7 orang 21,2, meliputi usia menopause lebih cepat 45 tahun sebanyak 2 orang dan usia menopause lebih lambat 50 tahun sebanyak 5 orang. Sementara
responden yang mengkonsumsi fitoestrogen 30 mghari dan mengalami waktu terjadinya menopause tidak normal sebanyak 40 orang 50,6, meliputi usia
menopause cepat 45 tahun sebanyak 24 orang dan usia menopause lebih lambat 50 tahun sebanyak 16 orang.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan nilai p=0,004, bahwa ada hubungan yang signifikan antara
konsumsi fitoestrogen dan waktu terjadinya menopause.
4.6 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk melihat kemungkinan terjadinya pengaruh antara variabel independen usia menarche, status perkawinan, paritas,
pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan konsumsi fitoestrogen terhadap variabel dependen waktu terjadinya menopause pada wanita
usia 40–55 tahun di Wilayah Puskesmas Langsa Barat. Analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda.
Sebelum melakukan analisis multivariat maka dilakukan terlebih dahulu pemilihan variabel yang menjadi kandidat model multivariat. Variabel yang menjadi
kandidat multivariat adalah variabel independen dengan nilai p0,25 dalam analisis bivariat, sehingga variabel kebiasaan merokok termasuk dalam kandidat model
multivariat walaupun memiliki nilai p=0,224.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Pemilihan Kandidat Model untuk Multivariat No
Variabel p
1. Usia menarche
0,026 2.
Status perkawinan 0,007
3. Paritas
0,003 4.
Pemakaian kontrasepsi 0,012
5. Kebiasaan merokok
0,224 6.
Riwayat penyakit 0,040
7. Konsumsi fitoestrogen
0,004 Dari Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa ketujuh variabel masuk menjadi
kandidat model yaitu variabel usia menarche, status perkawinan, paritas, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan konsumsi fitoestrogen karena
memiliki nilai p0,25. Selanjutnya dilakukan analisis regresi logistik berganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersamaan terhadap variabel
dependen dimana usia menarche, status perkawinan, paritas, pemakaian kontrasepsi, kebiasaan merokok, riwayat penyakit dan konsumsi fitoestrogen diolah secara
bersamaan dengan menggunakan metode forward.
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Logistik Ganda
Variabel B
Sig Exp B
95 CI Lower
Upper
Menarche 1,230
0,008 3,421
1,387 8,438
Paritas 1,356
0,005 3,882
1,502 10,034
Konsumsi Fitoestrogen 1,387
0,009 4,004
1,423 11,268
Constant -2,148
0,000 0,117
Pada Tabel 4.18 memperlihatkan bahwa hasil analisis regresi logistik berganda ternyata variabel usia menarche, paritas dan konsumsi fitoestrogen memiliki
nilai p0,05 dan ini berarti variabel usia menarche, paritas dan konsumsi fitoestrogen
Universitas Sumatera Utara
secara bersamaan berpengaruh terhadap waktu terjadinya menopause serta variabel yang dominan berpengaruh adalah konsumsi fitoestrogen OR=4,004 dibandingkan
menarche OR=3,421 dan paritas OR=3,882.
Tabel 4.19 Nilai Probabilitas Waktu Terjadinya Menopause No.
Menarche Paritas
Konsumsi Fitoestrogen p
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
0,104 0,285
0,312 0,318
0,590 0,608
0,644 0,860
0 = 14 tahun 0 =
≥2 0 =
≥30 mghari 1 =
≥14 tahun 1 = 2
1 = 30 mghari Berdasarkan Tabel 4.19 terlihat bahwa probabilitas untuk mengalami waktu
terjadinya menopause tidak normal apabila seorang wanita dengan usia menarche ≥14 tahun, paritas 2 dan konsumsi fitoestrogen 30 mghari secara bersamaan
adalah sebesar 86.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN