Struktur Organisasi ODTW di Kota Medan

Supervisor Jawa Supervisor Tobasa Bar Supervisor

3.4 Struktur Organisasi

Manajemen sebuah perusahaan yang profesional tentunya memiliki suatu struktur organisasi yang baik dan teratur. Strukur Organisasi sangat penting dalam operasional kerja, para staff atau karyawan akan dapat dengan mudah dan mengerti dalma melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Struktur organisasi merupakan keseluruhan dari tugas yang dikelompokkan sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis dan menuju kondisi yang maksimal. Pengertian struktur organisasi didefenisikan dalam buku Seluk Beluk Organisasi Modern oleh Faisal Afif 1994 : 17 menerangkan bahwa “Strukur Organisasi adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang dikelompokkan kedalam fungsi yang ada, sehingga merupakan suatu kesatuan yang harmonis yakni diarahkan dan dikembangkan secara terus menerus pada suatu tujuan tertentu menjadi kondisi yang maksimal. Adapun Struktur Organisasi Food Beverage Departement adalah sebagai berikut : Gambar 3.10 STRUKTUR ORGANISASI FOOD BEVERAGE DEPARTEMENT PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN Sumber : Food Beverage, Hotel Danau Toba Internasional Medan, 2012

3.5 ODTW di Kota Medan

Adapun berbagai ODTW di Kota Medan yang telah dikelola dan dikembangkan oleh pihak pemerintah maupun swasta berjumlah 10 buah. Lihat Tabel . Tabel 3.2 Jumlah Objek Daerah Tujuan Wisata yang Terdapat di Kota Medan No ODTW di Kota Medan Jenis Objek 1 Istana Maimoon Sejarah 2 Mesjid Raya Bangunan 3 Klenteng Gunung Timur Sejarah 4 Rahmat Gallery Fauna 5 Kuil Shri Mariamman Bangunan 6 Kebun Binatang Fauna 7 Asam kumbang Taman Budaya 8 Tjong A fie Sejarah 9 Menara Tirtanadi Sejarah 10 Museum Perjuangan Sejarah Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Medan, 2012 1. Istana Maimoon Istana Maimoon merupakan salah satu objek wisata utama di Medan. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun Al-Rasyid memerintah dari tahun 1873-1924. Arsiteknya adalah TH.Van Erp bekerja sebagai tentara KNIL. Rancangannya melambangkan Bangunan Tradisional Melayu dan India Muslim. Sedangkan gaya arsitekturnya perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa. 2. Mesjid Raya Mesjid ini sebagai lambang kota Medan. Mesjid ini dapat menampung sekitar 1500 jamaah. Mesjid ini dibangun oleh Sultan Makmun Al Rasyid di desain oleh Dengimans dari Belanda dengan gaya Moorish dan berdiri pada tahun 1906. 3. Klenteng Gunung Timur Vihara Gunung Timur dikenal sebagai Vihara Budha tertua di Medan. Didirikan oleh umat Budha pada tahun 1962, terletak di suatu lokasi strategis ditepi sungai Babura. Vihara ini digunakan untuk bersembahyang setiap hari dan juga digunakan untuk acara ritual lainnya dalam agama Budha seperti memperingati hari ulang tahun Sidharta Gauta-Ma biasanya tanggal 4-15 April setiap tahun, Perayaan Imlek dan sebagainya. 4. Rahmat Gallery “Rahmat” International Wildlife Museum Gallery adalah satu-satunya di Asia yang memiliki ± 850 koleksi satwa dari berbagai negara. Keseluruhan species diawetkan dengan penampilan eksperif dan anatomi estetika berkualitas tinggi sehingga benar-benar terlihat seperti binatang hidup. Museum yang terbagi dalam 6 bagian, menampilkan kelompok binatang menyusui, unggas, binatang melata, amphibi, ikan dan serangga. Keseluruhan binatang dikumpulkan secara profesional melalui kejuaraan berburu yang sesuai dengan peraturan konservasi binatang liar internasional. 5. Kuil Shri Mariamman Kuil Shri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua di Medan. Dibangun pada tahun 1884 oleh umat Hindu dan berada di jalan Zainul Arifin. 6. Kebun Binatang Kebun Binatang ini dikelola oleh Pemerintah Kota Medan yang berisi berbagai jenis hewan tropis, hewan-hewan mamalia, reptil, dan lain-lain. Luas areal sekitar ± 30 hektar dengan jarak 10 km dari pusat kota, terletak di Jalan Pintu Air IV Kelurahan Simalingkar B Medan Tuntungan. Buka setiap hari pukul 09.00- 17.00 Wib. 7. Asam Kumbang Lo Than Mok pemilik 2600 ekor buaya, yang mulai pemeliharaan sejak 1959. Terletak di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang, luas area ± 2 hektar, jaraknya 10 km dari pusat kota. 8. Tjong A Fie Rumah Tjong A Fie di bangun pada tahun 1900. Lokasinya terletak di Jalan Ahmad Yani Kesawan. 9. Menara Tirtanadi Satu ciri lagi khas Kota Medan adalah bangunan Menara Air yang kini menjadi milik Perusahaan Air Minum Daerah Tirtanadi. Menara Tirtanadi sebagai tangki penyimpanan air bersih kebutuhan warga kota sejak zaman kolonial Belanda sampai sekarang. 10. Museum perjuangan Museum Militer ini dibuka pada tahun 1971. Museum ini merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi yang menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan rakyat di Sumatera Utara seperti senjata, obat-obatan dan pakaian seragam yang digunakan pada perang kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958. Museum ini terletak di Jalan Zainul Arifin. 3.6 Jumlah Hotel dan Jumlah Kamar Hotel di Kota Medan Kota Medan berkembang menjadi kota metropolis ditandai dengan berdirinya gedung-gedung tinggi dan mengesankan beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan ini menyebabkan jumlah kepadatan penduduk di kota Medan akan semakin meningkat dan jumlah wisatawan dan investor akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan hubungan kerjasama di atas, kota Medan yang menjadi kota ketiga terbesar di Indonesia diyakini akan menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara, terutama investor asing untuk menginvestasikan usaha di kota Medan .BKPM mencatat realisasi investasi triwulan I-2010 mencapai Rp 42,1 triliun atau mengalami kenaikan 24,6 dari realisasi periode yang sama pada tahun 2009 yang hanya Rp 33,8 triliun. Realisasi investasi itu mencakup 574 proyek yang terdiri dari investasi PMDN dalam negeri Rp 6,7 triliun sebanyak 150 proyek dan investasi PMA asing sebesar Rp 35,4 triliun atau US 3,8 miliar untuk 424 proyek. BKPM menargetkan realisasi investasi tahun 2010 bisa tumbuh diatas 15, yaitu dari realisasi investasi tahun 2009 sebesar Rp 135 triliun ditargetkan bisa mencapai Rp 161,5 triliun. Peningkatan nilai investasi oleh modal asing menunjukkan sebuah bukti bahwa pertumbuhan perekonomian akan semakin membaik . Selain perekonomian yang membaik, jumlah wisman yang berkunjung ke kota Medan mengalami peningkatan tiap tahunnya sebanyak 7,02 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 3.6.1 Jumlah Kunjungan wisatawan di Kota Medan. Tabel 3.3 Jumlah wisman yang datang ke kota Medan 2005- 2009 Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata Wisman 162.985 152.294 134.130 121.846 115.264 137.303 Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012 Dengan potensi-potensi di atas, kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia diyakini akan menjadi salah satu kota yang mendapat akibat dari lonjakan pertumbuhan investasi tersebut dimana akan menarik investor-investor ke kota Medan. Menurut Harian Bisnis Indonesia, 19 Januari 2010 gambar 3.3, kota Medan membutuhkan penambahan kamar setidaknya 2.000 unit lagi untuk memfasilitasi seluruh turis yang datang ke Sumut. Jumlah turis yang berkunjung ke Sumut memang masih terhitung dibawah standar. Namun kenyataannya sebagian turis mengaku kehabisan kamar ketika melancong ke Sumut. Berdasarkan data BPS dari Medan Dalam Angka 2009, perbandingan tingkat penghunian kamar dari tahun 2005 hingga 2010 dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah sebagai berikut : Tabel 3.4 Perbandingan tingkat penghunian kamar dari tahun 2007 hingga 2011 Berdasarkan data BPS dari Medan Dalam Angka 2009, Juli 2011 2010 2009 2008 2007 28,20 33.8 46.2 50.5 54.6 48.10 43.8 47.2 45.5 48.3 66,68 60.39

57.07 60.61