Bab 4metodo logi penel
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. DESAIN PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kecerdasan spiritual dengan
perilaku caring perawat pada praktek keperawatan.
2. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
2.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan. Adapun yang dimaksudkan perawat
ruang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah seluruh perawat Rindu A, Rindu B, dan Rawat Kardiologi. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 342 orang.
2.2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto 2002 jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100 maka sampel dapat diambil 10 sampai 15 atau 20 sampai 25 dari
jumlah populasi, sehingga besar sampel penelitian ini diambil 25 dari jumlah populasi yaitu sebanyak 86 orang. Adapun tehnik pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik Cluster Random Sampling, yaitu dengan cara mengambil sampel berdasarkan ruangan rawat inap dan
dipilih sebanyak 25 dari jumlah keseluruhan perawat yang ada di setiap ruang rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan. Dengan demikian
perawat yang diteliti kemungkinan dapat mewakili seluruh perawat di ruang
31
Universitas Sumatera Utara
rawat inap RSUP HAM Medan. Untuk mengetahui jumlah populasi dan sampel dari setiap ruang rawat inap dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Distribusi jumlah populasi dan sampel penelitian di ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan.
Ruangan Populasi
Sampel Rindu A
RA-1 RA-2
RA-3 RA-4
RA-5 RA-6 Vip A
RA-kemoterapi 28
19 18
40 17
23
6 7
5 5
10 4
6 2
Rindu B RB-1
RB-2 RB-3
RB-4 RB-5
RB-6 Vip B 21
42 25
21 19
26 5
11 6
5 5
6
Kardiologi 37
9 Jumlah
342 86
Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu perawat yang telah bekerja selama satu tahun dan terlibat langsung dalam pelayanan keperawatan
terhadap klien.
3. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan, dengan pertimbangan bahwa RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit tipe
A dan sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan, yang memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Selain itu
lokasinya mudah terjangkau oleh peneliti. Pengambilan data telah dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai Desember 2011.
Universitas Sumatera Utara
4. PERTIMBANGAN ETIK PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini responden diberikan lembar persetujuan yang ditandatangani sebagai bukti kesediaannya menjadi
responden. Sebelum menyerahkan lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Seluruh
responden yang berjumlah 86 orang tidak ada satu pun yang menolak terlibat pada penelitian ini.
5. INSTRUMEN PENELITIAN DAN PENGUKURAN VALIDITAS DAN
REALIBILITAS 5.1.
Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuisioner. Kuisioner penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu data demografi,
kecerdasan spiritual, dan perilaku caring. a. Kuisioner data demografi
Kuisioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi perawat ruang rawat inap yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,
status, agama dan status kepegawaian. b. Kuisioner kecerdasan spiritual
Kuisioner kecerdasan spiritual bertujuan untuk mengidentifikasi kecerdasan spiritual perawat diruang rawat inap. Kuisioner ini diadopsi
dari skala kecerdasan spiritual Safaria 2007. Kuisioner kecerdasan spiritual terdiri dari 30 pernyataan yang terbagi menjadi pernyataan positif
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 21 item dan pernyataan negatif sebanyak 9 item. Pembuatan alat ukur pada penelitian ini menggunakan skala Likert yang menggunakan
empat alternatif jawaban yaitu sering sekali, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Pernyataan positif dengan empat pilihan jawaban yaitu sering
sekali bernilai 3, kadang-kadang bernilai 2, jarang bernilai 1, dan tidak pernah bernilai 0. Pernyataan negatif dengan empat pilihan jawaban sering
sekali bernilai 0, jawaban kadang-kadang bernilai 1, jawaban jarang bernilai 2, dan jawaban tidak pernah bernilai 3. Kuisioner pernyataan
positif yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 23, 26, 27, 28, 29 dan 30. Pernyataan negatif yaitu nomor 6, 7, 10, 11, 18, 21, 22,
24, dan 25. Maka kecerdasan spiritual perawat di ruang rawat inap RSUP HAM dikategorikan sebagai berikut:
70 – 90 = Tinggi 40 – 69 = Sedang
0 – 39 = Rendah Kuisioner yang yang diberikan dalam bentuk kuisioner tertutup, artinya
responden hanya memilih satu jawaban diantara beberapa alternatif jawaban yang disediakan dengan membubuhkan tanda check.
c. Kuisioner perilaku caring Kuisioner perilaku caring bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku
caring perawat pada praktek keperawatan di ruang rawat inap. Kuisioner ini dibuat oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yang menggambarkan
perilaku caring perawat pada praktek keperawatan. Kuesioner perilaku
Universitas Sumatera Utara
caring ini terdiri dari 43 pernyataan yang terdiri dari 40 pernyataan positif dan 3 pernyataan negatif. Pernyataan positif yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42 dan 43. Sedangkan pernyataan
negatif yaitu nomor 19, 29, dan 33. Kuisioner ini terdiri dari komponen sepuluh faktor karatif yaitu membentuk sistem nilai humanistik-altruistik
no 2, 4, 5, 8, 19, dan 31, menanamkan keyakinan dan harapan faith- hope no 6, 9, dan 22, mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan
orang lain no14, 16, dan 24, membina hubungan saling percaya dan saling bantu helping-trust no 1, 3, 18, 29, 33, 34, dan 35, meningkatkan
dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif no 7, 13, 21, 36, dan 37, menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam
pengambilan keputusan no 11, 12, 25, dan 28, meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal no10, 23, 32, dan 38, menyediakan
lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki mental, sosio kultural, dan spiritual no 20, 27, 30, 39, dan 40, membantu dalam
pemenuhan kebutuhan dasar manusia no 15, 26, dan 41, dan mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis no 17, 42,
dan 43. Penilaiannya dengan menggunakan skala Likert, yang terdiri dari empat
penilaian jawaban tidak pernah bernilai 0, kadang-kadang bernilai 1, sering bernilai 2, dan sering sekali bernilai 3 untuk pernyataan positif
dan pernyataan negatif dengan penilaian jawaban yaitu tidak pernah
Universitas Sumatera Utara
bernilai 3, kadang-kadang bernilai 2, sering bernilai 1, dan sering sekali bernilai 0. Nilai terendah yang dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi
adalah 129. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 2005, p adalah rentangbanyak kelas dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang
nilai tertinggi dikurang nilai terendah yaitu sebesar 129, dan banyak kelas dibagi atas tiga kategori kelas untuk perilaku caring maka akan
diperoleh panjang kelas sebesar 43. Dengan p = 43 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka perilaku caring perawat di ruang
rawat inap RSUP HAM dikategorikan sebagai berikut: 87 – 129 = Baik
44 – 86 = Cukup 0 – 43 = Buruk
Untuk komponen membentuk sistem nilai humanistik altruistik nilai tertinggi yang dicapai adalah 18 dan nilai terendah adalah 0, maka untuk
komponen ini dapat dikategorikan sebagai berikut: 13 – 18 = Baik
7 – 12 = Cukup 0 – 6 = Buruk
Untuk komponen-komponen menanamkan keyakinan dan harapan, mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain, membantu
dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dan mengembangkan faktor eksistensial-fenomenologis nilai tertinggi yang dicapai adalah 9 dan nilai
Universitas Sumatera Utara
terendah 0. Dengan demikian pada komponen-komponen tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
7 – 9 = Baik 4 – 6 = Cukup
0 – 3 = Buruk Untuk komponen membina hubungan saling percaya dan saling bantu nilai
tertinggi yang dicapai adalah 21 dan nilai terendah 0, maka untuk komponen ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
15 – 21 = Baik 8 – 14 = Cukup
0 – 7 = Buruk Untuk komponen meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif
dan negatif serta komponen menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki mental, sosiokultural dan spiritual nilai tertinggi
yang dicapai adalah 15 dan nilai terendah 0. Sehingga dapat dikategorikan sebagai berikut:
11 – 15 = Baik 6 – 10 = Cukup
0 – 5 = Buruk Untuk komponen menggunakan metode pemecahan masalah yang
sistematis dalam pengambilan keputusan dan komponen meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal nilai tertinggi dicapai adalah 12 dan
Universitas Sumatera Utara
nilai terendah 0. Maka untuk komponen ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
9 – 12 = Baik 5 – 8 = Cukup
0 – 4 = Buruk
5.2. Validitas dan reliabilitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar mengukur apa yang diukur Notoatmodjo, 2010. Uji validitas
dilakukan untuk kuisioner perilaku caring, sedangkan untuk kuisioner kecerdasan spiritual tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas karena
kuisioner kecerdasan spiritual diadopsi dari skala kecerdasan Safaria 2007, tetapi pada kuisioner tersebut tidak diketahui validitas dan reliabilitasnya. Uji
validitas yang dilakukan untuk kuisioner perilaku caring pada penelitian ini adalah validitas isi yaitu subtansi pengukuran itu mewakili konsep yang
sudah dirumuskan dan didasarkan pada landasan teoritis. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur data dari variabel secara tepat.
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini telah divalidasi oleh dosen dari bagian keperawatan jiwa Fakultas Keperawatan USU, dengan content
validity index sebesar 0,97. Dengan demikian instrumen ini dikatakan valid, karena suatu instrumen dikatakan valid apabila content validity index-nya
lebih besar dari 0,70 Polit Hungler , 1999. Tes reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukuran dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh
Universitas Sumatera Utara
mana hasil pengukuran tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan beberapa kali pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang sama
Notoatmodjo, 2010. Uji reliabilitas telah dilakukan kepada 20 orang perawat di ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan yang sesuai
dengan kriteria sampel penelitian dan tidak termasuk dalam sampel penelitian. Instrumen yang diuji yaitu kuisioner perilaku caring yang
berjumlah 43 pernyataan. Peneliti menggunakan uji reliabilitas dengan cronbach’s alpha dengan menggunakan sistem komputerisasi, didapat nilai
reliabilitasnya sebesar 0,931 lampiran 8. Dengan demikian instrumen ini dikatakan reliabel karena suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki
reliabilitas lebih dari 0,70 Polit dan Hungler, 1999. 6.
PENGUMPULAN DATA
Peneliti melakukan pengumpulan data penelitian setelah mendapat izin dari pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Selanjutnya
peneliti mendatangi setiap ruangan rawat inap dan bertemu dengan koordinator perawat di setiap ruangan untuk memohon izin melakukan pengumpulan data.
Peneliti bekerjasama dengan koordinator perawat dalam hal menemui responden yang sesuai dengan kriteria sampel penelitian di setiap ruangan rawat inap.
Setelah menemui responden, selanjutnya peneliti menjelaskan pada responden tersebut mengenai tujuan dan manfaat penelitian serta proses pengisian kuisioner,
kemudian responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden dan peneliti membagikan kuisioner kepada responden.
Universitas Sumatera Utara
Selama proses pengisian kuisioner, peneliti mendampingi responden agar apabila ada pernyataan yang tidak jelas, peneliti dapat menjelaskan kembali
dengan tidak mengarahkan jawaban responden. Namun, ada limapuluh lima responden yang proses pengisian kuisioner tidak dilakukan secara langsung
karena keterbatasan waktu dari responden yang mempunyai aktivitas kerja yang padat sehingga peneliti dibantu oleh koordinator perawat dari tiap-tiap ruangan
dalam pembagian dan pengumpulan kuisioner tersebut. Sebelumnya peneliti telah memberikan penjelasan kepada koordinator perawat tersebut mengenai cara
pengisian kuisioner dan telah menentukan perawat yang menjadi sampel penelitian. Peneliti mengumpulkan seluruh kuisioner, kemudian data yang
diperoleh akan diolah.
7. ANALISA DATA
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama yaitu mengecek nomor responden dan
kelengkapan jumlah kuisioner serta memastikan semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk. Tahap yang kedua yaitu memberi kode numerik atau angka tertentu
pada kuisioner terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori untuk mempermudah dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Tahap yang ketiga
yaitu memasukkan data dari kuisioner ke dalam program komputer. Tahap keempat yaitu mengecek kembali data yang telah dimasukkan untuk mengetahui
ada kesalahan atau tidak, kemudian data tersebut dianalisis dengan bantuan sistem komputerisasi.
Universitas Sumatera Utara
Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat merupakan prosedur yang dilakukan untuk menganalisa data dari
variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian Notoatmodjo, 2010. Pada penelitian ini, analisa univariat ditampilkan berupa
distribusi frekuensi dan persentase. Analisa bivariat merupakan analisa statistik yang digunakan oleh peneliti
untuk menganalisa ada atau tidaknya hubungan dan menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel. Analisa data dilakukan terhadap data yang
terkumpul dalam penelitian ini dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Nilai r menginterpretasikan kekuatan hubungan. Jika nilai r berada pada level 0,80-1,00
baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sangat kuat. Jika nilai r berada pada level 0,60-0,79 baik plus ataupun minus
menunjukkan adanya derajat hubungan yang kuat. Jika nilai r berada pada level 0,40-0,59 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang
sedang. Jika nilai r berada pada level 0,20-0,39 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang rendah. Jika nilai r berada pada level
0,00-0,19 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sangat lemah. Menginterpretasikan nilai signifikan p, jika nilai p kurang dari
atau sama dengan nilai alpha 0,05 berarti ada hubungan yang signifikan. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis nol Ho ditolak dan otomatis
hipotesa alternatif Ha diterima Dahlan, 2008.
Universitas Sumatera Utara
BABD aftar
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat pada praktek keperawatan di
ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan. Pengumpulan data dimulai dari bulan November 2011 sampai Desember 2011 di RSUP Haji Adam Malik Medan.
1. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dibagi atas lima bagian yaitu data demografi responden, kecerdasan spiritual, perilaku caring responden berdasarkan sepuluh faktor
karatif, perilaku caring responden, dan mengidentifikasi ada tidaknya hubungan kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat pada praktek keperawatan di
ruang rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan.
1.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan karakteristik responden, rata-rata responden berusia 35 tahun, mayoritas responden 94 berjenis kelamin perempuan yaitu berjumlah
81 orang. Pendidikan responden mayoritas 66,3 adalah DIIIAkper yang berjumlah 55 orang dengan 84,9 yaitu 73 orang berstatus sudah menikah,
mayoritas responden 58,4 beragama Kristen yaitu berjumlah 50 orang dan 88,4 yang berjumlah 76 orang berstatus PNS.
Tabel 3. Distribusi frekuensi karakteristik usia responden di RSUP Haji Adam Malik Medan pada bulan November –Desember 2011
n = 86
Karakteristik Minimum
Maximum
Usia 35 tahun
23 tahun 47 tahun
42
x
Universitas Sumatera Utara