1. Alat-alat cleaner dan scraper
2. Bahan pembersih seperti deterjen, obat keras, dan bahan deodorant pencegah bau
busuk 3.
Vegetables cleaning agent untuk pembersih sayur 4.
Obat-obat anti serangga Selain pembersih rutin yang dilakukan setiap hari, setiap sebulan sekali
diadakan kegiatan “general cleaning “ secara menyeluruh di dapur.
2.6.2 Hygiene Makanan Pencegah Keracunan Makanan
Keracunan makanan pada tamu bagi sebuah hotel adalah suatu reklame buruk yang menyebabkan pelanggan tidak akan kembali karena takut. Oleh karena itu,
pengawasan di dapur dibuat ketat dan Chef tidak ingin mengambil resiko akan terjadi kasus semacam itu di hotel.
Kemudian dilakukan beberapa upaya, selain ikut dalam tim inspeksi sanitasi, juga mempergiat pembersihan di dapur dengan bantuan steward. Bakteri yang
menjadi target sanitasi ada beberapa jenis, di antaranya : 1.
Staphylococcus yang ada pada rambut dan kulit kepala 2.
Salmonella yang berada pada kotoran faeces sehingga di dapur dekat toilet ada wastafel untuk mencuci tangan para pelaksana kerja agar steril, dan toilet ini
dilengkapi sabun antiseptik. 3.
Strepcoccus yang ada pada luka lama untuk pencegahan, staf yang memiliki luka harus menyembuhkannya hingga tuntas terlebih dahulu, dan sementara itu tidak
boleh menangani makanan.
4. Clostridium, bakteri clostridium ini merupakan penyebab kematian, apalagi jenis
clostridium botilinum yang paling parah.
Makanan sangat diawasi dan dibuat aturan khusus untuk penutupan semua makanan matang dan alat stainless untuk makanan dan jenis makanan berprotein
tinggi.
2.6.3 Manajemen Peralatan Dapur
Pengolahan makanan memerlukan sejumlah peralatan produksi yang bermanfaat untuk berbagai proses pengolahan yang dalam alur produksi memiliki
segmen proses yang saling terkait. Kelemahan pada bidang peralatan juga akan memperlemah proses produksi sehingga berpengaruh pada kualitas dan kuantitas
makanan yang diproduksi. Untuk mengatasi berbagai kelemahan dan ketidaklengkapan ini, perlu diterapkan suatu manajemen peralatan yang akan
mengatur peralatan sejak investasi, distribusi, pemasangan, pengoperasian, perawatan, perbaikan dan penyimpanan.
Perubahan teknologi dan percepatan pertumbuhan alat produksi ke peralatan- peralatan digital dari alat- alat normal juga berpengaruh pada kecepatan dan ketepatan
produksi. Oleh karena itu, peralatan hanya mampu dipertahankan paling lama lima tahun dan sesudahnya, harus diganti dengan yang lebih canggih.
Jika tidak demikian, akan ada ketertinggalan dalam bidang alat produksi sehingga semakin sulit mengejar perusahaan lain. Manajemen peralatan pada
hakikatnya memosisikan alat produksi sehingga bagian strategi konseptual yang dipersiapkan secara sistematis berdasar kebutuhan produksi diharapkan mampu
mendukung produksi dalam menciptakan output produksi yang dapat diunggulkan secara kualitas dan kuantitas. Keunggulan output ini diharapkan dapat menjadi alat
bersaing dalam berkompetisi dengan perusahaan lain, dimana mereka akan melakukan hal serupa dalam melakukan hal serupa dalam mengatur peralatan .
2.6.4 Tujuan Manajemen Peralatan dalam Produksi Pengolahan Makanan