Infeksi pada penyakit Hirschsprung bersumber pada kondisi obstruksi usus letak rendah. Distensi usus mengakibatkan hambatan sirkulasi darah pada dinding
usus, sehingga dinding usus mengalami iskemia dan anoksia. Jaringan iskemik mudah terinfeksi oleh kuman dan kuman menjadi lebih virulen. Terjadi invasi kuman
dari lumen usus ke mukosa, submukosa, lapisan muscular, dan akhirnya ke rongga peritoneal atau terjadi sepsis.
11
Perawatan serta penanganan yang terlambat menjadi salah satu penyebab tingginya kejadian sepsis pada bayi yang menderita penyakit
Hirschsprung di RSUP H. Adam Malik Medan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Izadi, dkk. di Specialized Re-
ferral Medical Center at Poursina Hospital, Gilan, Iran Utara pada tahun 1995-2001 yang menyatakan bahwa komplikasi yang paling banyak ditemukan pada bayi yang
menderita penyakit Hirschsprung adalah enterokolitis .
39
5.2.7 Sumber Biaya
Proporsi bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan sumber biaya di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.11 Diagram Bar Distribusi Proporsi Bayi yang Menderita Penyakit
Hirschsprung Berdasarkan Sumber Biaya di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010-2012
Dari gambar 5.11 dapat dilihat bahwa proporsi bayi yang menderita penyakit
Hirschsprung berdasarkan sumber biaya tertinggi yaitu jamkesmas 42,7 dan terendah JKA 1,8. JKA Jaminan Kesehatan Aceh merupakan jaminan kesehatan
yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Aceh. Tingginya proporsi bayi dengan sumber pembiayaan Jamkesmas dapat
diasumsikan karena sebagian besar orang tua dari bayi yang menderita di RSUP H. Adam Malik Medan berasal dari sosial ekonomi rendah.
Sebanyak 16 orang pasien dengan biaya sendiri merupakan pasien rujukan luar Kota Medan serta 1 orang merupakan pasien yang berasal dari Kota Medan.
Pasien-pasien ini merupakan pasien yang harus dirujuk walaupun pada saat dating ke rumah sakit tidak memiliki jaminan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah. Lama
Universitas Sumatera Utara
rawatan dari pasien yang dirawat dengan biaya sendiri juga cukup singkat yaitu 5 hari dengan keadaan sewaktu pulang PBJ 2 orang, PAPS 9 orang, dan meninggal 6 orang.
Berdasarkan hasil penelitian Golberg di Baltimore City and County, Maryland dikatakan bahwa tidak ada ditemukan hubungan antara kejadian penyakit
Hirschsprung dengan kondisi sosial-ekonomi keluarga.
43
5.2.8 Keadaan Sewaktu Pulang
Proporsi bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan keadaan sewaktu pulang di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 dapat dilihat pada
gambar berikut ini:
Gambar 5.12 Diagram Pie Distribusi Proporsi Bayi yang Menderita Penyakit Hirschsprung Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang di RSUP H.
Adam Malik Medan tahun 2010-2012
Dari gambar 5.12 dapat dilihat bahwa proporsi bayi yang menderita penyakit Hirschsprung berdasarkan keadaan sewaktu pulang tertinggi adalah PBJ Pulang
Berobat Jalan 48,2 dan terendah meninggal 21,8.
Universitas Sumatera Utara
Tingginya bayi yang PBJ di RSUP H. Adam Malik Medan dikarenakan bayi dengan penyakit Hircshsprung tetap harus mendapat perawatanterapi obat baik pra
atau pasca penatalaksanaan medis yang dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi.
Bayi yang meninggal disebabkan karena terjadinya komplikasi dan dengan prognosis yang buruk. Penyebab bayi meninggal di antaranya adalah GSOM Gagal
Sistem Organ Multiple 22 orang serta sepsis 2 orang. GSOM merupakan penyebab kematian tersering pada pasien yang dirawat di unit perawatan intensif non-koroner
dan juga merupakan penyebab tersering morbiditas dan perawatan yang lama. Salah satu faktor resiko utama terjadinya GSOM adalah sepsis. Pada kasus sepsis, terdapat
penurunan tekanan perfusi sistemik yang mengakibatkan iskemia sistem organ. Perfusi jaringan menjadi inadekuat dan terjadi gangguan distribusi aliran darah yang
membawa oksigen, nutrient, dan zat-zat penting lainnya.
44
CFR bayi yang menderita penyakit Hirschsprung di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2010-2012 adalah 21,8. Angka kematian untuk penyakit
Hirschsprung berkisar antara 1-10. Tingginya angka kematian bayi akibat penyakit Hirschsprung di RSUP H. Adam Malik kemungkinan disebabkan karena
terlambatnya penanganan atau pengobatan yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena mayoritas bayi adalah pasien rujukan dari luar Kota Medan. Kondisi bayi yang
datang ke RSUP H. Adam Malik sudah dalam keadaan buruk seperti pucat, daya hisap lemah, mengalami dehidrasi, demam, dan sesak nafas.
Universitas Sumatera Utara
5.2.9 Lama Rawatan Rata-rata