Tabel 4.10 Distribusi Proporsi Komplikasi Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012
Komplikasi
Ada
Komplikasi
Tidak Ada Komplikasi
Total No
Penatalaksanaan Medis
f f
f
1. Tidak diterapi
16 24,6
49 75,4
65 100,0
2. Bedah
6 13,3
39 86,7
45 100,0
p=0,146 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada bayi yang tidak diterapi,
proporsi komplikasi lebih besar adalah tidak ada komplikasi 75,4 sedangkan ada komplikasi 24,6. Pada bayi dengan penatalaksanaan medis bedah, proporsi
komplikasi lebih besar adalah tidak ada komplikasi 86,7 sedangkan ada komplikasi 13,3.
Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p0,05 yang artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara komplikasi berdasarkan
penatalaksanaan medis.
4.4.5 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Komplikasi
Lama rawatan rata-rata bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 Lama Rawatan Rata-rata Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Komplikasi di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2010-2012
Lama Rawatan Rata-rata Bayi No.
Komplikasi f
X SD
1. Ada Komplikasi
22 15,05
15,990 2.
Tidak Ada Komplikasi 88
13,19 10,734
Universitas Sumatera Utara
p=0,946 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa lama rawatan rata-rata bayi
dengan ada komplikasi adalah 15,05 15 hari, sedangkan tidak ada komplikasi 13,19 13 hari.
Berdasarkan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p0,05, hal ini berarti tidak ada perbedaan bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan komplikasi.
4.4.6 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi penatalaksanaan medis bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-
2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.12 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan
Sewaktu Pulang di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012
Penatalaksanaan Medis
Tidak
diterapi
Bedah Total
No Keadaan Sewaktu Pulang
f f
f
1. Pulang Berobat Jalan PBJ
16 30,2
37 69,8
53 100,0
2. Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS
27 81,8
6 18,2
33 100,0
3. Meninggal
22 91,7
2 8,3
24 100,0
p=0,000 Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa pada bayi yang pulang berobat
jalan, proporsi penatalaksanaan medis lebih banyak dilakukan adalah bedah 69,8 sedangkan yang tidak diterapi 30,2. Pada bayi yang pulang atas permintaan sendiri,
proporsi penatalaksanaan medis lebih banyak dilakukan adalah tidak diterapi 81,8 sedangkan bedah 18,2. Pada bayi yang meninggal, proporsi penatalaksanaan medis
lebih banyak dilakukan adalah tidak diterapi 91,7 sedangkan bedah 8,3.
Universitas Sumatera Utara
CFR berdasarkan penatalaksanaan medis lebih besar pada bayi yang tidak diterapi 33,8 sedangkan bedah 4,4. CFR bayi yang tidak diterapi tetapi tidak
mengalami komplikasi 20,4. CFR bayi yang tidak diterapi serta mengalami komplikasi 75,0. Sedangkan CFR bayi dengan tindakan bedah serta mengalami
komplikasi 33,3. Hasil analisis statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p0,05 yang
artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang.
4.4.7 Keadaan Sewaktu Pulang Berdasarkan Komplikasi