2.6. Sifat-sifat Produk 2.6.1 Dietanolamida RCONC
2
H
4
OH
2
1. Bentuk : Padatan lunak kekuningan
2. Melting point : 42 - 47
C 3. Boiling point
: 239 – 244 C
4. Flash point : 100
C 5. Kelarutan dalam air
: 5-10 gml 18 C
6. Spesific gravity : 0,98 - 0,99
7. pH : 10
Sumber : E. Merck, 2012 http:www.chemicalland21.com
2.6.2. Gliserol a. Sifat –sifat fisika :
1. Berat molekul, gr mol : 92
2. Titik lebur pada 1 atm,
O
C : 17,9
3. Titik didih pada 1 atm,
O
C : 290
4. Densitas, gr cm
3
: 1,26 5. H
o f
kcal mol : 139,8
Sumber : Perry, 1997 ; Reklaitis, 1983
b. Sifat – sifat Kimia :
1. Zat cair bening, lebih kental dari air dan rasanya manis 2. Larut dalam air dan alkohol dengan semua perbandingan
3. Tidak larut dalam eter, benzena dan kloroform 4. Senyawa turunan alkohol polialkoholdengan tiga gugus OH
5. Dengan asam nitrat membentuk gliserol trinitrat 6. Bersifat higroskopis sehingga digunakan sebagai pelembab
7. Bereaksi dengan kalsium bisulfat membentuk akrolein Sumber:KirkOthmer,1949;Riegel’s,1985.
2.7 Proses Pembuatan Alkanolamida
Awalnya percobaan ini dimulai oleh Kritchevsky. Percobaan ini melibatkan reaksi kondensasi dari fatty acid, metil ester, trigliserida, ester, amida, anhirida, dan
halida dengan menggunakan alkanolamin. Reaksi ini berlangsung pada suhu 100-300
o
C pada tekanan atmosfer. Langkah perbaikan penting dibuat oleh Meade menggunakan metil alkosida sebagai katalis pada suhu 100
o
C, tekanan atmosfer. Lebih jauh lagi dibuat oelh Tesoro reaksinya dikondesasi pada suhu 55 – 75
o
C dengan tekanan vakum 4 – 8 kPa. Schurman membuat alkanolamida dengan proses
kontinius yang mana menggunakan film tipis reaktor. Alkanolamida
tidak hanya dihasilkan melalui bahan baku trigliserida saja tapi Ada sedikitnya empat jenis
yang digunakan untuk menghasilkan nya, yaitu : 1. Tipe pertama dihasilkan dari reaksi monoalkanolamin atau dietanolamin
dengan fatty acid dengan rasio perbandingan 1 : 1 pada temperatur 140-160
o
C
2. Tipe kedua yang sering dikenal dengan nama superamida yang dihasilkan dari metil ester dengan rasio 1 : 1. Pada umumnya produk yang dihasilkan
mencapai 90 .
3. Tipe ketiga. Produk yang dihasilkan melalui reaksi alkanolamida dan trigliserida dengan alkanolamin dengan hasil sampingnya gliserin. Yang
direaksikan pada temperatur 70-75
o
C pada tekanan atmosfer dengan bantuan katalis sodium metoksida 0.2 – 0.3 dimana rasio perbandingannya 1 : 3.
+
HN CH -CH -OH
2 2
CH -CH -OH
2 2
CH -CH -OH
2 2
CH -CH -OH
2 2
O
+
H-O-H Asam Lemak
dietanolamin Dietanolamida
Air O–C-R
1
O HO-
R-C-N
+
HN CH - CH - OH
2 2
CH - CH - OH
2 2
CH - CH - OH
2 2
CH - CH - OH
2 2
O
+
Metilester dietanolamin
Dietanolamida Metanol
R-C-N R-C-O-CH3
O CH3OH
R – C– O-
2
O O– C- R
1
O
O
+
HN CH - CH - OH
2 2
CH - CH - OH
2 2
CH - CH - OH
2 2
CH - CH - OH 3RC- N
O
+
HO- OH
2.8. Seleksi Proses