Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Psikologis pada Masa Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 No. Perubahan Psikologis Ya Tidak n n 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Adanya kecemasan Mudah tersinggung Merasa takut menjadi tua Merasa tidak dibutuhkan lagi Merasa sudah tidak cantik lagi Ingatan menurun Suasana hati tidak menentu Susah berkosentrasi 97 91 65 68 67 98 104 103 86,6 81,3 58,0 60,7 59,8 87,5 92,9 92,0 15 21 47 44 45 14 8 9 13,4 18,8 42,0 39,3 40,2 12,5 7,1 8,0 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden merasakan adanya kecemasan sebesar 86,6, mudah tersinggung sebanyak 81,3, merasa takut menjadi tua sebesar 58, merasa tidak dibutuhkan lagi sebesar 60,7, merasa sudah tidak cantik lagi sebanyak 59,8, ingatan menurun sebesar 87,5, suasana hati tidak menentu sebesar 92,9 dan susah berkosentrasi sebesar 92. Perubahan psikologis yang paling banyak dirasakan responden pada masa menopause adalah suasana hati tidak menentu sebesar 92,9.

4.5 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen usia menarche, status perkawinan, paritas, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan konsumsi fitoestrogen terhadap variabel dependen waktu terjadinya menopause dengan menggunakan uji Chi-Square pada tingkat kemaknaan α=0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Pengaruh Usia Menarche terhadap Waktu Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 Menarche Waktu Terjadinya Menopause Total p Normal Tidak Normal n n n 14 tahun ≥14 tahun 49 16 65,3 43,2 26 21 34,7 56,8 75 37 100 100 0,026 Dari hasil analisis pengaruh usia menarche terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa terdapat responden yang usia menarche 14 tahun yang mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal sebanyak 26 orang 34,7 dan responden dengan usia menarche ≥14 tahun mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal sebanyak 21 orang 56,8. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,026 ⍺0,05, yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia menarche terhadap waktu terjadinya menopause. Tabel 4.11 Pengaruh Status Perkawinan terhadap Waktu Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 Status Perkawinan Waktu Terjadinya Menopause Total p Normal Tidak Normal n n n Menikah Tidak Menikah 62 3 62,6 23,1 37 10 37,4 76,9 99 13 100 100 0,007 Hasil analisis pengaruh status perkawinan terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa responden yang menikah dan mengalami waktu menopause tidak normal sebanyak 37 orang 37,4 serta responden yang tidak menikah dan mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 10 Universitas Sumatera Utara orang 76,9. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,007, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status perkawinan terhadap waktu terjadinya menopause. Tabel 4.12 Pengaruh Paritas terhadap Waktu Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 Paritas Waktu Terjadinya Menopause Total p Normal Tidak Normal n n n ≥2 orang 2 orang 55 10 66,3 34,5 28 19 33,7 65,5 83 29 100 100 0,003 Dari hasil analisis pengaruh paritas terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa responden dengan paritas ≥2 yang mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 28 orang 33,7 dan responden dengan paritas 2 yang mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal sebanyak 19 orang 65,5. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,003, berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas terhadap waktu terjadinya menopause. Tabel 4.13 Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Waktu Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 Pemakaian Kontrasepsi Waktu Terjadinya Menopause Total p Normal Tidak Normal n n n Pernah Tidak pernah 27 38 75,0 50,0 9 38 25,0 50,0 36 76 100 100 0,012 Dari hasil analisis pengaruh pemakaian kontrasepsi terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa responden yang pernah memakai kontrasepsi dan Universitas Sumatera Utara mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 9 orang 25 dan responden yang tidak pernah memakai kontrasepsi dan mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 38 orang 50. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,012, berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemakaian kontrasepsi terhadap waktu terjadinya menopause. Tabel 4.14 Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap Waktu Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 Kebiasaan Merokok Waktu Terjadinya Menopause Total p Normal Tidak Normal n n n Merokok Tidak merokok 5 60 41,7 60,0 7 40 58,3 40,0 12 100 100 100 0,224 Berdasarkan hasil analisis pengaruh kebiasaan merokok terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa responden yang mempunyai kebiasaan merokok yang mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 7 orang 58,3 dan responden yang tidak mempunyai kebiasaan merokok namun mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 40 orang 40. Apabila dilihat dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,224, berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok terhadap waktu terjadinya menopause. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Pengaruh Riwayat Penyakit terhadap Waktu Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 Riwayat Penyakit Waktu Terjadinya Menopause Total p Normal Tidak Normal n n n Tidak pernah Pernah 64 1 61,0 14,3 41 6 39,0 85,7 105 7 100 100 0,040 Dari hasil analisis pengaruh riwayat penyakit terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa responden yang tidak pernah mempunyai riwayat penyakit yang mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal sebanyak 41 orang 39 dan responden yang pernah mempunyai riwayat penyakit yang mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 6 orang 85,7. Analisis dengan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel 50 yang nilai harapannya kurang dari 5. Selanjutnya dilakukan uji Exact Fisher. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,04, bahwa ada hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit terhadap waktu terjadinya menopause. Tabel 4.16 Pengaruh Konsumsi Fitoestrogen terhadap Waktu Terjadinya Menopause di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat Tahun 2013 Konsumsi Fitoestrogen Waktu Terjadinya Menopause Total p Normal Tidak Normal n n n ≥30 mghari 30 mghari 26 39 78,8 49,4 7 40 21,2 50,6 33 79 100 100 0,004 Hasil analisis pengaruh konsumsi fitoestrogen terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa responden yang mengkonsumsi fitoestrogen ≥30 mghari dan mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak Universitas Sumatera Utara 7 orang 21,2, meliputi usia menopause lebih cepat 45 tahun sebanyak 2 orang dan usia menopause lebih lambat 50 tahun sebanyak 5 orang. Sementara responden yang mengkonsumsi fitoestrogen 30 mghari dan mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 40 orang 50,6, meliputi usia menopause cepat 45 tahun sebanyak 24 orang dan usia menopause lebih lambat 50 tahun sebanyak 16 orang. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,004, bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsumsi fitoestrogen dan waktu terjadinya menopause.

4.6 Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

19 88 123

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 16

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 2

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 9

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 18

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 4

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Wanita Usia Subur Melakukan Pemeriksaan Pap Smear di Desa Sembahe Wilayah Kerja Puskesmas Sibolangit Tahun 2017

0 0 21

Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Terjadinya Menopause pada Wanita Usia 40–55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat

0 0 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause - Faktor-faktor yang Memengaruhi Waktu Terjadinya Menopause pada Wanita Usia 40–55 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Barat

0 0 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI WAKTU TERJADINYA MENOPAUSE PADA WANITA USIA 40 – 55 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANGSA BARAT TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehat

0 0 16