Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
4
dan sewa. Ide mendirikan Bank Muamalat Indonesia BMI tercetus dalam
sebuah lokakarya MUI bertema Masalah Bunga Bank dan Perbankan yang diadakan pada pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Hasan Basri,
selaku Ketua Umum MUI membawakan masalah itu ke Munas MUI yang diadakan akhir Agustus 1991. Munas MUI itu memutuskan agar MUI
mengambil prakarsa mendirikan bank tanpa bunga. Untuk itu, dibentuk kelompok kerja yang diketuai oleh Sekjen MUI waktu itu HS Prodjokusumo.
Dilakukan lobi melalui BJ Habibie sampai akhirnya Presiden Soeharto menyetujui didirikannya Bank Muamalat Indonesia BMI.
6
Bank Islam yang terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat Indonesia BMI. Muamalat dalam istilah fiqih berarti hukum yang
mengatur hubungan antarmanusia. Nama alternatif lain yang muncul pada masa pembentukan itu adalah Bank Syariat Islam. Namun mengingat
pengalaman pemakaian kata syariat Islam pada Piagam Jakarta, akhirnya nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan adalah Bank Muamalat Islam
Indonesia. Presiden Soeharto kemudian menyetujui nama terkahir dengan menghilangkan kata Islam.
7
Secara tertulis, ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya manusiapegawai. yaitu kepentingan individu, kepentingan organisasi. dan
6
http:www.bankmuamalat.co.idtentangprofil-muamalat diakses pada 23 Agustus 2015 pukul. 07.41 WIB
7
http:www.bankmuamalat.co.idtentangprofil-muamalat diakses pada 23 Agustus 2015 pukul. 07.41 WIB
5
kepentingan nasional.
8
Pertama kepentingan individu, perencanaan sumber daya manusia sangat penting bagi setiap individu pegawai, karena dapat
membantu meningkatkan potensinya, begitu pula kepuasan pegawai dapat dicapai melalui perencanaan karier. Kedua kepentingan organisasi,
perencanaan sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi perusahaan dalam mendapatkan calon pegawai yang memenuhi kualifikasi.
Dengan adanya perencanaan sumber daya manusia, dapat dipersiapkan calon- calon pegawai yang berpotensi untuk menduduki posisi manajer untuk masa
yang akan datang. Ketiga kepentingan nasional, perencanaan sumber daya manusia sangat bermanfaat bagi kepentingan nasional. Hal ini karena
pegawai-pegawai yang berpotensi tinggi dapat dimanfaatkan pula oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional. Mereka dapat
dijadikan tenaga-tenaga ahli dalam bidang tertentu untuk membantu program pemerintah.
Karena bekerja dan berusaha merupakan bagian dari ibadah, maka aplikasi dan implementasi dari bekerja perlu diikat dan dilandasi oleh
akhlaketika, yang sering disebut dengan kata sifat, yaitu; Siddiq, Istiqamah, Fathanah, Amanah, Tabligh.
9
Dalam kaitan rekrutmen para ahli manajemen sumber daya manusia memberikan berbagai definisipengertian mengenai rekrutmen. yaitu sebagai
berikut:
10
1. Proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan
8
Anwar Prabu Mangkunegara , Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h.5
9
Hafidhuddin Didin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.h.46
10
Sofyandi,Herman , Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha ilmu,2008 h.100
6
kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu. 2.
Proses mencari dan mendorong calon karyawan untuk melamar pekerjaan dalam organisasi.
3. Proses yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mendapatkan tambahan
karyawan. Dengan pengaturan manajemen sumber daya manusia secara
profesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif. Pengelolaan pegawai secara profesional ini harus dimulai sejak perekrutan pegawai,
penyeleksian, pengklasifikasian, penempatan pegawai sesuai dengan kemampuan, penataran, dan pengembangan karirnya.
Dalam suatu perusahaan, pengaturan manajemen sumber daya manusia secara profesional sudah menjadi hal yang umum. Tidaklah wajar jika banyak
pegawai yang sebenarnya secara potensi berkemampuan tinggi tetapi tidak mampu berprestasi dalam kerja. Hal ini dimungkinan karena kondisi
psikologis dari jabatan yang tidak cocok, atau mungkin pula karena lingkungan tempat kerja yang tidak membawa rasa aman danbetah bagi
dirinya.
11
Perekrutan karyawan oleh perusahan haruslah dilaksanakan dengan selektif guna menghasilkan karyawan karyawan yang berkualitas dan berguna
untuk perusahaan. Proses dalam perekrutan karyawan di perusahaan tidaklah mudah, perusahaan harus pandai menyeleksi para karyawan dan
menempatkannya pada posisi seharusnya agar perekrutan menjadi lebih efektif
11
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, h.1
7
dan efisien. Agar terciptanya perusahaan perbankan yang sukses. Masalah penerimaan karyawan sangatlah penting bagi setiap
perusahaan, tidak terkecuali pada perbankan syariah. Selain membutuhkan keterampilan dan profesional sektor perbankan juga mengandalkan
kepercayaan. Perbankan harus dikelola dengan karyawan yang bermoral baik dan terpercaya. Sebagai salah satu perbankan syariah, bank Muamalat
Indonesia harus menyeleksi calon karyawan dengan memperhatikan syari’at-
syari’at Islam. Agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penting perekrutan karyawan pada bank Muamalat Indonesia. Dalam rangka
memperoleh karyawan yang berkualitas, professional dan terpercaya bank syariah harus melakukan perekrutan dengan cara selektif. Hal tersebut melatar
belakangi penulis untuk menjadikannya sebagai alasan penulisan skripsi yang berjudul
“Analisis Strategi Rekrutmen Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia
”. Saya memilih Bank Muamalat karena Bank Muamalat adalah Bank Syariah yang pertama berdiri di Indonesia.