Pengaruh Status Perkawinan terhadap Waktu Terjadinya Menopause Pengaruh Paritas terhadap Waktu Terjadinya Menopause

Menurut Manuaba 2010 menopause ada hubungan dengan menarche. Apabila wanita mengalami pubertas prekok, maka menopause akan terjadi makin cepat. Hal ini disebabkan karena degenerasi oosit lebih cepat, menjadi atresia dan tidak berfungsi. Begitu juga pada wanita usia 40–55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat yang mengalami waktu haid pertama pada usia rata-rata 14 tahun, akan mengalami waktu terjadinya menopause dengan normal 45–50 tahun.

5.3 Pengaruh Status Perkawinan terhadap Waktu Terjadinya Menopause

Pada analisis univariat didapatkan bahwa wanita usia 40–55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat dengan status menikah sebesar 88,4 dan sisanya tidak menikah sebesar 11,6. Hasil analisis pengaruh status perkawinan terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa dari 99 wanita usia 40–55 tahun yang menikah terdapat 37,4 diantaranya yang mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal dan dari 13 wanita usia 40–55 tahun yang tidak menikah terdapat sebesar 76,9 diantaranya yang mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,007 berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara status perkawinan terhadap waktu terjadinya menopause. Penelitian Reynolds dan Obermeyer 2005 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status perkawinan dengan usia menopause p0,05. Begitu juga Melati 2011 yang melakukan penelitian di Kota Bogor Jawa Universitas Sumatera Utara Barat menghasilkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara onset terjadinya menopause dengan status perkawinan p0,05, dimana wanita yang tidak menikah memiliki kemungkinan mengalami onset menopause dini tiga kali lebih besar dari pada wanita yang menikah. Cutler dkk 1986 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan estrogen yang lebih tinggi pada wanita yang menikah.

5.4 Pengaruh Paritas terhadap Waktu Terjadinya Menopause

Pada analisis univariat didapatkan bahwa wanita usia 40-55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat dengan paritas ≥2 sebesar 74,1 dan paritas 2 sebesar 25,9. Hasil analisis pengaruh paritas terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa dari 83 wanita usia 40–55 tahun dengan paritas ≥2 terdapat sebesar 33,7 mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal dan dari 29 wanita usia 40–55 tahun dengan paritas 2 terdapat 65,5 diantaranya yang mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,003, bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas terhadap waktu terjadinya menopause. Pada analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan paritas terhadap waktu terjadinya menopause dimana nilai p=0,005 α=0,05 dan OR=3,88 dengan 95 CI=1,5-10,03. Kemungkinan wanita usia 40–55 tahun dengan paritas 2 akan mengalami waktu menopause yang tidak normal 3,88 kali lebih tinggi dibanding wanita usia 40–55 tahun dengan paritas ≥2. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan Mufidah 2011 memperlihatkan bahwa dari 82 responden terdapat 51,2 multipara dan 48,8 responden yang mengalami menopause normal 45–50 tahun, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara paritas dan usia menopause p=0,024. Hal yang sama pada penelitian Kaczmarek 2007 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan paritas dengan usia menopause p0,01. Rata-rata jumlah anak pada wanita usia 40–55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat adalah 3,66 atau 4 orang. Dari hasil wawancara diketahui bahwa alasan jumlah anak 2 adalah keinginan untuk mendapatkan anak laki-laki dan anak perempuan, tidak cocok saat menggunakan kontrasepsi serta keinginan untuk memiliki keluarga yang besar.

5.5 Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Waktu Terjadinya Menopause

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

19 88 123

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 16

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 9

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 18

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 4

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 21

Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Terjadinya Menopause pada Wanita Usia 40–55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause - Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Terjadinya Menopause pada Wanita Usia 40–55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat

0 0 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI WAKTU TERJADINYA MENOPAUSE PADA WANITA USIA 40 – 55 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA BARAT TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehat

0 0 16