5.2.5 Penatalaksanaan Medis
Proporsi bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan penatalaksanaan medis di RSUP H. Adam Malik tahun 2010-2012 dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 5.9 Diagram Pie Distribusi Proporsi Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di RSUP H.
Adam Malik Tahun 2010-2012
Dari gambar 5.9 dapat dilihat bahwa proporsi bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan penatalaksanaan medis lebih besar yaitu bayi yang tidak
diterapi 59,1 dibandingkan bedah 40,9. Tindakan bedah yang dilakukan terdiri atas kolostomi sebanyak 10 orang 22,2 dan bedah definitif 35 orang 77,8.
Tindakan yang dilakukan pada bayi yang tidak diterapi berupa pemberian obat-obatan seperti antibiotik dan pemasangan infus untuk mencegah terjadinya
komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
12,33
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Nasir, dkk. di Pediatric Surgical Unit Nigeria pada tahun 1998-2005 yang menyatakan bahwa
penatalaksanaan medis yang lebih banyak dilakukan adalah bedah.
35
5.2.6 Komplikasi
Proporsi bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
Gambar 5.10 Diagram Pie Distribusi Proporsi Bayi yang Menderita penyakit Hirschsprung Berdasarkan Komplikasi di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2010-2012 Dari gambar 5.10 dapat dilihat bahwa proporsi bayi yang menderita penyakit
Hirschsprung lebih besar yaitu tidak mengalami komplikasi 80,0 sedangkan ada komplikasi 20,0. Komplikasi yang dialami diantaranya 17 orang sepsis 77,3, 2
orang stenosis 9,1, dan 3 orang enterokolitis 13,6.
Universitas Sumatera Utara
Infeksi pada penyakit Hirschsprung bersumber pada kondisi obstruksi usus letak rendah. Distensi usus mengakibatkan hambatan sirkulasi darah pada dinding
usus, sehingga dinding usus mengalami iskemia dan anoksia. Jaringan iskemik mudah terinfeksi oleh kuman dan kuman menjadi lebih virulen. Terjadi invasi kuman
dari lumen usus ke mukosa, submukosa, lapisan muscular, dan akhirnya ke rongga peritoneal atau terjadi sepsis.
11
Perawatan serta penanganan yang terlambat menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian sepsis pada bayi yang menderita penyakit
Hirschsprung di RSUP H. Adam Malik Medan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Izadi, dkk. di Specialized Re-
ferral Medical Center at Poursina Hospital, Gilan, Iran Utara pada tahun 1995-2001 yang menyatakan bahwa komplikasi yang paling banyak ditemukan pada bayi yang
menderita penyakit Hirschsprung adalah enterokolitis .
39
5.2.7 Sumber Biaya