3 Alkanolamida RBDPS Refined Bleached Deodorized Palm Stearin

Tabel 2.2. Menunjukkan beberapa komposisi asam lemak dari minyak sawit, fraksi olein, dan fraksi stearin dari minyak sawit serta minyak inti sawit. Jenis Asam Lemak CPO Olein Stearin PKO Asam lemak jenuh C6 : 0 - - - 0 - 0,8 C8 : 0 - - - 2,4 - 6,2 C10 : 0 - - - 2,6 - 5,0 C12 : 0 0 - 0,4 0,1 - 0,5 0,1 - 0,4 41,0 - 55,0 C14 : 0 0,6 - 1,7 0,9 - 1,4 1,1 - 1,8 14,0 - 18,0 C16 : 0 41,1 - 47,0 38,5 - 41,7 50,5 - 73,8 6,5 - 10,0 C18 : 0 3,7 - 5,6 4,0 - 4,7 4,4 - 5,6 1,3 - 3,0 C20 : 0 0 - 0,8 0,2 - 0,6 0,3 - 0,6 - Asam lemak tak jenuh tunggal C16 : 1 0 - 0,6 0,1 - 0,3 0,05 - 0,1 - C18 : 1 38,2 - 43,5 40,7 - 43,9 15,6 - 33,9 12,0 - 19,0 Asam lemak tak jenuh ganda C18 : 2 6,6 - 11,9 10,4 - 13,4 3,2 - 8,5 1,0 - 3,5 C18 : 3 0 - 0,5 0,1 - 0,6 0,1 - 0,5 - Sumber : Pusat Penelitian Kelapa Sawit 2003

2. 3 Alkanolamida

Suatu amida adalah senyawa yang mempunyai nitrogen trivalent yang terikat pada suatu gugus karbonil. Amida merupakan turunan asam karboksilat, dimana gugus –OH digan-ti dengan –NH2 atau amoniak, dimana 1 H diganti dengan asil. Sifat fisika : zat padat kecuali formamida yang berbentuk cair, tak berwarna, suku - suku yang rendah larut dalam air, bereaksi kira – kira netral. Struktur Amida : R – CONH2,Fessenden, 1989. Reaksi asam karboksilat dengan amoniak atau amina Amida asam lemak dibuat secara sintesis pada industri oleokimia, dimana ammonia dan asam lemak bebas bereaksi pada suhu 200 o C dan tekanan 345 – 690 kpa selama 10 – 12 jam. Dengan proses tersebutlah dibuat seperti lauramida, stearamida serta lainnya. Amida juga dapat di buat dengan mereaksikan ammonia dengan metil ester asam lemak. Reaksi ini mengikuti konsep HSAB dimana H - dari ammonia merupakan hard-acid yang mudah bereaksi dengan hard-base CH 3 O - untuk membentuk methanol. Sebaliknya NH 2 - lebih soft-base dibandingkan dengan CH 3 O - akan terikat dengan R – C + O yang lebih soft-acid dibandingkan H + membentuk amida, Ismail, 1982. Reaksinya sebagai berikut Senyawa N-etanol alkil amida alkanolamida adalah senyawa yang termasuk dalam golongan fatty amida yang dapat dimanfaatkan sebagai surfaktan dalam produk deterjen, kosmetik, tekstil. Senyawa ini dapat dibuat dengan mereaksikan asam lemak dengan senyawa yang mengandung gugus atau atom nitrogen seperti alkanolamina, Herawan, dkk., 1999. Senyawa alkanolamida merupakan senyawa amida dari asam lemak dengan mono, diethanolamin, dengan adanya rantai hidrokarbon dari asam lemak. Senyawa alkanolamida dapat dihasilkan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan cara mereaksikan etanolamina dengan metil ester, asam karboksilat, asil klorida dan dapat juga melalui reaksi alkanolamina dengan anhidrida asam, Fessenden, 1989. Alkanolamida banyak digunakan sebagai bahan foam boosting dan dalam campuran bahan surfaktan lain, yang berguna sebagai cairan pencuci piring dan juga dalam pembuatan shampoo. Selain itu alkanolamida merupakan bahan pelembut rambut, penstabil busa, bahan perekat dan bersama-sama dengan glikol stearat dapat mengkilaukan rambut, Said dan Salimon, 2001.

2.4 Dietanolamida