90
Universitas Sumatera Utara
Artinya probabilitas responden untuk memanfaatkan puskesmas dengan karakteristik yang sama seperti di atas untuk memanfaatkan puskesmas adalah 90.
BAB 5
Universitas Sumatera Utara
PEMBAHASAN
5.1 Analisis Bivariat
5.1.1 Hubungan Umur Responden terhadap Pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas Kecamatan Hutabayu Raja Kabupaten Simalungun
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa umur 41 – 60 tahun dewasa madia adalah umur terbanyak pada responden yaitu 51, kemudian umur 18 – 40 tahun
dewasa dini yaitu 38 dan yang paling sedikit umur 60 tahun dewasa lanjut yaitu 11. Jumlah ini tidak jauh berbeda dari data pada profil dinas kesehatan
Kabupaten Simalungun yang menyatakan bahwa umur dewasa madia adalah jumlah terbanyak yang ada pada masyarakat Kecamatan Hutabayu Raja yaitu sebesar 50,
disusul dewasa dini 40 dan yang terkecil adalah dewasa lanjut 10. Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,770, artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara umur responden dengan pemanfaatan Puskesmas Raja Maligas, ini berarti pada tiga kelompok umur tersebut proporsi yang
memanfaatkan dan yang tidak memanfaatkan puskesmas tidak jauh berbeda, ini dapat dilihat dari proporsi tabulasi silang dimana pemanfaatan puskesmas oleh responden
kelompok umur dewasa dini sebanyak 23,7, dewasa madia sebanyak 17,6 dan kelompok umur dewasa lanjut sebanyak 18,2. Hal yang hampir sama ditunjukkan
pada responden yang tidak memanfaatkan puskesmas yaitu 76,3 pada kelompok umur dewasa dini, 82,4 pada kelompok dewasa madia, dan 81,8 pada kelompok
umur dewasa lanjut.
Universitas Sumatera Utara