Aktivitas Pelaksanaan Manajemen Produksi

6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah, beberapa penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara benar. 7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Misalnya sebagian besar manejer adalah berorientasi pencapaian dan membutuhkan tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan efektifitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua karyawan.

2.3 Aktivitas Pelaksanaan Manajemen Produksi

Pengertian Manajemen Produksi Menurut Sastradipoera dalam bukunya yang berjudul Pengantar Manajemen Perusahaan 1994 : 119 manajemen produksi adalah manajemen yang berhubungan dengan kegiatan kerjasama antara unsur-unsur manajemen untuk menambah nilai terhadap kegunaan barang dan jasa dengan cara efisien dan efektif. Sedangkan Damini dalam bukunya yang berjudul pokok-pokok administrasi dan manajemen mengatakan manajemen produksi adalah manajeman yang melakukan kegiatan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Ada tiga tujuan utama sebuah organisasi diantaranya untuk mencapai laba, melayani langganan dengan memproduksi barang dan jasa secara berkesinambungan serta memelihara pertumbuhan ekonomi Komaruddin, 1994 : 43 dengan menggunakan tenaga dan kemampuan karyawan yang dimiliki. Oleh sebab itu suatu organisasi harus mendayagunakan karyawannya untuk membantu manajer dalam usaha bisnis yang dikelolanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Wendy Wyatt dalam bukunya “ How To Employ And Manage Staff “ Adapun pengertian dari aktivitas manajemen produksi yang terdapat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia 2005 : 23 adalah : “ Salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan ditiap bagian perusahaan”. Dalam pelaksanaan operasionalnya, Food Beverage sangat berkaitan dengan aktivitas manajemen produksi yang nantinya diharapkan dapat mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui pendayagunaan sumber daya manusia secara efisien dan efektif. Adapun aktivitas manajemen produksi menurut Soekresno dalam bukunya 1995 : 15 yang menyatakan “ In hard business terms, an employer could be defined as one who less other people’s labour to expand a business and increase profit”. manajemen Food Beverage Service Hotel 2000 : 1 “meliputi kegiatan menganalisis, merencana, menghasilkan beraneka ragam produk makanan dan minuman berikut pemberian fasilitas, jasa pelayanan khusus serta mencapai sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui pendayagunaan sumber daya manusia, bahan baku dan modal secara efisien”. Penjelasan di atas sesuai dengan peranan Food Beverage Managerial dalam pelaksanaan aktivitas manajemen produksi yang terdapat dalam buku Food Beverage Service Hotel oleh Sokresno 2008 : 182 bahwa “Food Beverage Managerial adalah merupakan alat untuk mencapai tujuan operasional dalam meberdayagunakan sumber daya manusia” . Fungsi-Fungsi Manajemen menurut Ling Lee 2008 : 75 yang mendukung kegiatan manager Food Beverage di Hotel Danau Toba Internasional Medan dengan membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengontrolan. Adapun aktivitas produksi yang harus ditempuh menurut Bartono adalah dengan membuat : a. Perencanaan Perencanaan adalah keputusan yang diambil sekarang untuk dilaksanakan kemudian hari, melalui prioritas dan jadwal pelaksanaan perencanaan, juga merupakan pedoman yang dipakai untuk mengarahkan keamanan organisasi Food Beverage menuju tujuan. Tahap-tahap perencanaan : a. Menetapkan tujuan b. Menyusun pendapat-pendapat masukan c. Memilih alternatif tindakan menentukan tindakan d. Mengambil keputusan e. Menetapkan sarana dan prasarana f. Menetapkan program dan jadwal pelaksanaan g. Menetapkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara tepat. b. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah proses penyelarasan antara karyawan dengan pekerjaan mereka untuk mencapai tujuan Food Beverage. Dalam hal pengorganisasian ini lebih memfokuskan pada penggunaan karyawan secara tepat sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing, yang populer dengan istilah the right man in the right place , agar dapat meningkatkan produktivitas dengan kualitas hasil pekerjaan bermutu. c. Pengarahan Pengarahan adalah proses kepemimpinan yang mengikat bawahan agar mau mengerti dan bersedia melakukan aktivitas kerja sebagai tugas dan kewajiban secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi Food Beverage. Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan fungsi pengarahan : 1. Orientasi Pemahaman tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang diberikan para pelaksana untuk dikerjakan sebaik mungkin agar tidak menyimpang dari garis-garis kebijaksanaan organisasi Food Beverage. 2. Motivasi Dorongan yang membuat orang ingin mencari sasaran pribadi maupun sasaran organisasi. d. Pengkoordinasian Pengkoordinasian merupakan proses penyelarasan dan individu-individu yang berbeda-beda untuk dapat diselaraskan sehingga terdapat suatu keadaan yang harmonis dalam mencapai tujuan organisasi Food Beverage. Langkah-langkah dalam melakukan koordinasi : a. Kontak langsung Mengadakan hubungan langsung antara manusia baik secara horizontal dan vertikal. b. Dilakukan sejak menyiapkan perencanaan c. Pemahaman akan tugas masing-masing d. Komunikasi timbal balik untuk dapat saling menemukan informasi e. Melakukan pengawasan secara terus menerus e. Melakukan Pengawasan Pengawasan merupakan proses membandingkan sesuatu hal yang telah diselesaikan maupun yang sedang dilakukan dengan rencana yang telah ditetapkan. Melalui pengawasan diharapkan agar memudahkan manajer melakukan perbaikan-perbaikan dan apabila terdapat penyimpangan maka manajer dapat melakukan perubahan-perubahan. Tahapan-tahapan pengawasan operasional Food Beverage departemen : 1. Menetapkan standar 2. Membandingkan hasil dengan standar 3. Melakukan koreksi perbaikan dan perubahan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan itu adalah : 1. Pengawasan harus objektif, teliti, dan serasi dengan pola organisasi Food Beverage . 2. Pengawasan harus ekonomis, mudah untuk dimengerti dan dilaporkan 3. Pengawasan diikuti dengan koreksi dan solusi penanganan dan pemecahan masalah. Adapun Fungsi Manajemen utama lainnya adalah untuk merekrut karyawan adalah susunan personalia Staffing. Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas dapat maksimal untuk organisasi, dan sebagai rangkaian proses dan upaya untuk memperoleh, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan SDM yang diperlukan dalam organisasi dalam mencapai tujuannya. Pengertian ini mencakup mulai dari bagaimana mencari dan memilih SDM sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan organisasi, memanfaatkan SDM yang diperoleh dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas mereka, hingga mempersiapkan manakala SDM tersebut yang ada sudah tidak memenuhi kualifikasi yang diperlukan. Inti dari Staffing tak lain sebenarnya adalah memperoleh dan menempatkan “the rightman on the right place”, sehingga sebagaimana dikatakan oleh Peter F. Drucker, terwujud tenaga kerja yang efektif yang mampu melakukan pekerjaan yang benar doing the rigth things sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam organisasi serta efisien, yakni melakukan pekerjaannya secara benar doing things right dan produktif. Adapun pengertian efisien dan efektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 yaitu : “Efektif adalah dapat membawa hasil, mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat. Sedangkan alat untuk mencapai efisiensi adalah manajemen, maka melalui manajemen kita bermaksud menciptakan efisiensi dalam bekerja”. Pemecahan masalah harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer dimana proses tersebut sering kali membutuhkan perubahan pada bentuk budaya perusahaan, gaya kepemimpinan, kebijakan dan praktek sumber daya manusia Dari pembahasan di atas dapat kita rangkumkan bahwa dalam melakukan aktivitas manajemen produksi harus melalui pendayagunaan sumber daya manusia secara efisien dan efektif. Sumber daya manusia mempunyai peran yang cukup penting untuk mencapai tujuan organisasi. Ada berbagai pendapat yang dikemukakan tentang manajemen sumber daya manusia diantaranya :

2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia