Penelitian yang dilakukan Mufidah 2011 memperlihatkan bahwa dari 82 responden terdapat 51,2 multipara dan 48,8 responden yang mengalami
menopause normal 45–50 tahun, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara paritas dan usia menopause p=0,024. Hal yang sama pada penelitian Kaczmarek
2007 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan paritas dengan usia menopause p0,01.
Rata-rata jumlah anak pada wanita usia 40–55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat adalah 3,66 atau 4 orang. Dari hasil wawancara diketahui
bahwa alasan jumlah anak 2 adalah keinginan untuk mendapatkan anak laki-laki dan anak perempuan, tidak cocok saat menggunakan kontrasepsi serta keinginan untuk
memiliki keluarga yang besar.
5.5 Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Waktu Terjadinya Menopause
Pada analisis univariat didapatkan bahwa wanita usia 40–55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat yang pernah memakai kontrasepsi sebesar 32,1
dan tidak pernah memakai kontrasepsi sebesar 67,9. Hasil analisis pengaruh pemakaian kontrasepsi terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa dari
36 wanita berusia 40–55 tahun yang pernah memakai kontrasepsi terdapat sebesar 75 mengalami waktu terjadinya menopause secara normal dan dari 76 wanita usia
40–55 tahun yang tidak pernah memakai kontrasepsi terdapat masing-masing sebesar 50 mengalami waktu terjadinya menopause dengan normal dan tidak normal.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,012, bahwa
Universitas Sumatera Utara
ada hubungan yang signifikan antara pemakaian kontrasepsi terhadap waktu terjadinya menopause.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wahyuni 2010 di Dusun II Desa Nusamangir Kecamatan Kemrajen Kabupaten Banyumas bahwa terdapat
hubungan yang bermakna antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan kecepatan menopause p=0,003, begitu juga penelitian yang dilakukan Afrinta 2011
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan usia menopause p=0,015.
Menurut Baziad 2003 pada wanita usia perimenopause haid tidak berhenti selama wanita tersebut memakai kontrasepsi hormonal. Perdarahan terus terjadi
selama wanita masih menggunakan pil kontrasepsi secara siklik dan wanita itu tidak mengalami keluhan klimakterium. Untuk menentukan diagnosis menopause, pil
kontrasepsi harus segera dihentikan. Hasil wawancara dengan wanita usia 40–55 tahun yang tidak pernah
menggunakan kontrasepsi menyebutkan bahwa alasan tidak menggunakan kontrasepsi adalah karena tidak mengetahui tentang kontrasepsi, tidak diizinkan
suami, tidak cocok dan jumlah anak masih sedikit. 5.6 Pengaruh Kebiasaan Merokok terhadap Waktu Terjadinya Menopause
Pada analisis univariat didapatkan bahwa wanita usia 40–55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat yang mempunyai kebiasaan merokok sebesar 10,7
dan tidak merokok sebesar 89,3. Hasil analisis pengaruh kebiasaan merokok
Universitas Sumatera Utara
terhadap waktu terjadinya menopause diperoleh bahwa dari 12 wanita usia 40–55 tahun yang mempunyai kebiasaan merokok terdapat 58,3 diantaranya yang
mengalami waktu terjadinya menopause secara tidak normal dan dari 100 wanita usia 40–55 tahun yang tidak mempunyai kebiasaan merokok terdapat sebesar 40 yang
mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai
p=0,224, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok terhadap waktu terjadinya menopause. Namun karena nilai p0,25, variabel
kebiasaan merokok tetap diikutkan dalam analisis multivariat dan hasilnya tetap tidak ada pengaruh yang signifikan apabila mempunyai kebiasaan merokok terhadap waktu
terjadinya menopause dimana nilai p=0,796 α=0,05.
Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Meschia dkk 2000 yang melaporkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok
dengan usia menopause p=0,01 dan penelitian Mikkelsen dkk 2007 menunjukkan bahwa kebiasaan merokok berhubungan secara signifikan dengan lebih cepat
terjadinya menopause OR=1,59. Menurut Tagliaferri dkk 2007 wanita yang merokok menjalani menopause dua tahun lebih awal daripada bukan perokok.
Hasil wawancara terhadap duabelas wanita usia 40–55 tahun yang mempunyai kebiasaan merokok bahwa alasan merokok karena merupakan kebiasaan dari masa
remaja dan hanya untuk mengatasi kebosanan. Namun pada empatpuluh wanita yang tidak mempunyai kebiasaan merokok tetapi mengalami waktu terjadinya menopause
tidak normal, hai ini disebabkan karena sebagian besar wanita usia 40–55 tahun
Universitas Sumatera Utara
adalah ibu rumah tangga 78,6 yang kontak dengan perokok di lingkungan rumah atau disebut sebagai perokok pasif.
Menurut Baziad 2003 wanita perokok berat akan memasuki menopause lebih awal. Begitu juga penelitian Paola dkk 2007 menunjukkan bahwa kebiasaan
merokok 15 batang perhari berhubungan dengan menopause dini p0,05. Meskipun kebiasaan merokok tidak berhubungan dengan waktu terjadinya
menopause, namun harus disadari oleh wanita bahwa merokok dapat menyebabkan kanker paru, kanker leher rahim serta menurunkan fertilitaskesuburan. Diperkirakan
kesuburan wanita perokok hanya 72 dari kesuburan wanita yang tidak merokok Aditama, 2011.
5.7 Pengaruh Riwayat Penyakit terhadap Waktu Terjadinya Menopause