BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menopause
Istilah menopause pertama kali digunakan pada tahun 1872. Istilah ini berasal dari kata Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan paussis yang berarti jeda. Pada
saat itu, dunia kedokteran barat melihat menopause sebagai krisis medis yang berpotensi menyebabkan berbagai penyakit mulai dari diare hingga diabetes
Clark, 2005. Menopause didefinisikan secara klinis sebagai waktu dimana seorang wanita
tidak mengalami menstruasi selama satu tahun, yang diawali dengan tidak teraturnya periode menstruasi dan diikuti dengan berhentinya periode menstruasi. Menopause
merupakan fase dalam kehidupan seorang wanita yang ditandai dengan berhentinya masa subur Northrup, 2006.
Menurut Winkjosastro 2008 menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosis dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-
kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan perdarahan yang berkurang.
2.1.1 Batasan Usia Menopause
Menopause terjadi pada usia yang bervariatif, rata-rata usia menopause 45-50 tahun dan pada dewasa ini ada kecendrungan untuk terjadinya menopause pada
Universitas Sumatera Utara
umur yang lebih tua Sibagariang dkk, 2010 dan Manuaba 1993 juga berpendapat bahwa rata-rata usia menopause 45–50 tahun.
Menopause terjadi pada akhir suatu siklus yang dimulai pada masa remaja dengan munculnya menarche. Secara umum, wanita barat pertama kali mendapat
menstruasi pada usia 12 tahun, sedangkan haid berakhir pada usia 45 sampai 53 tahun. Relatif sedikit wanita mulai menopause pada usia 40 tahun dan beberapa
mengalaminya setelah berusia 53 tahun Reitz, 1993. Amigomi dkk 2000 dalam penelitiannya memperlihatkan bahwa rata-rata
wanita Itali mulai menopause pada usia 50,2 tahun dan hasil penelitian Reynolds dan Obermeyer 2003 mengambarkan rata-rata wanita menopause di Maroko pada usia
48,4 tahun, selain itu Oya dan Mellem 2004 melaporkan bahwa wanita di kota Ankara Turki rata-rata menopause pada usia 47 tahun serta Reynolds dan Obermeyer
2005 mendapatkan hasil rata-rata wanita menopause di Spanyol saat usia 51,7 tahun serta di Amerika pada usia 52,6 tahun. Sementara wanita Cina rata-rata mengalami
menopause pada usia 50 tahun Li, 2012. Menurut Syaifuddin 2009 menopause terjadi pada usia 45-50 tahun. Pada
masa menopause, siklus haid menjadi tidak teratur, ovulasi tidak terjadi selama beberapa siklus, selama beberapa bulan atau beberapa tahun dan terhenti sama sekali.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usia seorang wanita akan mengalami menopause sangat bervariatif. Hal ini sangat bergantung pada berbagai
faktor yang memengaruhinya, namun dapat dikatakan rata-rata seorang wanita akan mengalami menopause sekitar pada usia 45 sampai 50 tahun Kasdu, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Klasifikasi Menopause
Seorang wanita mengalami menopause dalam waktu yang berbeda-beda, dapat terjadi cepat ataupun lambat tergantung jenis menopause yang dialaminya.
Menopause dapat dibagi dalam empat jenis yaitu : 1. Menopause Alamiah
Menopause alamiah terjadi secara bertahap, biasanya antara usia empat puluh lima dan lima puluh, pada diri wanita yang paling tidak mempunyai satu indung telur.
Durasinya, dalam kebanyakan kasus adalah lima sampai sepuluh tahun, meskipun seluruh proses itu kadang-kadang memerlukan waktu tiga belas tahun. Selama itu,
menstruasi dapat berhenti selama beberapa bulan dan kemudian kembali, dimana durasi, intensitas, dan alirannya dapat bertambah atau berkurang Northrup, 2006.
2. Menopause Prematur Menopause prematur terjadi agak lebih cepat dibanding menopause alamiah,
yaitu pada wanita di usia tiga puluhan atau awal empat puluhan yang mempunyai setidak-tidaknya satu indung telur. Kira-kira satu di antara seratus wanita
menyelesaikan transisi menopause pada usia empat puluh atau lebih muda lagi, mungkin mempunyai penyakit yang memberi pengaruh buruk pada fungsi-fungsi
reproduksi yang berkaitan dengan hormon. Durasi biasanya lebih pendek daripada menopause alamiah, satu sampai tiga tahun. Karena transisi berlangsung lebih cepat
dan karena perubahan awal itu sering terkait dengan kondisi fisik yang sudah ada sebelumnya, maka ada beberapa wanita yang menjalani menopause prematur
membutuhkan suplemen hormon selama masa penyesuaian Northrup, 2006.
Universitas Sumatera Utara
3. Menopause Terlambat Menopause terlambat adalah menopause yang terjadi pada usia 55 tahun
ke atas. Salah satu faktor yang memungkinkan seorang wanita akan mengalami keterlambatan menopause adalah apabila memiliki kelebihan berat badan. Sebagian
besar estrogen dibuat didalam endometrium, akan tetapi sejumlah kecil estrogen juga dibuat di bagian tubuh yang lain, termasuk di sel-sel lemak. Apabila seorang wanita
mengalami obesitas maka wanita tersebut akan memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dalam seluruh masa hidupnya Fox-Spencer dan Brown, 2007.
4. Menopause Buatan Menopause buatan dapat terjadi secara mendadak, disebabkan karena operasi
pengangkatan atau gangguan pada fungsi reproduksi termasuk pengangkatan indung telur atau gangguan pada aliran darah ke indung telur, oleh radiasi atau kemoterapi,
atau oleh pemberian obat-obatan tertentu yang dapat mempercepat menopause atau karena alasan-alasan medis. Bahkan pengikatan tuba telah terbukti dapat
menurunkan kadar progesteron selama paling sedikit satu tahun setelah prosedur dijalankan.
Perkiraan mutakhir menyebutkan bahwa kira-kira ada satu diantara empat wanita Amerika yang akan memasuki menopause buatan. Karena tidak ada
kemungkinan bagi penyesuaian gradual pada penurunan hormon, gejala-gejala menopause buatan dapat terjadi sangat parah dan melemahkan. Hampir bisa
dipastikan, terapi suplemen hormon dipilih untuk meringankan ketidaknyamanan fisik Northrup, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa penelitian yang memperlihatkan adanya dampak menopause dini dan terlambat adalah penelitian Hsieh 2006 menghasilkan bahwa usia pada saat
menopause juga merupakan faktor risiko terhadap kanker payudara. Wanita dengan perbedaan usia menopause setiap 5 tahun memiliki risiko 17 lebih tinggi
terkena kanker payudara dan penelitian Le dkk 2012 di Vietnam menghasilkan bahwa menopause terlambat secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko
terjadinya kanker.
2.1.3 Proses Menopause