BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup seorang perempuan dan suatu proses alamiah sejalan dengan bertambahnya usia.
Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus menstruasi yang terakhir tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita
sudah tidak mengalami siklus haidnya selama minimal 12 bulan. Hal ini disebabkan karena pembentukan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium wanita
berkurang, ovarium berhenti “melepaskan” sel telur sehingga aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti sama sekali. Pada masa ini terjadi penurunan jumlah
hormon estrogen yang sangat penting untuk mempertahankan faal tubuh Proverawati dan Sulistyawati, 2010
Walaupun menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita, namun bagi sebagian wanita, masa menopause merupakan saat yang paling
menyedihkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75
wanita yang mengalami menopause merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25 lainnya tidak mempermasalahkannya Aprilia dan
Puspitasari, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Wanita yang mengalami menopause merasakan pergeseran dan perubahan- perubahan fisik dan psikis yang mengakibatkan timbulnya satu krisis dan
dimanifestasikan dalam simptom-simptom psikologis antara lain adalah depresi, murung, mudah tersinggung, mudah jadi marah, mudah curiga dan diliputi banyak
kecemasan, insomnia atau tidak bisa tidur karena sangat bingung dan gelisah. Gejala- gejala ini akan muncul atau kadang tidak ada sama sekali. Kondisi ini tergantung
individual masing-masing Kartono, 1992. Hasil penelitian yang dilakukan Delavar dan Hajjahmadi 2011 di Iran Utara
terdapat lima gejala yang paling umum pada wanita menopause adalah gampang tersinggung 72,1, nyeri sendi 70,6, nyeri punggung 61,2, hot flushes
49,3 dan sakit kepala 49,2. Menurut Kusmiran 2011 menopause juga mempengaruhi sepertiga dari kehidupan wanita. Permasalahan yang menyebabkan
kematian pada wanita menopause adalah penyakit jantung. Satu dari dua wanita meninggal setelah postmenopause karena penyakit jantung atau stroke, satu dari dua
puluh wanita meninggal karena kanker payudara. Shimp dan Smith 2000 menyatakan bahwa penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian
bagi wanita di Amerika Serikat dimana lebih dari 53 wanita postmenopause akan meninggal akibat penyakit jantung dan lebih dari 90 pasien yang terkena
osteoporosis adalah wanita postmenopause. Setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita di seluruh dunia diperkirakan
mengalami menopause. Pada tahun 1990, sekitar 467 juta wanita berusia 50 tahun ke atas menghabiskan hidupnya dalam keadaan pasca menopause. Jumlah ini
Universitas Sumatera Utara
diperkirakan akan meningkat menjadi 1,2 miliar pada tahun 2030, dengan jumlah wanita yang memasuki menopause sebanyak 47 juta setiap tahunnya Hill, 1996.
Menurut WHO 2003 terdapat sekitar 600 juta orang di dunia berusia 60 tahun ke atas. Jumlah ini akan berlipat ganda pada tahun 2025 dan pada tahun 2050
akan mencapai dua miliar, sebagian besar dari mereka akan berada di negara berkembang. Pada tahun 2025, di negara-negara seperti Brazil, China dan Thailand,
proporsi orang tua akan di atas 15 dari populasi, sementara di Kolombia, Indonesia dan Kenya akan meningkat hingga 400 selama 25
Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia mencapai 203,46 juta orang yang terdiri dari 101,64 juta pria dan 101,8 juta wanita dan jumlah wanita yang
berusia di atas 50 tahun dan diperkirakan telah memasuki usia menopause sebanyak 15,5 juta orang serta pada tahun 2020 diperkirakan jumlah wanita yang hidup dalam
usia menopause adalah 30,3 juta orang Baziad, 2003 selain itu diperkirakan penduduk Indonesia akan meningkat pada tahun 2025 menjadi 270,54 juta orang dan
jumlah wanita yang berusia di atas 50 tahun diperkirakan sebanyak 34,4 juta orang Bappenas, 2008.
tahun ke depan.
Sampai akhir abad ke-21 di Indonesia akan dijumpai sekitar 8-10 lansia dan wanita lebih banyak dibandingkan dengan kaum pria. Dalam perjalanan hidupnya
seorang wanita yang mencapai umur sekitar 45 tahun, mengalami penuaan indung telur, sehingga tidak sanggup memenuhi estrogen Manuaba, 2009.
Data Badan Pusat Statistik Aceh menggambarkan pada tahun 2011 jumlah penduduk di Provinsi Aceh sebanyak 4,6 juta jiwa dengan jumlah wanita yang
Universitas Sumatera Utara
berusia 50 tahun ke atas sebanyak 388.609 jiwa dan menurut Bappenas 2008 diperkirakan pada tahun 2020 wanita Aceh yang berusia 50 tahun ke atas berjumlah
463.700 jiwa. Tidak ada perhitungan yang tepat mengenai mengenai usia pastinya seorang
wanita akan mengalami menopause, hal ini tergantung dari setiap individu. Menurut Yatim 2001 rata-rata seorang wanita memasuki masa menopause berbeda pada
setiap ras. Meskipun dalam satu ras, tetap tidak sama pada setiap orang. Wanita Eropa ras Kaukasus mengalami menopause usia 47,49-50,2 tahun, wanita ras Negro
pada usia 49,31 tahun, wanita ras Melanesia adalah usia 47,3 tahun dan wanita ras Asia mengalami menopause pada usia 44 tahun.
Penelitian yang dilakukan Pokoradi dkk 2011 menggambarkan bahwa wanita Inggris mengalami menopause alami rata-rata pada usia 49 tahun dan
mengalami menopause karena proses pembedahan rata-rata usia 42,4 tahun. Menurut Morgan dan Hamilton 2009 terdapat 6 wanita mengalami menopause pada usia
35 tahun, 25 pada usia 44 tahun dan 75 pada usia 50 tahun, serta 94 pada usia 55 tahun.
Begitu juga menurut Proverawati dan Sulistyawati 2010 bahwa rata-rata wanita mengalami menopause berada pada usia sekitar 45-50 tahun dan hal itu tidak
jauh berbeda dengan penelitian Safitri 2009 di Kelurahan Titi Papan Kota Medan rata-rata usia menopause adalah 45,2 tahun, penelitian Setiasih 2003 pada wanita di
Pusat Pembinaan Lanjut Usia Desa Cimari Jawa Barat, yang menemukan rata-rata
Universitas Sumatera Utara
usia menopause 47,4 tahun dan penelitian Anggraini 2001 di Kecamatan Kartasura yang menemukan rata-rata usia menopause 49,7 tahun.
Wanita usia menopause akan banyak mengalami risiko kesehatan karena berkurangnya estrogen, maka sudah sepantasnya perhatian besar diberikan. Hal-hal
yang perlu diperhatikan diantaranya adalah mengatur gaya hidup yang lebih sehat dengan memperhatikan gizi seimbang, menghindarkan stress, mengawasi tekanan
darah dan olahraga teratur Fairus dan Prasetyowati, 2011. Penduduk kota Langsa pada tahun 2011 berjumlah 152.355 jiwa dengan
wanita yang berusia 50 tahun ke atas sebanyak 12.754 jiwa Dinas Kesehatan Kota Langsa, 2011. Puskesmas Langsa Barat yang merupakan bagian dari Dinas
Kesehatan Kota Langsa, pada tahun 2012 memiliki jumlah penduduk sebanyak 18.981 jiwa dan jumlah wanita yang berusia 40–55 tahun sebanyak 1.725 jiwa.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat diperoleh data bahwa dari 20 orang wanita berusia 45-55 tahun yang diambil
dari 10 desa masing-masing desa sebanyak 2 orang terdapat sebanyak 2 orang 10 belum menopause dan sebanyak 18 orang 90 telah menopause,
diantaranya usia menopause 45 tahun sebanyak 2 orang 11,11 dan usia menopause 50 tahun sebanyak 9 orang 50.
Pada wanita usia menopause 50 tahun terdapat usia menarche ≥14 tahun
33,33, menikah 66,67, jumlah anak ≥2 orang 77,78, menggunakan
kontrasepsi 33,33, tidak mempunyai kebiasaan merokok 100, tidak mempunyai riwayat penyakit 100 serta pada wanita usia menopause 45 tahun
Universitas Sumatera Utara
terdapat usia menarche 14 tahun 50, jumlah anak 2 orang 100, tidak menggunakan kontrasepsi 100, mempunyai kebiasaan merokok 50,
mempunyai riwayat penyakit 50. Sementara bila dilihat dari pola makan, terdapat sebesar 66,67 yang mengkonsumsi sayuran, buah-buahan dan jenis
kacang-kacangan termasuk tahu dan tempe 3 kali seminggu. Banyak hal yang dapat memengaruhi menopause, diantaranya faktor usia
sewaktu mendapat haid pertama menarche, status pernikahan, jumlah anak, pemakaian kontrasepsi dan merokok Kasdu, 2002 sedangkan menurut Baziad
2003 memasuki usia menopause lebih awal dijumpai pada wanita kembar dizigot atau wanita yang siklus haid yang pendek, wanita nullipara, wanita dengan diabetes
mellitus NIDDM, perokok berat, kurang gizi, wanita vegetarian, wanita dengan sosioekonomi rendah dan wanita yang hidup pada ketinggian 4000 m. Selain itu
Kusmiran 2011 juga menyebutkan bahwa faktor-faktor seperti genetik, merokok, pengangkatan ovarium dan kemoterapi memengaruhi menopause.
Penelitian yang dilakukan Paola dkk 2006 menemukan bahwa rentang siklus menstruasi yang pendek p=0,01, penggunaan kontrasepsi oral yang pendek
p=0,03, indeks massa tubuh ≤27 kgm² p=0,02, paritas 2 p=0,04, tingkat
pendidikan yang rendah p=0,01 dan mempunyai riwayat merokok p=0,05 berhubungan dengan terjadinya usia menopause dini. Begitu juga penelitian
yang dilakukan Pokoradi dkk 2011 menggambarkan bahwa kebiasaan merokok, pernah menggunakan kontrasepsi oral, sterilisasi, adanya riwayat endometriosis dan
Universitas Sumatera Utara
pernah menggunakan terapi hormon pengganti berhubungan terjadinya menopause dini.
Mengingat banyak faktor yang memengaruhi menopause dan terbatasnya data yang ada maka penulis hanya meneliti beberapa faktor yaitu usia menarche,
status perkawinan, paritas, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan konsumsi fitoestrogen pada wanita usia 40–55 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Langsa Barat.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah rata-rata wanita yang mendapatkan menopause terjadi pada
saat usia 45–50 tahun, tetapi pada studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat terdapat wanita dengan usia menopause di luar dari rata-rata, maka
untuk itu perlu diketahui faktor-faktor apakah yang memengaruhi waktu terjadinya menopause pada wanita di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor-faktor usia menarche, status perkawinan, paritas, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan konsumsi
fitoestrogen yang memengaruhi waktu terjadinya menopause pada wanita di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Hipotesis
Faktor-faktor usia menarche, status perkawinan, paritas, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan konsumsi fitoestrogen berpengaruh
terhadap waktu terjadinya menopause. 1.5 Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi bagi Puskesmas Langsa Barat dalam membuat perencanaan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi pada masa menopause sehingga
diharapkan wanita tepat waktu saat memasuki menopause. 2. Sebagai acuan bagi Puskesmas Langsa Barat untuk memberikan penyuluhan
tentang faktor-faktor yang memengaruhi waktu terjadinya menopause sehingga diharapkan wanita memahami dan siap menghadapi menopause.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA