43
4.2.2 Unit Penangkapan Ikan
1 Kapal Penangkap Ikan
Armada penangkapan merupakan salah satu sarana dan faktor keberhasilan operasi penangkapan ikan. Armada penangkapan yang ada di PPN Pekalongan yaitu
berupa kapal motor. Armada yang biasa digunakan nelayan Indonesia adalah berupa perahu motor tempel dan kapal motor. Kelebihan penggunaan kapal motor selain
dapat bermanuver lebih cepat, juga dapat menjangkau daerah penangkapan lebih jauh. Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di PPN Pekalongan
disajikan pada Tabel 8. berikut : Tabel 8.
Perkembangan jumlah kapal berdasarkan GT di PPN Pekalongan tahun 1996-2005
Kelas Ukuran
Kapal Jumlah
unittahun GT
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
10GT 11 15 74 74 68 104 102 51 55
50 11
– 30 127 91 49 53 36 35 41 84
123 96
31 –
50 68 53 53 55 45 60 16 20 48
7 51
– 70
44 60 60 68 74 143 113 151 99
105 71
– 100 179 193 193 214 283 203 293 319
297 226
101 – 130 103 155 173 180 131 73 140 99
94 72
130 0 39 54 62 87 78 30 27
9 15
Jumlah 532 606 656 706 724 696 735 751 725
571
Sumber : Statistik PPN Pekalongan tahun 2004..data diolah kembali
Tabel 8. di atas menunjukkan jumlah kapal di PPN Pekalongan bersifat
fluktuatif sari tahun ke tahun. Pada tahun 2005 jumlah kapal di PPN Pekalongan sebanyak 571 unit, dimana terjadi penurunan jumlah kapal sebesar 21,2 154 unit
jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2004 yang jumlahnya mencapai 725 unit. Salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan jumlah armada di PPN
Pekalongan berdasarkan wawancara adalah terjadinya kenaikan harga beberapa kebutuhan perbekalan melaut yang berimplikasi pada keengganan nelayan untuk
melaut. Kapal-kapal yang biasanya beroperasi dibiarkan begitu saja atau disandarkan di sepanjang sungai Pekalongan.
44 Pada tahun 2004 kapal yang ada didominasi oleh kapal purse seine dengan
kelas ukuran antara 71-100 GT yaitu sebanyak 226 unit atau sekitar 39.6 dari total jumlah kapal yang ada di PPN Pekalongan, diikuti kapal dengan ukuran 51-70 GT
sebanyak 105 unit 18.4 , kemudian kapal ukuran 11-30 GT sebanyak 96 unit 16.8, ukuran 101-130 GT sebanyak 72 unit 12.6 , ukuran 10 GT sebanyak
50 unit 8.8 , ukuran 130 GT sebanyak 15 unit 2.6 dan terakhir kapal ukuran 31-50 GT sebanyak 7 unit 1.2 .
2 Alat Tangkap
Hasil tangkapan yang diperoleh pada saat operasi penangkapan ikan dapat ditentukan oleh alat tangkap yang digunakan. Hasil tangkapan itu biasanya dari
jenis demersal, karang, pelagis besar dan pelagis kecil. Alat tangkap ikan yang banyak dioperasikan di PPN Pekalongan adalah jenis pukat; pukat cincin purse
seine , pukat cincin mini mini purse seine, jaring insang gillnet, pancing
longline dan lainnya. Perkembangan alat tangkap di PPN Pekalongan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9.
Perkembangan jumlah alat tangkap yang ada di PPN Pekalongan tahun 1996-2005
Jenis Alat Tangkap unit Tahun
Purse seine Mini Purse seine
Gillnet Pancing
Lainnya Total
1996 326 68
127 11 532
1997 408 53
91 39
15 606 1998 426
53 49
54 74 656
1999 467 54
49 62
74 706 2000 491
75 49
87 22 724
2001 419 86
61 78
52 696 2002 451
16 60
137 71 735
2003 484 6
84 126
51 751 2004 482
4 135
11 93 725
2005 353 4
96 65
50 568 Sumber : Data statistik PPN Pekalongan tahun 2005 dan data diolah kembali
Jumlah alat tangkap selama sepuluh tahun terakhir menunjukkan peningkatan pada beberapa alat tangkap, sedangkan yang lainnya mengalami
penurunan. Pada tahun 2005, alat tangkap yang ada di PPN Pekalongan didominasi oleh jenis purse seine yaitu sebanyak 353 unit, atau persentasenya sebesar 62.1
45
5,000 10,000
15,000 20,000
25,000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
Tahun Jum
lah N
el aya
n j
iwa
1996 1997
1998 1999
2000 2001 2002
2003 2004
2005
dari total alat tangkap yang ada di PPN Pekalongan 568 unit. Selain purse seine, jenis gillnet menempati urutan ke dua yaitu sebanyak 96 16.9 .
Tahun 2005, alat tangkap purse seine mengalami penurunan hingga sebesar 26,8 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2004 terjadi penurunan
jumlah alat tangkap yang cukup signifikan yaitu jenis longline yakni sebesar 91,26 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Diduga, penurunan itu terjadi
karena terbentur oleh besarnya biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh nelayan dengan penggunaan alat tangkap jenis longline. Besarnya biaya operasional
tersebut tidak sebanding dengan hasil tangkapan yang diperoleh, pada akhirnya nelayan yang mengoperasikan alat tangkap longline mengalami kerugian.
3 Nelayan
Nelayan adalah orang yang melakukan aktifitas penangkapan atau pemanfaatan hewan atau tumbuhan laut. Nelayan PPN Pekalongan sebagian besar
merupakan nelayan sambilan, dimana hanya sebagian waktu dari aktifitas sehari- harinya yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan. Perkembangan jumlah
nelayan di PPN Pekalongan tahun 1996-2005 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 10.
dan Gambar 3. berikut : Tabel 10.
Perkembangan jumlah nelayan di PPN Pekalongan tahun 1996-2005
Tahun 1996
1997 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005
Nelayan 13,247 13,389 13,695 17,395 18,308 20,200 18,255 19,005 19,235 14,120
Sumber : PPN Pekalongan 2005
Gambar 3.
Perkembangan jumlah nelayan di PPN Pekalongan tahun 1996-2005
46
Tabel 10. dan Gambar 3. di atas memperlihatkan perkembangan jumlah
nelayan PPN Pekalongan yang mengalami peningkatan selama sepuluh tahun terakhir, tetapi terjadi penurunan pada tahun 2005. Pada tahun 2005, jumlah
nelayan PPN Pekalongan sebanyak 14,120 orang, berarti terjadi penurunan jumlah nelayan sebanyak 5,115 orang atau sebesar 26.6 jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Mulai tahun 1999 sampai 2004, jumlah nelayan terus meningkat. Hal itu
dapat disebabkan oleh peralihan mata pencaharian penduduk pada saat-saat tertentu dimana sektor pertanian sedang menurun, dan alternatif paling mudah sebagai
pilihan adalah menjadi ABK kapal.
4.3 Perikanan Purse Seine Pekalongan