menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan
berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
17
4. Membangun kepercayaanBuilding Trust,
Merupakan kepercayaan yang harus dibangun dan dimiliki organisasi terhadap misi, strategi dan kemampuan sukses organisasinya.
Ketidakjelasan terhadap hal tersebut akan memunculkan ketidakjelasan langkah strategis yang dilakukan organisasi.
18
5. Berfikir analitisAnalytical Thinking,
Berpikir secara analitis analytical thinking diperlukan terutama dalam memecahkan suatu masalah. Namun, diperlukan teknik dan
kerangka kerja
yang sistematis
systematic framework
untuk mempercepat penemuan solusi terhadap masalah tersebut.
19
6. KomunikasiCommunication,
7. Kepekaan bisnis dan industriBusiness Industry Acume.
Tidak semua perusahaan memahami akan arti pentingnya tingkat kedalaman pemahaman bisnis pada karyawannya. Kadangkala pemberian
informasi berupa orientasi terhadap visi, misi dan target yang dicanangkan oleh top management tidak cukup sebagai pemicu untuk meningkatnya
17
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18 November 2015.
18
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18 November 2015.
19
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18 November 2015.
produktivitas dan efektivitas kerja karyawan. Visi, misi dan target perusahaan terlalu besar untuk dapat diterapkan di dalam aktivitas
keseharian. Hal ini tentu akan menjadi kendala hingga terjadi missalignment antar department dan divisi dalam perusahaan.
20
F. Analisis Penempatan Karyawan pada Bank Muamalat Indonesia
Prinsip penempatan yang tepat harus dilaksanakan secara konsekuen supaya karyawan dapat bekerja sesuai dengan
spesialisasinya keahliannya masing-masing. Dengan penempatan yang tepat, gairah kerja, mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil
yang optimal, bahkan kreativitas serta prakarsa karyawan dapat berkembang.
Penempatan tidak hanya berlaku kepada pegawai baru, akan tetapi berlaku pula bagi para pegawai lama yang mengalami alih tugas dan
mutasi. Dibagian yang mengelola sumber daya manusia sudah tersedia berbagai dokumen tentang pegawai baru seperti surat lamarannya, riwayat
pekerjaan, penilaian atasan atas kemampuannya melaksanakan tugas, program pendidikan dan pelatihan jabatan yang pernah ditempuh,
penghasilan sekarang, jumlah tanggungan, masa kerja dan lain sebagainya. Demikian pula halnya dengan proses seleksi karena prestasi kerja
dan potensi pegawai lama yang bersangkutan sudah diketahui oleh dua pihak yaitu bagian pengelola sumber daya manusia dan atasan pegawai.
20
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18 November 2015.
Sifat program pengenalan yang harus dilaluipun agak berbeda dari kegiatan yang harus diikuti oleh para pegawai baru.
1. Promosi
Yang dimaksud dengan promosi ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung
jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam jabatan yang lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar pula.
21
2. Alih tugas
Dalam rangka penempatan, alih tugas dapat mengambil salah satu dari dua bentuk. Bentuk pertama adalah penempatan seseorang pada
tugas baru dengan tanggung jawab, jabatan dan penghasilan yang relatif sama dengan statusnya yang lama. Dalam hal demikian seorang pegawai
ditempatkan pada satuan kerja baru yang lain dari dari satuan kerja dimana seseorang selama ini berkarya. Bentuk lain adalah alih tempat pendekatan
yang ini hanya mungkin ditempuh apabila organisasi mempunyai berbagai satuan kerja pada banyak lokasi.
22
21
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara 2006,h.223
22
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara 2006,h.224