Penggunaan fitoestrogen yang bersumber pada makanan diyakini merupakan cara aman untuk mempertahankan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh wanita.
Konsumsi fitoestrogen 30-50 mghari diperlukan untuk mendatangkan efek biologis yang menyehatkan tubuh Sethcell, 1998. Beberapa studi epidemiologi menunjukkan
konsumsi fitoestrogen dapat meringankan gejala menopause, mengurangi keluhan panas yang umumnya dialami wanita yang memasuki menopause, mencegah
kehilangan massa tulangosteoporosis, menurunkan risiko terjadinya kanker payudara dan penyakit jantung Hughes, 2003.
Penelitian Muljati dkk 2003 menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jumlah tahu yang dikonsumsi dengan usia menopause dimana
p=0,010 dan dinyatakan bahwa wanita yang kurang mengkonsumsi fitoestrogen memiliki resiko tinggi untuk menopause dini.
2.4 Landasan Teori
Menurut Baziad 2003 saat masuknya wanita dalam fase menopause sangat berbeda-beda. Wanita di Eropa tidak sama usia menopausenya dengan wanita
di Asia. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Wanita kembar dizigot, wanita dengan siklus haid memendek, nullipara, perokok
berat, wanita dengan diabetes mellitus NIDDM, wanita kurang gizi, wanita vegetarian, sosioekonomi rendah dan wanita yang hidup pada ketinggian
4000 m akan memasuki menopause lebih awal dibandingkan wanita multipara, wanita yang banyak mengkonsumsi daging atau wanita yang minum
Universitas Sumatera Utara
alkohol. Kusmiran 2011 juga mengungkapkan bahwa selain faktor genetik dan merokok, pengangkatan ovarium dan kemoterapi juga dapat memengaruhi
menopause. Sementera itu menurut Fox-Spencer dan Brown 2007 seorang wanita akan
mengalami menopause dini apabila memiliki kelainan kromosom, pernah menjalani histerektomi, kemoterapi, memiliki riwayat keluarga yang mengalami menopause
dini dan perokok. Kasdu 2002 menyatakan bahwa usia seorang wanita yang akan mengalami menopause sangat bervariatif. Hal ini sangat tergantung pada berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah menarche, faktor psikis, jumlah anak, usia melahirkan, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, sosial
ekonomi dan pendidikan. Menurut Winkjosastro 2008 umur waktu terjadinya menopause juga
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu keturunan, kesehatan umum dan pola kehidupan. Manuaba dkk 2010 menyatakan bahwa riwayat keluarga dengan menopause relatif
muda, menarche yang prekok dan wanita perokok akan mempercepat terjadinya menopause. Adapun faktor-faktor yang memperlambat menopause adalah wanita
yang memiliki kelebihan berat badan, hal ini disebabkan karena cadangan kolesterol dan lemak yang cukup tinggi serta keadaan sosial ekonomi tinggi yang dapat
menyebabkan pemenuhan diet yang baik dan vitamin cukup sehingga vaskularisasi bertambah baik.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Kerangka Konsep