Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode Pengukuran Metode Analisis Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional dimana melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan Machfoedz, 2008. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah seluruh wanita berusia 40-55 tahun yang menopause dan terdaftar sebagai penduduk di wilayah Puskesmas Langsa Barat pada tahun 2013.

3.3.2 Sampel

Besarnya sampel dalam penelitian ini didapat dengan rumus Lemeshow : � = 〔Z₁₋α̸₂ �P₀1 − P₀ + Z₁₋ᵦ �Pₐ1 − Pₐ〕² Pₐ − Pₒ² Universitas Sumatera Utara dimana, α = tingkat kemaknaan = 5 Z ₁₋�̸₂ nilai baku normal α=0,05 adalah 1,96 β = power = 10, Z ₁₋ᵦ nilai baku normal pada β=0,10 adalah 1,282 Po = proporsi di populasi yaitu proporsi wanita yang mengalami menopause normal sebesar 0,63 Masruroh, 2012. Pa = perkiraan proporsi di populasi yaitu proporsi perbedaan sebesar 0,78. Pa-Po = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di populasi sebesar 0,15. Sehingga : � = 〔1,96 �0,630,37 + 1,282�0,780,22〕² 0,78 ‒ 0,63² � = 〔 0,9463 + 0,5311〕² 0,0225 n = 97 Berdasarkan rumus di atas diperoleh sampel minimal sebanyak 97 orang. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 112 orang dan penarikan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling. Adapun kriteria inklusi adalah wanita yang mengingat usia menarche

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan tehnik wawancara. Universitas Sumatera Utara

3.5 Metode Pengukuran

Definisi operasional variabel, cara ukur dan hasil ukur dirangkum dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel, Cara Pengukuran dan Hasil Ukur Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Variabel Dependen Waktu terjadinya menopause Variabel Independen Menarche Status perkawinan Paritas Pemakaian kontrasepsi Merokok Riwayat penyakit Konsumsi fitoestrogen Saat responden mengalami berhentinya menstruasi selama minimal 12 bulan, dengan batasan normal adalah usia 45–50 tahun. Usia responden pada saat mengalami menstruasi pertama kali. Status responden dalam ikatan pernikahan. Jumlah semua anak yang pernah dilahirkan responden. Suatu cara pengendalian fertilitas secara hormonal yang pernah digunakan oleh responden untuk mencegah kehamilan. Status responden yang berhubungan dengan kebiasaan mengisap rokok. Penyakit yang berkaitan dengan alat reproduksi sehingga responden mengalami menopause diantaranya endometriosis, kanker ovarium, kanker rahim. Banyaknya fitoestrogen yang dikonsumsi. Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara - Normal - Tidak normal - 14 tahun - ≥14 tahun - Menikah - Tidak menikah - ≥2 orang - 2 orang - Pernah - Tidak pernah - Tidak merokok - Merokok - Tidak pernah menderita penyakit - Pernah menderita penyakit - ≥30 mghari - 30 mghari Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Analisis Data

Metode Analisa data yang digunakan adalah 1. Analisis univariat Analisa ini bertujuan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi variabel independen yaitu menarche, status perkawinan, paritas, pemakaian kontrasepsi, merokok, riwayat penyakit dan konsumsi fitoestrogen serta data variabel dependen yaitu waktu terjadinya menopause pada wanita usia 40-55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat. 2. Analisis bivariat Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat ⍺=0,05. Pengambilan keputusan adalah jika ⍺0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen, tetapi apabila ⍺0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. 3. Analisis multivariat Analisis ini dilakukan dengan menggunakan regresi logistik berganda yaitu untuk melakukan prediksi seberapa jauh nilai variabel dependen bila nilai variabel independen berubah. Regresi logistik berganda digunakan jika parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan lebih dari satu variabel independen ingin diestimasikan sehingga diperoleh persamaan regresi logistik berganda sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara � = 1 1 + �⁻⁽ᵅ⁺ᵇ¹ˣ¹⁺ᵇ²ˣ²⁺ᵇ³ˣ³⁺ᵇ⁴ˣ⁴⁺ᵇ⁵ˣ⁵⁺ᵇ⁶ˣ⁶⁺ᵇ⁷⁺˟⁷⁾ dimana : p = nilai probabilitas waktu terjadinya menopause ɑ = konstanta b ₁,₂,..,₇ = nilai beta X ₁ = variabel menarche X ₂ = variabel status perkawinan X 3 X = variabel paritas 4 X = variabel pemakaian kontrasepsi 5 X = variabel merokok 6 X ₇ = variabel konsumsi fitoestrogen = variabel riwayat penyakit e = bilangan alamiah yang besarnya 2,718 Penentuan variabel yang layak masuk sebagai kovariat dalam analisis regresi logitik berganda adalah variabel pada analisis bivariat yang mempunyai nilai p0,25. Variabel tidak diturutkan dalam pengolahan data apabila pada analisis bivariat ditemukan p0,25 Dahlan, 2008. Hasil analisis regresi logistik berganda dapat disimpulkan dengan melihat nilai p pada tingkat kepercayaan 95, bila variabel mempunyai nilai p0,05 berarti tidak memiliki pengaruh yang bermakna dan dikeluarkan dari model analisis regresi logistik berganda, variabel yang mempunyai nilai p0,05 berarti memiliki pengaruh Universitas Sumatera Utara yang bermakna. Penentuan variabel yang paling dominan berpengaruh dinyatakan dengan nilai β yang paling tinggi. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Langsa Barat terletak di Jalan Prof. A. Majid Ibrahim di Desa Birem Puntong Kota Langsa dan merupakan salah satu Puskesmas yang berada di wilayah pemerintahan Kota Langsa. Apabila ditinjau dari segi geografi, letak wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat sangat strategis, berada di jalan utama sehingga mudah dijangkau baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat terdiri dari sepuluh desa yaitu Desa Seurigit, Simpang Lhee, Lhok Banie, Paya Bujok Beuramo, Paya Bujok Teungoh, Birem Puntong, Alue Dua, Timbang Langsa, Bakaran Batee dan Serambi Indah dengan luas wilayah ± 48,91 km 2 Puskesmas Langsa Barat memiliki 1 Puskesmas keliling, 1 Puskesmas Pembantu, 10 Polindes dan 1 kendaraan dinas. Dalam memberikan pelayanan kesehatan Puskesmas juga memiliki 10 poli yaitu poli umum, poli anak, kesehatan . Wilayah-wilayah tersebut dibatasi oleh beberapa kecamatan yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Birem Bayeun dan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Langsa Kota dan Kecamatan Langsa Baro, di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka dan Kecamatan Langsa Baro dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Langsa Barat. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

19 88 123

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 16

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 9

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 18

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 4

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 21

Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Terjadinya Menopause pada Wanita Usia 40–55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause - Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Terjadinya Menopause pada Wanita Usia 40–55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat

0 0 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI WAKTU TERJADINYA MENOPAUSE PADA WANITA USIA 40 – 55 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA BARAT TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehat

0 0 16