Penyusunan peta kawasan Penyusunan matrik kesesuaian

parameter-parameter yang diperlukan untuk kegiatan budidaya rumput laut. Kriteria yang digunakan dalam penyusunan matrik untuk menentukan kelayakan lokasi budidaya rumput laut mengacu pada kriteria yang telah disusun oleh Aslan 1988; KLH 1988; Bakosurtanal 2005 dan Radiartha, et al. 2005 Tabel 10. Secara umum terdapat empat tahapan analisis yang akan dilakukan, yaitu 1 penyusunan peta kawasan, 2 penyusunan matrik kesesuaian, 3 pembobotan dan pengharkatan, dan 4 melakukan analisis spasial untuk kesesuaian budidaya rumput laut.

1. Penyusunan peta kawasan

Penggunaan kawasan mengacu pada kenyataan bagaimana kawasan tersebut digunakan. Penentuan kategori penggunaan kawasan didasarkan pada jenis penggunaan yang dominan pada kawasan tersebut. Jenis-jenis kegiatan yang memiliki kesamaan karakteristik digolongkan ke dalam satu kategori dan dapat diperhitungkan sebagai satu jenis dalam dominannya. Penyusunan peta kawasan dilakukan dengan Sistem Informasi Geografi GIS, yaitu dengan melakukan query terhadap data SIG dengan menggunakan prinsip-prinsip kawasan sehingga informasi spasialnya dapat diketahui : - Kawasan mana saja yang tersedia bagi kegiatan budidaya rumput laut, dan kawasan mana saja yang dijadikan sebgai kawasan lindung. - Hasil penyusunan peta kawasan yang sesuai dengan peruntukannya dapat saja berbeda dengan penggunaan kawasan pada saat sekarang.

2. Penyusunan matrik kesesuaian

Matrik kesesuaian lokasi untuk budidaya rumput laut berdasarkan hasil studi pustaka. Matrik ini sangat penting untuk disusun, mengingat dari matrik tersebut akan dapat diketahui data dari berbagai parameter dan cara analisisnya. Kategori kesesuaian pada matrik ini menggambarkan tingkat kesesuaian lokasi untuk pengembangan budidaya rumput laut. Dalam penelitian ini, kelas kesesuaian dibagi kedalam 3 tiga kategori yang didefinisikan sebagai berikut : Kategori S1 : Sangat Sesuai highly suitable. Daerah ini tidak mempunyai pembatas yang serius untuk menerapkan perlakuan yang diberikan atau hanya mempunyai pembatas yang tidak berarti atau tidak berpengaruh secara nyata terhadap penggunaannya dan tidak akan menaikkan masukan tingkatan perlakuan yang diberikan. Kategori S2 : Sesuai suitable Daerah ini mempunyai pembatas-pembatas yang agak serius untuk mempertahankan tingkat perlakuan yang harus diterapkan. Pembatas ini akan meningkatkan masukantingkat perlakuan yang diperlukan. Kategori N : Tidak Sesuai Not Suitable Daerah ini mempunyai pembatas permanen sehingga mencegah segala kemungkinan perlakuan pada daerah tersebut. Matrik kesesuaian lokasi untuk budidaya rumput laut yang digunakan adalah sebagai berikut Tabel 10. Tabel 10. Matrik, bobot, dan skor untuk kesesuaian lokasi budidaya rumput laut. seaweed culture. S1 30 S2 20 S3 10 Parameter Bobot ßi Kriteria Skor klas xi ßi . xi Kriteria Skor klas xi ßi . xi Kriteria Skor klas xi ßi . xi Sumber 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Kecerahan - 3 30 - 1 – 3 20 - 1 10 - Arus - 0.20 – 0.30 30 - 0.31 – 0.40 20 - 0.20 0.40 10 - Kedalaman - 1 – 10 30 - 11 – 15 20 - 1 15 10 - Hama - 10 30 - 10 – 70 20 - 70 10 - Salinitas - 28 – 31 30 - 32 – 34 20 - 28 34 10 - Nitrat - 0.01- 0.07 30 - 0.8 – 1.0 20 - 0.01 1.0 10 - Pb - 0.01 30 - 0.01 – 1 20 - 1 10 - Suhu - 26 - 31 30 - 32 - 35 20 - 26 35 10 - COD - 10 - 90 30 - 91 - 100 20 - 100 10 - DO - 6 30 - 4 - 5 20 - 4 10 - Fosfat - 0.10 – 0.20 30 - 0.21 – 0.30 20 - 0.01 0.30 10 - pH - 7.5 – 8.0 30 - 8.0 20 - 7.5 0.8 10 - Total S1 Σßi xi S2 Σßi xi N Σßi xi Sumber : Aslan 1988, Radiarta et al. 2005, KLH 1988, Bakosurtanal 2005

3. Pembobotan dan pengharkatan