Teori harapan expectancy theory adalah pendekatan motivasi yang dikembangkan oleh oleh Victor H. Vroom. Vroom dalam Davis 2000 menjelaskan
bahwa motivasi adalah hasil dari tiga faktor: seberapa besar seseorang menginginkan imbalan valensi, perkiraan orang itu tentang kemungkinan bahwa upaya yang
dilakukan akan menimbulkan prestasi yang berhasil harapan, dan perkiraan bahwa prestasi itu akan menghasilkan perolehan imbalan instrumentalitas. Hubungan ini
dinyatakan dalam rumus seperti berikut:
Valensi x Harapan x Intrumentalisasi = Motivasi
Valensi adalah kekuatan preferensi seseorang untuk memperoleh imbalan yang merupkan ungkapan kadar keinginan seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
Harapan adalah kadar kuatnya keyakinan bahwa upaya kerja akan menghasilkan penyelesaian suatu tugas. Instrumentalisasi keyakinan pegawai bahwa ia akan
memperoleh suatu imbalan apabila tugas diselesaikan.
2.2.2.3. Indikator Motivasi Guru
Duryat 2009 mengatakan bahwa motivasi kerja guru adalah proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada
upaya-upaya nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Indikator motivasi kerja guru dapat dilihat melalui 1 tanggung jawab dalam
melakukan kerja, 2 prestasi yang dicapainya, 3 pengembangan diri, serta 4 kemandirian dalam bertindak.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Kinerja 2.2.3.1. Pengertian Kinerja
Depdikbud 2000 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau kemampuan kerja. Lembaga
Administrasi Negara LAN dalam Sedarmayanti 2001 merumuskan kinerja merupakan terjemahan dari performance yang artinya adalah prestasi kerja atau pelaksanaan kerja
atau pencapaian kerja atau hasil kerja.
Menurut Fattah 2000 prestasi kerja atau penampilan kerja performance diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan
keterampilan, dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Sedangkan menurut Mathis 2002, mengungkapkan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau
tidak dilakukan karyawan. Mangkunegara 2004 mendefinisikan kinerja prestasi kerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
Berdasarkan uraian diatas dapat di simpulkan, kinerja adalah suatu hasil atau tingkat keberhasilan yang dicapai oleh para pegawai dalam bidang pekerjaannya, sesuai
dengan tanggung jawab yang dibeikan.
2.2.3.2. Kinerja Guru
Menurut Undang-Undang RI No. 14 Thn 2005 Tentang Guru dan Dosen Psl 1 menyebutkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
Universitas Sumatera Utara
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Guru mempunyai pengaruh yang dominan dalam menentukan kualitas pembelajaran, karena gurulah yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di
kelas, bahkan yang bertanggung jawab dalam peneyelenggaraan pendidikan disekolah. Menurut Supriadi 1999 diantara berbagai masukan input yang menentukan mutu
pendidikan yang ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa sepertiganya ditentukan oleh guru. Sudjana 2002 dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 76,6
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kinerja guru dengan rincian : kemampuan guru mengajar memberikan sumbangan 35,62, penguasaan materi pelajaran memberikan
sumbangan 32,38 dan sikap guru terhadap mata pelajaran memberikan sumbangan 8,60
Usman 2005 menyatakan kinerja guru sebagai pengajar mencakup aspek kemampuan personal, kemampuan profesional dan kemampuan sosial.
Sudjana 2002 menyatakan bahwa kinerja guru dapat dilihat dari kompetensinya melaksanakan
tugas-tugas guru, yaitu 1. merencanakan proses belajar mengajar; 2. melaksanakan dan mengelolah proses belajar mengajar; 3. menilai kemajuan proses belajar
mengajar, dan 4. menguasai bahan pelajaran. Untuk mencapai kinerja maksimal, guru harus berusaha mengembangkan
seluruh kompetensi yang dimilikinya dan juga memanfaatkan serta menciptakan situasi yang ada dilingkungan sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku. Kinerja
Universitas Sumatera Utara
guru dapat dilihat saat melaksanakan interaksi belajar-mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah kemampuan guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan, dan mengevaluasi proses
belajar mengajar dikelas.
2.2.3.3. Kriteria Kinerja Guru